Chapter 19 : Sekte Kelelawar Merah 2

728 98 19
                                    

__________________

KINDYNOS
__________________

FAN-FICTION BORUSARA
BY LOWBLACKYEL

KINDYNOS : BORUSARA
---CHAPTER XIX---

KINDYNOS : BORUSARA---CHAPTER XIX---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

19. SEKTE KELELAWAR MERAH 2

Seorang laki-laki baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya setelah menghabiskan waktu hampir dua jam di dalam sana. Ia gunakan waktu itu untuk berendam diair dingin.

Boruto menyugarkan rambutnya yang masih basah lalu menghampiri seorang gadis yang sudah terlelap di atas kasur. Tidurnya begitu sangat pulas dan wajahnya yang begitu polos.

Boruto duduk di sisi kasur dan membelai wajah Sarada. "Cantik."

Pandangannya turun pada leher Sarada yang terdapat bercak merah. Ini semua karena ulahnyanya. Untung saja Boruto tidak sampai melewati batasnya lebih jauh lagi.

Laki-laki berambut pirang itu menyentuh tanda kepemilikannya. "Ini membekas."

Boruto mencari keberadaan tasnya yang sebelumnya ia lempar dengan asal. Setelah menemukannya ia mengeluarkan sebuah benda dari dalam tas. Benda itu adalah salep yang dapat menghilangkan bekas luka.

Dioleskan salep itu ke bercak merah tersebut. Sebenarnya Boruto sedikit menyayangkan jika bercak ini menghilang. Tapi, Boruto juga tidak ingin Sarada merasa malu.

"Bekas ini akan menghilang besok." Boruto meletekkan salep itu di meja. Ia beranjak ke kamar mandi dengan tas yang ia bawa untuk berganti pakaian.

Boruto keluar dari kamar mandi dengan kaos putih dan celana pendek berwarna hitam. Laki-laki itu ikut begabung bersama Sarada yang sedang tertidur. Membenarkan letak selimut dan menjadikan tangannya sebagai bantal Sarada dengan hati-hati. Ia pun mulai tertidur dengan posisi memeluk Sarada.

Tapi, dalam sekejap Boruto teringan sesuatu, sontak saja matanya terbuka kembali.

"Ck, aku lupa menemui Shikadai, Denki dan Tsubaki." Boruto menghela napasnya lelah, kemudian bangkit.

"Aku pergi dulu," ucapnya sambil mengecup kening Sarada.

. . . . .

Pagi pun tiba, Sarada keluar dari kamarnya setelah membersihkan diri. Saat bangun ia sempat mencari Boruto, ternyata pria itu tidak tidur dengannya. Ada rasa sedikit kecewa.

Tok, tok

Sarada mengetuk kamar Boruto dan Mitsuki.

KINDYNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang