part 4 (something 2)

1.3K 176 10
                                    

Enjoy your reading

"Entah apa yang gue rasain, tapi hati gue bilang gue harus ngejaga lu"

Sudah hampir 3 bulan Chenle bersekolah di bumi
(Fyi: Chenle kelas 2)
Dia benar benar bosan karena tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan bebas.

Dan sekarang dia sedang sendirian menelusuri pinggir lapangan basket.
Jaemin sedang kurang enak badan jadi dia tidak kesekolah.
Saat tengah sibuk dengan pikirannya, ia tidak sadar kalau ada bola yang terbang menuju kearahnya.
"Chenle Awas!!" Teriak semua orang.
Chenle berbalik dan tepat saat itu bola basket mendarat di wajahnya dengan kencang, semua orang meringis melihat itu, tapi anehnya Chenle hanya berdiri diam, bahkan tidak bergeser dari tempatnya.
Seharusnya dia memekik kesakitan tapi dia tidak merasakan sesuatu.

Chenle membuka matanya dan melihat anak anak basket menghampiri nya 3J juga anak basket.

"Siapa yang ngelempar bola sialan ini" ucap Chenle sambil menatap tajam namja namja itu.
"Gue, ada masalah" ucap seseorang, Chenle langsung menatapnya.
"Lu bener bener yah, mata lu sehat gak sih, liat liat njing kalau ngelempar bola" geram chenle.
"Suka suka gue dong, lapangan ini kan luas lu bisa berdiri disana biar gak kena bola" jawab Jisung.
"Dasar namja sialan, liat muka gue merah karna bola lu" ucap Chenle karna memang wajahnya memerah karna kena bola.
Chenle langsung melempar bola itu dengan kuat dan tepat mengenai Perut Jisung.
"Akhh sakit goblok" Jisung langsung memegangi perutnya.
"Siapa suruh ngelempar bola ke muka gue" ucap Chenle dan berlalu meninggalkan Jisung yang kesakitan.

"AWAS LU" teriak Jisung.

Chenle benar benar gedek dengan namja tinggi itu.
Chenle memutuskan naik ke roof top.
Niatnya mau nenangin pikiran, tapi malah mendapat sesuatu.
chenle merasakan ada aura gelap yang melintas diatasnya.

"Setan apa tuh" ucap Chenle saat bulu kuduknya merinding.
"Bodo lah" Chenle mengeluarkan kalungnya, dan melihat titik titik warna yang masih sedikit di kalung hatinya itu, dia menghela nafas.
"Berarti gue masih lama di sini haiissh, kenapa sih gue harus dikutuk dulu, sialan tuh pelayan belagu banget main ngutuk ngutuk aja" Chenle sudah tau soal kutuknya.

Saat sibuk melamun, pintu rooftop terbuka dan menampakkan Jisung dengan satu batang rokok di tangannya.
"Wah wah siapa yang gue dapat ini" suara Jisung membuat Chenle tersadar dari lamunannya.
Chenle berbalik
"Ngapain lu disini" ketus Chenle.
"Yaa suka suka gue lah, emang sekolah ini milik lu?"

"Lu lupa kalau gue emang pemilik sekolah ini?" Ucap Chenle.
"Ouh iya gue lupa" Jisung menepuk jidatnya.
"Namja aneh" ejek Chenle.
"Uke galak" Jisung tidak mau kalah.
Saat saling tatap tatap membunuh Chenle tiba tiba merasakan kesakitan di punggung nya.
"AKHH" pekik Chenle, rasanya ada pisau kecil yang mencoret coret punggungnya menjadi bentuk yang Chenle kurang tau itu bentuk apa.
Jisung yang kaget langsung menghampiri chenle.
"Eh lu kenapa?" Panik Jisung.
"Lu udh liat gue kesakitan masih aja nanya" ucap Chenle sambil menahan rasa sakitnya.

Tak lama mata Chenle terpejam dan dia kehilangan kesadarannya.
"Heh heh malah pingsan, aish gue harus gimana njir"

Tanpa pikir panjang lagi, Jisung membuang rokoknya dan mengangkat tubuh chenle untuk dibawa ke uks.
Sepanjang jalan mereka menjadi pusat perhatian.

Sesampainya di uks, Jisung membaringkan tubuh Chenle di kasur.

Tak lama setelah mereka memasuki UKS, tiba-tiba seseorang masuk, itu taeyong.
"Terimakasih sudah mengantar tuan muda ke sini" ucap taeyong, dia tau apa yang terjadi dengan tuan mudanya.
"Sama sama" ucap Jisung kemudian membaringkan tubuhnya ke lantai dia capek.

Taeyong memejamkan matanya dan melakukan telepati dengan Suho.

"Tinggal menunggu ke 6 orang lainnya, 6 orang partner chenle"

Puzzle Piece [ChenJi]✅Where stories live. Discover now