obsessed (Jinrosé)✓

1.7K 164 25
                                    

Kesunyian bersamaan dengan isak tangis diruangan yang gelap membuat suasana menjadi mencekam.

Seorang gadis duduk disudut menghadap ke tembok, dan juga sekotak kardus yang menutupi kepalanya.

Seokjin masih didepan pintu dan memegang kenop pintu mengamati gadis yang tengah memunggunginya. Dia meneguk ludah, perasaannya begitu ragu saat ingin menghampiri gadis yang menangis itu takut-takut kalau itu bukan manusia.

"Hey!" Gadis itu berhenti menangis saat mendengar suara menggelegar Seokjin. Dia semakin memeluk erat lututnya.

Setelah mengumpulkan nyali Seokjin perlahan masuk dan menyalakan saklar lampu.

"Matiin!" Seokjin yang hendak melangkah maju kini beringsut mundur secara perlahan.

"Matiin lampunya, jangan deket-deket sama aku."

Setelah mengumpulkan keyakinan, Seokjin tanpa ragu maju mendekati gadis yang kepalanya ditutupi dengan sekotak kardus. Perlahan dia berjongkok dan memegang pundak gadis kecil itu.

"Kamu ngapain disini sendirian. Nggak takut?"

"Justru kalau ada banyak orang aku malah takut."

Tangan Seokjin terulur hendak mengangkat kardus itu, namun dengan segera gadis itu menepis tangannya dengan kasar.

"Kamu ngapain!? Pergi."

"Jangan takut. Aku Seokjin, aku baik kok." Seokjin kecil mengulurkan tangannya didepan gadis itu. Namun sepertinya gadis itu tak melihat karena dia memakai kardus dikepalanya.

"Jangan gini lagi. Kata Kaka ku kalau ditempat gelap ada hantunya loh." Seokjin berjengit kaget saat gadis itu membuka kardus dikepalanya secara tiba-tiba.

"Aku takut hantu, tapi aku juga takut orang."

"Kenapa?" Gadis didepannya itu mendongak, menampakkan wajah imut dan pipi chubby juga bibirnya yang ranum.

"Semua orang ngetawain aku karena aku bodoh. Aku nggak bisa jawab soal perkalian dengan benar, dan orang-orang malah menertawakan ku."

"Terus kenapa kamu nutupin kepalamu pakai kardus?"

"Aku malu. Aku pengen sembunyi biar orang-orang nggak ngetawain aku lagi." Seokjin menggeleng tidak percaya.

"Dengerin aku. Kamu nggak harus pintar matematika buat jadi pandai, masih banyak mata pelajaran lain." Seokjin menggenggam tangan gadis itu.

"Aku juga nggak pinter matematika. Tapi aku suka pelajaran olahraga. Kalau kamu suka pelajaran apa?" Tanya Seokjin antusias. Gadis didepannya juga ikut tersenyum.

"Aku suka menggambar. Seluruh keluarga bilang kalau gambaran ku itu bagus banget!" Seolah lupa akan kesedihannya, gadis itu ikut tersenyum saat melihat keceriaan Seokjin.

"Siapa nama kamu?"

"Rosé."

"Namamu bagus, kamu juga cantik kayak bunga mawar. Jadi jangan sembunyi lagi ya dikardus."

"Terimakasih Seokjin." Wajah tampan itu, tidak akan pernah Rosé lupakan sampai kapanpun.

" Wajah tampan itu, tidak akan pernah Rosé lupakan sampai kapanpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang