what happened in room 365 (Hunrosé)✓

2.4K 210 31
                                    

"Oh f*ck emmmm." Tangan Rosé mencengkeram erat sprei.

"Yes daddyhh more more!"

"You want more baby?"

"Huh ooohh yash!"

Malam hari ini begitu terasa dingin namun tidak bagi dua insan yang sedang bercinta dengan panas diatas ranjang. Rosé memejamkan matanya kuat, sakit dan nikmat bersatu terjadi secara bersamaan dia belum pernah merasakan ini sebelumnya.

Tangannya dengan nakal meremas dada bidang pria itu lalu tangannya semakin turun kebawah mencapai penyatuan mereka.

Gerakan semakin cepat membuat ranjang mereka berbunyi decitan karena ulah mereka.

"Daaad im coming!" Rosé melenguh setelah pelepasan.

Nafasnya tersengal-sengal keringat mulai bercucuran di seluruh tubuhnya. Rosé benar-benar merasakan surga duniawi, benar bukan bercinta adalah salah satu surga duniawi.

"Kita cukup sampai disini saja sayang."

Rosé mengabaikan suara berat itu dia saat ini hanya perlu beristirahat setelah memuaskan nafsu birahinya.

Rosé mengabaikan suara berat itu dia saat ini hanya perlu beristirahat setelah memuaskan nafsu birahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé terbangun dengan keadaan badan yang sakit apalagi di bagian bawahnya yang terasa sobek.

"Hngg gue kenapa?" Rosé bangun terduduk dan mencoba mengumpulkan kesadarannya.

Lalu matanya membulat setelah nyawanya terkumpul dan mendapati dirinya dalam keadaan yang.... telanjang.

"G-gue gimana bisa—," Rosé terdiam membisu saat matanya tak sengaja mendapati pria yang tidur disebelahnya dalam keadaan yang sama seperti dirinya.

Apa yang terjadi semalam. Tidak, tidak mungkin bukan mereka—, ah tapi dipikir saja apa yang terjadi saat seorang perempuan dan laki-laki yang tidur bersama dan dalam keadaan yang telanjang.

"Gue rusak!?" Rosé menahan tangisannya saat dia mulai mengintip bagian bawahnya dan mendapati noda merah, ah tidak bukan hanya sekedar noda merah sepertinya tapi itu terlihat seperti darah.

"Shit!!!" Rosé sengaja berteriak kencang dan menangis sambil mengusak rambutnya frustasi.

Pria disampingnya tadi jelas saja mendengar suara nyaring Rosé karena suara perempuan itu berhasil membuat telinganya terasa pengang.

"Kenapa?"

Rosé melirik ke samping saat mendengar suara parau dan serak itu, dari ekor matanya dia dapat melihat bahwa pria itu menatapnya bingung dan dada bidang—, Rosé memejamkan matanya erat lalu tak lama dia mulai menampar dengan keras pria di sampingnya itu.

Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang