Chapter 27 : Dua Arah

991 93 57
                                    

__________________

KINDYNOS
__________________

FAN-FICTION BORUSARA
BY LOWBLACKYEL

KINDYNOS : BORUSARA
---CHAPTER XXVII---

KINDYNOS : BORUSARA---CHAPTER XXVII---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________
________
_____
_


27. DUA ARAH

Boruto dan Sarada melompat dari pohon ke pohon, mereka menjauhi pusat kota dan menuju ke sebuah danau yang dikatakan paling bahaya di tempat ini, Danau Penjarah.

Setelah bertanya pada salah satu pelayan Rumah Penggoda tentang keberadaan Danau Penjarah, mereka langsung bergerak setelah diberitahu pelayan itu.

Sedangakan masalah Dekaza, pria itu mungkin sudah menjadi orang gila karena efek jutsu yang Boruto berikan.

Tap

"Bukankah Mitsuki dan yang lain sedang menuju tempat sekte itu?"

Boruto menoleh ke arah Sarada. "Ya, kau benar."

Ia membuka tas miliknya dan mengeluarkan ular milik Mitsuki. Laki-laki itu mengucapkan beberapa kalimat pada ular kecil itu. Ular itu mendesis seolah mengerti dan tidak lama kemudian ular itu melebur hingga menghilang.

Tap

"Kita akan menuju ke danau itu. Tapi hanya untuk mengawasi saja. Bagaimana pun kita harus menghormati perintah Shikadai-dattebasa."

Sarada melompat mendahului Boruto. "Heh, itu terdengar seperti orang bodoh yang hendak melakukan hal sembrono."

Boruto terkekeh, ia menyamakan kecepatan Sarada. "Aku tidak seperti dulu lagi, Nona Uchiha."

"Ya, ya, aku percaya." Sarada memanyunkan bibirnya seolah sedang mengejek.

"Ekspresimu sangat menyebalkan-dattebasa."

Tap

Mereka berhenti di sebuah dahan, melihat ke arah hutan yang dihadapan mereka terlihat begitu berbeda. Jika pusat kota Benua Hitam terlihat cukup normal untuk dikatakan sebagai tempat Aliran Hitam, maka hutan itu benar-benar definisi dari Benua Hitam.

Di depan mereka terdapat kumpulan gagak yang menempati ranting maupun dahan di setiap pohon. Sinar matahari sudah tidak bisa masuk lagi, selain tertutupi awan hitam, hutan itu juga memiliki daun-daun berwarna hitam yang lebat membuat tempat itu begitu gelap. Sarada pun heran apakah pohon-pohon itu masih hidup atau mati.

Boruto mengenggam tangan Sarada. "Hutan itu sepertinya ditempati oleh banyak monster."

"Tidak ada jalan pintas, ini satu-satunya jalan yang bisa kita lalui."

KINDYNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang