future husband (Yongrosé)✓

3.2K 295 27
                                    

Taeyong menghela nafasnya, udara di luar lagi terik-teriknya apalagi polusi asap ditambah bau tak sedap dari petasan yang dinyalakan anak-anak kecil.

"16 ribu ya mas." Taeyong sedikit menaikan maskernya.

"Ini pak." Bapak tadi menerima selembar uang berwarna hijau itu lalu mulai mengambilkan kembaliannya.

Rasanya rada aneh gitu, puasa puasa gini tapi malah beli mie ayam dua porsi. Eh tapi ini bukan buat dia kok tenang Mas tiway ini kuat iman kok, cuman ya itu dia lagi berperan sebagai babu untuk putri rajanya.

"Yah kakaknya nggak puasa."

Taeyong melirik sekilas bocil bocil yang tengah memainkan petasan disana yang tengah mengejeknya, tahan kuat iman yok cuman bocil nggak usah ditanggepin.

"Kakak batal puasa huuuu!" Taeyong segera berjalan dengan cepat menuju ke motornya menghindari bocil bocil yang tengah mengikutinya. Padahal siang bolong gini lagi panas-panasnya tapi tambah panas jiwa dan rohani ini gegara bocil sok tau ini.

"Huuuu udah gede nggak puasa!" Dih, emang lo puasa?! Pengen banget Taeyong ngomong gitu tapi dia nggak mau pahalanya berkurang.

"Eh dek, petasan kalian dibuang orang tuh." Sontak bocil bocil yang mengikuti Taeyong itu menoleh kebelakang dengan cepat. Tapi herannya petasan mereka masih utuh dan tidak ada yang berkurang.

"Huuuu masih kecil gampang dibohongin." Taeyong segera melajukan motornya dengan cepat sebelum dikejar bocil lagi, bahkan tadi sempat ada bocil yang mau melemparinya petasan tapi untunglah Taeyong selamat dari pertempuran itu.

Ada rasa senang dan puas tersendiri dihati Taeyong, iya puas ngerjain anak kecil pasti puas kan kalian ngaku nggak!

Tiba-tiba ponselnya berdering ditengah perjalanan menuju ke rumah tuan putri. Taeyong meminggirkan motornya lalu mulai merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.

"Sudah kudugong, pasti dia." Setelah menarik nafas dalam Taeyong mulai mengangkat telfonnya.

"Assalamualaikum-"

"Mas, kok lama banget sih! Pembalut aku juga habis mas daritadi ditungguin nggak sampe sampe!"

"Mas kan tadi beli mi ayam buat kamu sayang. Tadi juga lama gara-gara bocil iseng kok."

"Alasan!" Nafas Taeyong tercekat saat itu juga.

"Yaudah kamu minta apa biar mas beliin?" Tanya Taeyong dengan lembut.

"Gimana sih mas, aku kan butuhnya pembalut nggak peka deh."

"Oke siap meluncur." Taeyong segera mematikan telfon dan segera meluncur ke Indomaret buat beli softex kesayangan sang istri.

" Taeyong segera mematikan telfon dan segera meluncur ke Indomaret buat beli softex kesayangan sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé memegangi perutnya yang terasa sakit seperti di remas-remas dari dalam.

Ia masih menungging diatas kasur sambil memegangi perutnya yang begitu sakit sekali. Ponselnya berdering daritadi namun ia malas sekali untuk mengulurkan tangannya hanya untuk sekedar mengangkat telepon, lalu sepuluh menit kemudian sudah berhenti membuat Rosé lebih tenang. Padahal tadi dia berniat untuk membanting ponselnya saja karena membuat kepalanya pusing.

Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang