part 8(Haechan?)

1.2K 161 27
                                    

Enjoy your reading

Pagi hari kembali datang dengan sinar matahari yang hangat menyelimuti kediaman Chenle.
"YAKK PWARK JISUNG" oke pagi pagi sudah disuguhi teriakan chenle.

Jaemin Jeno Mark, Suho dan lay yang sudah ada di meja makan kaget mendengar teriakkan itu.
"Kenapa?" Tanya lay ke Jaemin.
"Ouh itu mom chenle kan sama Jisung emang jarang akur" ucap Jaemin.

Tak lama Chenle muncul dengan wajah di tekuk, kemudian disusul Jisung yang masih tertawa.
"Kalian ini, masih pagi sudah berisik" ujar Suho.
"Salahin si tiang listrik berjalan ini dad" ketus chenle.
"Lah kok gue, lu kan jatuh bukan karna gue" bela Jisung.
"Yee tapi gara gara lu gue kaget sampai jatuh" mereka mulai berdebat lagi.
"Sudah sudah, kalian duduk makan dan berangkat ke sekolah" ucap Suho menengahi perdebatan mereka.
Akhirnya sarapan berjalan lancar walaupun dihiasi dengan tatapan tajam chenle dan Jisung.

Skip di sekolah.
Seperti biasa mereka datang bersama ke sekolah.
"Kalian berdua baikkan Napa, udh kek mau saling makan aja" ujar Mark saat melihat chenle dan Jisung masih saling lirikan sinis.
"Tau tuh, hawanya jadi mencekam njir." Jeno merasakan hawa tak enak dengan tatapan keduanya.
"Kalian mau ngomong terus or masuk?" Chenle sudah malas berdebat, cukup Jisung yang buat dia kesal pagi ini kalau ada lagi di jamin abis tuh orang.

Baru aja dibilangin jangan cari Masalah.
Lami dan Siyeon kembali menghadang mereka.
"Wah wah lihat yang sudah datang" ucap lami.
Chenle cuma memasang wajah datarnya sedatar tembok sekolah.
"Udh merasa cantik banget yah karna bisa bergaul sama mereka" ujar lami lagi.
Chenle masih belum menanggapinya.
"Kenapa diam? Bisu lu?" Lami kembali berujar.
"Bisu beneran kali" ucapan Siyeon membuat lami tertawa.

Chenle menyilangkan kedua tangannya, dan menatap mereka dari atas Sampai bawah.
"Gue cuma malas ngeladenin sampah kayak kalian berdua" ujar chenle.
"Udahlah le, kita antar kalian kekelas aja, gak usah ladenin mereka" ujar Jisung.
"Hm" Chenle berdehem sebentar sebelum melangkahkan kakinya.

Tapi tiba-tiba lami mendorongnya, biasanya chenle tidak akan bergerak saat di dorong, tapi kali ini dia oleng ke belakang, untung dengan sigap Jisung menahannya.
"Aneh" gumam dalam hatinya, Chenle menatap baik baik kedua orang yang didepannya.
"Ouh siren toh, cih minta di jadiin ikan bakar" pikir Chenle, untung pikiran Chenle gak bisa dibaca.

Chenle berjalan mendekati kedua yeoja itu.dia mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan dan berbisik
"Gue tau siapa kalian, siren" smirk tergambar dibibirnya.
Kedua orang itu langsung membelalak kaget.
"Bagaimana bisa dia tau" pikir keduanya.
"Gak perlu tau gimana gue bisa tau, lu kira gue manusia? Pftt makhluk bodoh" ucap Chenle masih dengan berbisik.

"Chenle bilang apa Sampai mereka memerah seperti nahan berak" bisik Mark.
"Entahlah" jawab Jeno.

Kembali ke Chenle.
"Kalian salah mencari lawan" Chenle menampakkan bola mata merahnya.
Tapi sekejap kembali berwarna coklat.
"Minggir gue mau kekelas" chenle mendorong pundak keduanya sampai terjatuh.
"Kalian ber4 mau disitu atau ke kelas?" Ujar Chenle lagi.

Skip jam istirahat
3j dan anggota baru mereka, siapa lagi selain uke manis itu.
"Napa lagi lu le, muka ditekuk gitu" tanya Jeno.
"Biasa Hyung abis dibikin kesel Ama fans kita" jawab Jisung yang mengerti kekesalan chenle.
"Rasanya pengen gue jait tuh mulut sialan" ucap Chenle saking keselnya dia mukul meja kuat banget.
"Santai brader Jangan rusak meja ini oke? Makan aja yah jangan marah marah" ucap Mark.

Saat mereka menikmati makan siangnya, chenle merasakan sesuatu lagi.
"Tolong" suara seperti bisikkan terdengar oleh Chenle.
Chenle langsung mengedarkan pandangannya hingga tertuju ke taman belakang sekolah.
Namja manis itu langsung pergi tanpa sepatah kata pun.
"Lah si chenle mau kemana?" Tanya Mark.
"Mending kita ikutin aku takut chenle buat kegaduhan lagi"setelah perkataan Jaemin Selesai, mereka langsung berlari mengejar chenle.

Skip di taman belakang.
Ke4 orang itu melihat chenle mencari sesuatu.
Sedangkan chenle.
"Gue yakin asal suaranya dari sini tapi dimana yah, auranya juga jelas banget disinj" chenle berpikir sebentar.
"Auh ah udh capek capek kesini, tau taunya gak ada orang" chenle memukul pohon disampingnya sampai bergoyang dan

Brakkk!!

Sebuah tubuh terjatuh dari atas pohon.
"EH BANGKE DEMI KOLOR OLAFNYA JISUNG" latah Chenle sambil berteriak.
"Pfttt" Jaemin, Jeno, Mark tertawa mendengar perkataan chenle, sedangkan Jisung malu parah, kok si chenle bisa tau dia pakai kolor olaf.

"Eh siapa nih" bingung chenle.
Chenle berjongkok dan melihat namja berbadan gembul itu.
"Weh bangun, gak mati kan lu?" Tanya Chenle.
Pertanyaan macam apa kah itu.
"Air" gumamnya.
"Air? Lu mau minum?" Tanya Chenle lagi, ke4 sahabatnya masih diam ditempat.
"Air" gumamnya terus.
Chenle mencoba menyentuh jidat namja itu dan kembali terkejut.
"Wehh MARK SINI LU" teriak Chenle entah kenapa dia manggil Mark.
Mark langsung datang dan jongkok di samping Chenle.

"Gendong dia cepat" ujar chenle.
"Lah ngapa gue njir" protes Mark.
"Angkat gak markonah, atau mau gue patahin tangan lu" ujarnya sambil mengancam Mark.
"Jangn dong, iye gue Gendong dia" ucap Mark dan langsung menggendong namja itu.

"Nah udh, sekarang kita Kemana" tanya Mark.
"Ikut gue, kalian Juga" chenle langsung berlari diikuti dengan yang lain.

Skip di area kolam berenang indoor.
"Kalian cepat tutup pintu nya, dan pastiin gak ada yang masuk, gue bakal matiin cctv disini" ujar chenle yang membuat mereka bingung tapi tetap ngejalanin perintah Chenle.
Setelah semuanya di kerjakan, chenle menatap Mark.

"Lempar dia ke air" perintah Chenle, sekali lagi membuat terkejut.
"Le lu mau bunuh dia? Lagi pingsan malah disuruh lempar keair" ujar Mark.
"Udah Napa sih, lempar aja" ucap Chenle dan pada akhirnya Mark melempar namja itu.

Byurrr

"Le lu yakin?" Tanya Jaemin.
"Percaya sama gue, gue gak bunuh dia mlh nyelametin dia" jawab chenle.
"Tapi tuh anak orang belum nongol-nongol, le gue gak mau di penjara njir" ucap Jisung.
"Yang mau menjarah lu siapa bege?" Kesel chenle tuh.
"Tapi bener kata jisung, kok dia gk nongol" tanya Jeno.
"Udh tunggu bentar lagi" jawab chenle.

Tak lama ada pergerakan dari bawah air.

"Huaaaaa untung gak mati" ucap makhluk yang muncul dari bawah air.

"ANJIR SETAN" teriak Mark saat melihat setengah badan namja itu ekor ikan.
Jeno dan Mark terkejut, beda lagi dengan Jaemin dan Jisung.
"Eh setan setan, mermand cakep kek gue dibilang setan, sliwer mata lu ?" Protes namja itu.

"Ngapain lu bisa ada disini?" Tanya Chenle tiba-tiba.
"Eheheh keknya gue salah tempat deh" abis dah gue ditangkap terus di jadiin pajangan"

Chenle merotasi Matanya saat mendengar penuturan makhluk itu didalam pikirannya.
"Yakali gue nangkap lu, kalau gue mau jadiin lu pajangan, gak bakal gue nyelametin lu" namja itu kembali terkejut bagaimana dia bisa tau pikiran nya.
Kalung chenle bersinar sebentar menandakan satu kebaikan lagi sudah dia perbuat.

"Btw gue heran ngapa ada mermand diatas pohon" cuma chenle yang berbicara sekarang, Jeno sama Mark masih shock dan Jaemin Jisung diam aja mereka tau ini urusan chenle, jadi tidak ingin ikut campur.
"Ouh tadi gue dikejar dua sirenn pas jalan jalan, gue mau sembunyi tapi gak tau dimana, yaudh gue manjat aja, Sampai akhirnya gue butuh air" jelasnya.
"Ouh gitu toh, kenalin gue Kim Chenle, mereka sahabat gue, Na Jaemin, park Jisung, Mark Jung, Jung Jeno"ucap Chenle.
"Nama gue seo donghyuck, tapi panggil aja Haechan" ujarnya.

"Nah sip, woi kalian mau disitu gue seret kesini" ancam Chenle.
Akhir ke4 orang itu mendekat.
"Badan aja besar, masa takut Ama mermand uke" chenle menebak kalau Haechan itu uke diliat dari wajah dan postur tubuhnya.
"Gue kaget bukan takut" eles Mark Jung.

"Eh btw gue masih ngebug njir, gimnaa bisa ada mermand" Jeno tampak begitu bingung melihat Haechan.

"Gue jelasin tapi gak disini" ujar Chenle.

Dia memejamkan matanya dan mengumamkan sesuatu agar bisa melakukan teleportasi dengan membawa ke6 orang itu.

Tbc

Puzzle Piece [ChenJi]✅Where stories live. Discover now