sedative (Jaemrosé)✓

1.7K 204 31
                                    

Mengabaikan berbagai gunjingan tentang dirinya, Rosé terus berlari menyusuri orang-orang yang tengah berkumpul disana.

"Jaemin!"

"Jaemin!" Rosé kalang kabut. Suaranya sudah menandakan betapa paniknya Rosé saat ini.

"Rosé, tenang!" Lisa, sahabatnya itu memegangi pundaknya dan berusaha menenangkan gadis itu.

"Jaemin, dia kabur. Gue harus kejar dia, Lisa." Wajah Lisa berubah menjadi muram. Gadis berponi itu sepertinya tidak suka saat Rosé menyebutkan nama 'Jaemin'

Dia akui sangat tidak menyukai lelaki bernama Jaemin itu. Laki-laki tidak waras itu sudah mengacaukan pesta ulang tahunnya. "Udah biarin aja. Lo mending ikut gue party aja." Lisa menggandeng tangan Rosé. Namun diluar dugaannya, Rosé menghempaskan tangannya sehingga tautan tangan itu terlepas.

"Lo tau kan Lis, Jaemin kayak gimana. Sebegitu nggak sukanya lo sama Jaemin, Lis." Lisa menggeleng cepat.

"Nggak, bukan gitu—"

"Jaemin. Cowok itu emang kurang waras, dia selalu ngerepotin orang-orang disekitarnya. Tapi cowok yang lo bilang nggak waras itu perlu perhatian khusus, Lis."

"Rosé bukan itu maksud gue. Gue cuman nggak mau lo jadi sasaran empuk tuh anak. Lo liat dia ngamuk di pesta ulangtahun gue, dan ngacauin semuanya." Rosé mengangguk mengerti, sedangkan sekarang jantung Lisa berdetak cepat merasa tak enak setelah mengatakan itu kepada Rosé.

"Lebih baik, lo nggak usah undang kita, Lis."

"Tapi gue cuman ngundang lo doang, Ros."

"Lo harusnya tau. Kalau lo ngundang gue itu berarti lo juga ngundang Jaemin. Karena Jaemin, nggak bisa gue tinggalin sendirian, Lis." Lisa mematung ketika Rosé melewatinya. Ada perasaan tak enak didalam hatinya. Dia takut kalau sahabat baiknya itu marah padanya.

Rosé menyerah, dia tidak berhasil menemukan Jaemin sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé menyerah, dia tidak berhasil menemukan Jaemin sekarang. Gadis itu menangis dibawah hujan yang mengguyur seluruh kota.

Dia tak masalah dibenci seluruh orang karena melindungi Jaemin, tetapi kalau untuk kehilangan Jaemin dia tidak bisa. Cowok itu terlalu berharga buatnya.

Disela-sela tangisnya, Rosé mendengar tawa itu. Rosé menghentikan tangisannya dan segera mencari sumber tawa itu. "Jaemin!" Tawa itu semakin keras, Rosé segera berlari menghampiri.

"Jaemin, kamu ngapain disini!" Rosé terkejut saat Jaemin duduk sambil menggendong kucing didekat pembuangan sampah. Rosé mendekat, tak lupa dia juga menutup hidungnya menghindari bau yang menyengat.

"Jaemin ayo pulang. Disini kotor." Jaemin tak menghiraukan. Dia malah asik berbicara dengan kucing di gendongan nya.

"Orang-orang itu kejam yah." Rosé menoleh saat Jaemin berbicara dengan seekor kucing di gendongan nya. "Selain kejam, mereka juga munafik!"

Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang