teacher (Jisung x Rosé)✓

2.7K 234 28
                                    

"Jisung, balikin buku gue!" Jisung menoleh sebentar lalu kembali melanjutkan menulis.

"Jisung!"

"Pinjem elah. Gue kemarin lupa kita kan bestai!"

"Nggak tau diri! Udah minjem nggak ngomong lagi emang definisi tai yang sesungguhnya lo."

"Iya makasih tai."

"Heh gue best nya lo tai nya lah!"

Jisung mendengus, "Diem nggak atau gue perawanin buku lo!"

"Dih." Ningning kembali duduk di bangkunya sambil menatap sengit Jisung yang tengah menyalin jawabannya. Sabar gadis gemoi gak boleh emosi.

"Lo ngapain?" Kali ini Jisung mendongak dan menatap Chenle teman sebangkunya.

"Buta mata lo!" Sarkas Jisung sekalian. Heran dia tuh ada aja yang ganggu kalau gini kapan dia selesainya. Sedangkan Chenle mendengus lalu duduk dimeja Jisung dan membuat buku Jisung tertindih pantat mewah tuan muda Chenle.

"Apa sih bangsat, turun nggak! Ih gue jijik kalau lo belum cebok gimana!"

"Ngapa sih gue dari kemarin belom berak!" Chenle berdiri lalu duduk di samping Jisung yang sedang kembali mengerjakan pr nya.

"Maksud gue tuh lo ngapain ngerjain nih tugas. Gurunya aja ada cuti." Chenle menyantap cikinya dengan santai. Jisung berhenti menulis lalu meletakkan bolpentnya dan menoleh kearah Chenle.

"Kawanku kenapa nggak bilang daritadi sih!"

"Lah kemarin lo nggak denger apa waktu bu Jessica ngomong kalo besok nggak ngajar lagi dan cuti buat beberapa bulan?" Jisung menggeleng dan membuat Chenle mendengus.

"Makannya jangan tidur mulu!" Chenle melemparkan bungkus ciki didepan wajah Jisung hingga membuat Jisung marah.

"CONTOH ANAK ANJING!" Jisung melemparkannya balik tetapi sayang seribu sayang bungkus ringan itu tidak mengenai Chenle sama sekali.

"Hihh gue curi nanti kartu item lo!" Jisung berdiri lalu melemparkan buku Ningning untuk mengembalikannya. Kawan lacknat syekaliii.

"Jangan lempar dong!"

"Makasih." Sahut Jisung.

"Lo curi pun gue masih punya sepuluh kok."

"Aku iri dengan kekayaanmu!" Jisung menabok muka Chenle setelah itu dia berlari keluar untuk menyelamatkan diri dari teriakan maut Chenle. Karena tidak memperhatikan jalan alhasil Jisung menabrak orang didepannya.

Jisung terjatuh dan tertimpa buku tebal yang membuat kepalanya pening. Kalau peribahasa sih sudah jatuh tertimpa tangga pula. Jisung mendongak untuk melihat siapa yang menabraknya, padahal aslinya dia mah yang nabrak:)

"Kok... Tambah pusing sih." Iya tambah pusing, pusing karena ngelihat kecantikan tidak manusiawi ini. Orang-orang yang sebelumnya menertawakan Jisung kini mulai menghampirinya saat pria itu mulai jatuh pingsan.

"Aduh pasti gara-gara kejatuhan buku tadi ya." Chenle menoleh menatap gadis didepannya itu.

Cling

Cling

Cling

"Cantik... Kayak bidadari..." Chenle menatap kagum gadis didepannya itu yang kini memangku kepala Jisung. Isshh Chenle iri diakan juga mau digituin sama orang cantik.

"Ayo dong bantuin ibu bawa temen kamu ini. Jangan cuman diliatin aja." Chenle tersadar dari lamunan kagumnya lalu membopong tubuh Jisung dibantu teman-temannya.

" Chenle tersadar dari lamunan kagumnya lalu membopong tubuh Jisung dibantu teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang