Chapter 40 : Sentuhan Akhir

715 61 28
                                    


__________________

KINDYNOS
__________________

FAN-FICTION BORUSARA
BY LOWBLACKYEL

KINDYNOS : BORUSARA

◇◇◇

◇◇◇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

◇◇◇

40. SENTUHAN AKHIR

Waktu berputar pada kejadian tujuh tahun yang lalu. Puncak pertarungan bagi bencana desa Konoha yang hampir terporak poranda saat itu.

Uzumaki Boruto, anak sulung dari Hokage ke-tujuh muncul secara tiba-tiba. Menimbulkan pertanyaan bagi Boruto sendiri. Dia sempat terkurung di ruangan bawah tanah bersama Sumire justru sampai di atas permukaan dalam kejapan mata.

Boruto yang masih berusia 13

 tahun itu terdiam dengan kebingungan yang menimpanya.  Tapi tidak berselang lama anak laki-laki itu baru menyadari sesuatu. "Sarada?!"

Uchiha Sarada, ingatan terakhirnya sampai pada gadis itu yang keluar sebelum reruntuhan datang menutupi jalan keluar. Raut wajah panik pun terbit, ia hendak berjalan menuju laboratorium bawah tanah tapi manik birunya menangkap anak perempuan seumuran Himawari menangis sendirian. 

Ia tidak cukup tega mengabaikan anak perempuan itu yang mungkin sedang terpisah dari orang tuanya. Tungkai kaki Boruto melangkah mendekat, merangkul anak perempuan itu dengan keamanan terjamin. "Hei tenanglah. Aku akan mengantarkanmu pada ibumu."

Mata kecil berair itu perlahan terbuka saat mendengar penuturan lembut menenangkan. Tapi, tangisannya lirih lebih kuat dari sebelumnya. "Ibu sudah meninggal dari tahun lalu, aku rindu ibu."

Boruto tersedak ludah sendiri karena pengucapan polos dari anak perempuan yang sedang merengek. Ia jadi gugup dan merasa sangat bersalah. "Ah, ka, kalau begitu aku akan membawamu pada ayahmu. Kau punya ayah, kan?"

"Papa ... " Anak perempuan itu berucap dengan tersedu-sedu.

"Kenapa? Papamu juga meninggal?"

Tangisannya yang sempat mereda kembali lebih kencang sampai menusuk pendengaran Boruto. "Huaa! ... Kakak ini jahat sekali!"

Boruto meringis. "Tidak, Kakak ini baik. Ayo aku antarkan."

Anak kecil itu terangkat dalam gendongannya. Setelah memastikan anak itu tenang, mata birunya bergerak ke sekitar lalu melihat sekumpulan orang yang berlari ke satu arah. Tujuan mereka tentunya ke tempat yang aman, terutama dengan beberapa Shinobi terlihat mengarahkan. Boruto yakin orang tua anak ini ada di tempat itu.

Ia pun berlari mengikuti orang-orang. Dalam perjalanan tubuhnya reflek menunduk saat sebuah serangan salah sasaran melayang di atas kepalanya, memberikan efek ledakan tidak jauh dari tempatnya serta goncangan cukup besar. Beberapa orang berteriak ketakutan, anak perempuan dalam gendongannya pun kembali menangis. 

KINDYNOSWhere stories live. Discover now