i need her (Chenle x Rosé)✓

1.6K 158 23
                                    

Hujan masih mengguyur deras, Rosé menghela nafasnya lelah padahal habis ini dia masih ada jadwal jadi tutor tapi malah hujan.

"Rosé, bareng aja yuk hujan nih." Rosé menoleh dan mendapati Taeyong atasannya yang menawarinya untuk pulang bareng.

"Umm nggak usah pak, udah mau pesan ojek online kok." Jelas Rosé bohong ponselnya saja sudah mati daritadi akibat lupa di charger waktu dia kerja.

"Jangan sungkan, udah nggak papa ayo bareng saya aja." Rosé masih tetap menolak sebenarnya sih dia mau sih tapi ya pasti nanti bakal ada gosip panas nantinya.

' hot news, karyawan baru aja udah kecentilan, peletnya apasih kok pak boss gampang banget kecantolnya.'

Rosé berharap banget semoga ada keajaiban yang muncul tiba-tiba biar Rosé nggak pulang bareng sama Bos nya.

"Ayolah Rosé— Ah bentar ada telepon." Rosé bernapas lega secara diam-diam, dia bersyukur sekali saat Bos nya ada kepentingan lain.

"Maaf Rosé saya duluan ya, ada panggilan mendadak dari sekretaris tadi." Rosé hanya mengangguk mempersilahkan Taeyong untuk pergi.

"Hah syukur deh. Tapi, ini masih hujan pasti dia udah nungguin aku." Rosé menatap keadaan diluar dengan tatapan sendu.

"Apa aku nekat aja yah." Setelah berpikir terlalu lama akhirnya Rosé membuka payungnya itu dan mulai keluar dari kantornya dengan berlari kecil melewati derasnya hujan. Rosé berhenti sebentar dan melepas hells nya agar dia mudah berlari dan semakin mempercepat perjalanannya.

"Semoga nggak terlambat."

Petir mulai menyambar dan Rosé sempat memberhentikan langkahnya lantaran takut. Jujur Rosé paling takut dengan yang namanya hujan apalagi ditambah angin dan petir. Tapi untuk sekarang dia harus melawan ketakutannya dulu demi seseorang yang pasti sudah mengharapkan kedatangannya.

 Tapi untuk sekarang dia harus melawan ketakutannya dulu demi seseorang yang pasti sudah mengharapkan kedatangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle mengeratkan pelukannya pada lututnya. Dia kedinginan dia ingin pulang dan membungkus dirinya dengan selimut. Tapi untuk pulang ia terlalu takut. Orang-orang rumah sangat menyeramkan baginya, dia tidak diinginkan disana maka dari itu dia pergi dari rumah meskipun dalam keadaan hujan yang deras.

"Chenle." Chenle mendongakkan kepalanya, lalu air matanya mulai terjun bebas ke pipinya.

"Kak Rosé." Rosé berjongkok dan memayungi Chenle yang kehujanan.

"Kamu kenapa disini? Jangan hujan-hujanan nanti demam. Ayo pulang."

"Enggak! Aku takut." Rosé menghela nafasnya lalu dia mulai menarik tangan Chenle untuk berdiri dan membawanya untuk berteduh.

"Kenapa kamu malah hujan-hujanan, kamu nggak takut pusing?"

"Nggak! Air hujan cuman bikin aku basah kuyup aja tapi nggak bikin aku terluka kayak kemarin." Rosé menatap Chenle sendu. Inilah alasannya kenapa dia tadi sangat terburu-buru dan rela menerobos hujan demi menemui Chenle dan memberinya perlindungan.

Oneshoot ROSÉ and BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang