Chapter 25 : Singa Kecil

640 92 28
                                    

Oke, Low minta maaf karena ini updatenya sangat telat. Jika seperti ini maka.
1. Jangan mudah percaya sama ucapan Low.
2. Besok = Besoknya lagi (sering terjadi).
3. Silahkan kata kata mutiara buat Low.

______________

KINDYNOS
__________________

FAN-FICTION BORUSARA
BY LOWBLACKYEL

KINDYNOS : BORUSARA
---CHAPTER XXV---

KINDYNOS : BORUSARA---CHAPTER XXV---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________
________
_____
_

25. SINGA KECIL

Profound Ark yang dinaiki Boruto dan yang lain beralih jalur dari udara ke laut untuk menghindari petir-petir yang menyambar. Meskipun tidak menjadi lebih baik karena akan banyak bermunculan gelombang air laut yang cukup besar, tapi mereka bisa menghadapi bencana satu itu. Lebih tepatnya Iwabe cukup ahli dalam melakukan pelayaran di lautan.

"Awan jahat itu sudah terlihat, mungkin sekitar 5 km lagi." Inojin melihat gumpalan awan hitam melalui teropongnya. Jaraknya masih terbilang jauh, tapi hembusan angin laut dari arah awan itu sudah terasa lebih kencang.

Tsubaki yang berada disebelahnya mencibir. "Bahkan tanpa melalui benda itu pun, aku bisa melihat dengan jelas awan itu."

"Kau tidak tahu betapa menyenangkan benda ini."

"Ya, ya, tapi kita disini bukan untuk bersenang-senang." Tsubaki merampas teropong itu dan menggunakannya untuk melihat area laut yang berada jauh didepan.

"Wah, ini bahkan terlihat lebih jelas dan nyata." Gadis alis tebal itu tersenyum senang.

"Lihat siapa yang bersenang-senang sekarang?" Inojin merampas kembali teropong itu, senyum Tsubaki seketika luntur. Ia menatap sinis Inojin yang balik menatapnya.

"Inojin! Tsubaki!" Panggil Denki dari geladak atas.

Dua orang berbeda gender itu mendongak ke arah Denki, mereka memang berada di geladak bawah. "Ya!"

"Bisakah kalian mengecek area dekat awan itu?!"

Sebelum menjawab Inojin melihat ke arah awan itu. "Ya, kami bisa!"

Laki-laki itu mengeluarkan gulungannya dan menggambar sesuatu di atasnya dengan cepat. Menggunakan satu jurus di tangannya muncul satu burung Shoebill yang cukup besar.

"Hanya satu burung saja?"

"Kenapa? Aku tidak mau membuang Chakra apa lagi pada gadis bodoh sepertimu."

Tsubaki menatap malas, mungkin terlanjur lelah menghadapi cibiran Inojin. "Oy, Laki-laki setan, aku akan bersabar untuk saat ini. Tapi saat kita pulang nanti akan kupastikan kau menerima satu tebasan dariku."

KINDYNOSWhere stories live. Discover now