-AA 28.

13 5 3
                                    

••Hay apakar epribadi?••

••Ada yang nunggu Achazia up gk nih?••

••Kangen sama Ela gak?••

••Perasaan kalian pas baca part ini apa?••

••Lebih suka Acha sama Abri atau Arkan nih?••

••Jam berapa kalian baca part ini?••

Selamat menunaikan ibadah puasa walaupun hari ini malam hari awkwk.
Udh dulu ya nyerocosnya kalau di lanjutin bisa sampe monyong ni bibir.

••HAPPY READING••

Saat bel istirahat bunyi, semua siswa dengan serentak berjalan melewati koridor untuk melihat pengumuman yang tertera di mading sekolah. Kertas putih dengan tulisan tangan itu membuat satu sekolah ramai.

Kini Acha dkk berdiri di belakang di kerumunan tersebut. Saat beberapa siswi perempuan melihat kehadiran Acha dkk namun yang menjadi salah fokus adalah kehadiran Abri dan Afkar. Afkar tersenyum kikuk seraya mebalas senyuman-senyuman mereka yang terbit di bibir mereka, namun  Ar yang penasaran ingin melihat pun berhasil membelah deratan kaum hawa yang berdiri di depan mading.

Pengumuman
Pemilihan ketua osis akan di laksanakan pada hari jumat. Bagi siswa yang ingin mencalonkan ketua osis segera mendaftarkan pada stefano kelas Xii ips 5 selaku anggota osis.

Bertanda tangan disini
Stefano fahran

Itulah pengumuman yang tertera di madding sekolah. 

Acha mulai berfikir akan melakukan sesuatu untuk calon kandidat osis. Senyumnya kini mulai terbit di bibir mungil gadis itu. Mereka yang melihat reaksi Acha hanya menggeleng saja pasti ada maksud terselubung dari senyuman itu.

"Heh! Jangan senyum-senyum gitu Cha, lo kalau senyum bukannya manis tapi malah ngeri." terang Abri seketika merinding. Ia takut jika yang ada di otak Acha saat ini adalah dirinya yang akan menjadi sasarannya. Benar saja senyum itu semakin lebar menampilkan sosok Acha yang berbeda, "Gue curiga pasti ada yang lo rencanain kan?" selidik Abri terang-terangan di depan Acha yang sedang berdiri.

Nashi menyenggol lengan Acha, "Kira-kira siapa yah, yang akan menjadi kandidat calon ketua osis?" tanya Nashi tangannya ia tumpangkan pada dagunya sendiri.

"Lo udah tau kandidatnya." Acha menjawabnya dengan enteng sehingga Nashi mengerutkan keningnya.

"Siapa?" lalu Acha membisikan sesuatu ke arah telinga kanan Nashi. "Abri sama gue." Nashi terkejut mendengar ucapan Acha. Nashi terkikik ringan, ia berfikir tidak percaya pada Acha, sahabatnya yang suka jailin orang kini harus tobat karena ingin mengajukan menjadi calon ketua osis?  Hidayah tuhan memang tidak ada yang tau

"Gue pergi duluan, nanti gue nyusul kalian ke kantin." Acha berpamitan dan berlari menuju kelas Xii ips 5 kelas milik stefano.

Abri masih melihat kepergian Acha yang terburu-buru.

Saat melewati kelas lain, Acha tak sengaja berjalan bertepatan dengan Arkan yang sedang berjalan.

Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang