Chapter 37 : Kehilangan

561 72 25
                                    


Cung yang nunggu☝️
Ayok bikin ch ini dapet 70 vote

.

.

Happy reading

......

__________________

KINDYNOS
__________________

FAN-FICTION BORUSARA
BY LOWBLACKYEL

KINDYNOS : BORUSARA

KINDYNOS : BORUSARA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

. . . . . .
__________________


37. KEHILANGAN

Shikadai terbatuk begitu debu masuk ke hidungnya. Pemuda itu perlahan-lahan mulai membuka mata, rasa pusing pun menyerang. Ia sulit merasakan saraf-saraf di tubuhnya walaupun otak sudah memberikan sinyal  tapi hanya rasa sakit yang otak Shikadai terima.

Pria itu meringis, langit yang sedang ia lihat saat ini tidak seindah seperti biasa. Hanya ada awan hitam yang memenuhi langit-langit itu. Shikadai ingat jika sebelumnya ia sedang bertarung melawan musuh bersama Tsubaki. Lawan itu adalah Tetua ke-2 sekte ini. Dia seorang perempuan dengan gigi tajam dan telinga runcing.

Tsubaki di bantu Shikadai cukup kesulitan melawan orang itu. Selain karena kuat, mereka berdua juga di repotkan oleh pasukan-pasukan sekte itu. Sampai Tsubaki mengeluarkan jurus rahasiannya yang menyebabkan kerusakan di sekitar, saat itu juga Shikadai kehilangan kesadarannya.

Merasa tubuhnya mulai membaik, Shikadai menggerakan sebelah tangannya. Tetapi tetap tidak bisa. Ia pun menoleh ke kanan dan baru menyadari jika kedua tangan dan kakinya terikat pada sebuah benda keras yang ia tidur. Shikadai mengira ia terbaring di atas batu besar.  Hingga pandangannya melihat sosok yang mirip dengan Iwabe terbaring dengan situasi yang sama seperti Shikadai di atas sebuah patung batu besar. Laki-laki itu mengkerutkan alisnya, itu artinya yang sedang Shikadai tiduri saat ini adalah patung batu besar juga.

Shikadai menatap sekeliling walaupun menyulitkan, ada patung batu besar lain dan teman-temannya yang juga terikat, kecuali Boruto dan Sarada. Mereka berdua tidak terlihat di atas patung-patung itu. Shikadai berusaha terbebas dari ikatan ini, karena hanya dirinya yang sadar di antara teman-teman yang lain.

"Sial, kenapa sulit sekali!" Pemuda klan Nara itu menarik tangan yang terikat sampai pergelangan tangannya memerah dan terluka. Tapi, ikatan itu tidak melepas tangannya.

Ia berdecak kesal.

"Kesulitan anak muda?"

Shikadai harus mengangkat kepalanya dulu untuk melihat orang yang baru saja berbicara. Orang tersebut adalah Tetua ke-2 yang ia lawan. Entah ada masud apa wanita itu bertanya, padahal Shikadai tahu jika ia yang melakukan hal ini padanya.

KINDYNOSWhere stories live. Discover now