Setelah masa pandemi usai, sekolah-sekolah mulai dibuka kembali setelah hampir satu tahun lebih siswa-siswi menjalani PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Rosé yang notabennya anak nolep merasa senang karena dia bisa sekolah kembali. Kesehariannya yang dia lakukan selama masa pandemi hanyalah rebahan, makan, dan melakukan kemalasan. Tugas sekolah pun jarang dia kerjakan.
Dirinya sungguh-sungguh merasa senang karena sekolah offline lagi. Dia ingin merasakan lingkungan sekolah baru, teman baru, dan yang paling penting dia merasa bebas.
Rosé selesai memarkirkan motornya, melepas helm dan mulai membenahkan rambutnya, lalu gadis itu duduk di bangku yang disediakan dan menunggu seseorang.
"Rosé, cepet banget datengnya." Rosé mendongak dan tersenyum kearah, Jennie.
Jennie adalah temannya sekaligus kakak kelasnya, cewek itu duduk di bangku XII sedangkan dia kelas XI IPS 1.
"Lo nya aja yang ngaret, 15 menit lagi udah mau masuk."
"Sorry lupa isi bensin kemarin, yaudah gue langsung anterin lo ke kelas." Yah, walaupun sudah kelas XI tapi jujur, Rosé belum tau dimana letak kelasnya, bahkan kamar mandi saja dia tidak tau.
Mereka menaiki tangga menuju lantai tiga, sungguh nafas Rosé serasa mau habis sekarang, entah dia yang jarang olahraga atau tangganya yang terlalu panjang. Maklum remaja jompo.
"Yaelah, gitu doang ngos-ngosan. Padahal gue juga." Rosé mendelik kearah Jennie, kemudian cewek itu memaksa Jennie menunjukkan kelasnya.
"Thanks Jen. Nanti pulang sekolah tungguin gue ya!"
"Iya nyet." Seisi kelas XI IPS 1 yang memperhatikan Rosé dan Jennie pun sedikit terkejut dengan interaksi mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosé menuruni tangga dengan terburu-buru, dia hendak menuju ke kantin karena dia lupa membawa bekal dari rumah. Sayangnya istirahat hanya berjalan 15 menit saja itu sebabnya dia terburu-buru.
Saat hendak menuruni lantai dua, Rosé terkejut melihat segerombolan cowok duduk di anak tangga. Ah, inilah yang Rosé hindari di sekolah. Sekarang pilihannya ada dua, kembali ke kelas atau kuatkan mental untuk melewati mereka.
Salah satu dari mereka menyadari keberadaan Rosé. Rosé yang sadar pun sekarang menuruni tangga pelan-pelan.
"Emm, Misi." Hshshs mana cowoknya ganteng-ganteng lagi.
"Heh singkong, jangan halangin jalan dong!" Seru salah satu teman cowok yang pertama kali menyadari keberadaan Rosé tadi.
Rosé hampir tertawa, namanya lucu tapi aneh baginya. Cowok itu masih duduk di anak tangga, dan sekarang dia malah menaikan kakinya. Rosé melotot terkejut lalu berkedip tidak percaya, oh ayolah 15 menit itu waktu yang sebentar dan sekarang perutnya meraung-raung kelaparan.
