S2 part 14 (Flashback)

891 114 15
                                    

Enjoy your reading.

Matahari sudah muncul dan kembali menerangi alam semesta, membuat dua orang yg tertidur dengan saling memeluk membuka matanya.
Jisung dia bangun duluan dan Melihat calon istrinya tertidur pulas di pelukannya, mungkin karna kelelahan gara gara aktifitas mereka semalam.
"Wake up lele-yaa" Jisung mengelus pipi Chenle, namun chenle tidak mau membuka mata, malah semakin mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dada telanjang Jisung.
"Le ayo bangun" ucap Jisung lagi sambil mengelus rambut lembut milik chenle, namun Chenle makin menenggelamkan tubuhnya kepelukan Jisung.

"Hai wake up" ucap Jisung lagi, akhirnya Chenle membuka matanya dan tersenyum manis kearah Jisung.
"Morning" sapa Jisung, chenle langsung menenggelamkan wajahnya kedada telanjang Jisung, ia malu mengingat apa yg terjadi semalam.

"Hai kau kenapa?"tanya Jisung sambil terus mengelus rambut chenle.
"Aku hanya Malu jie" ucapan Chenle membuat Jisung terkekeh gemes dengan tingkah kekasihnya.

"Tidak usah malu, cuma aku yg liat kan?" Mendengar itu chenle mencubit perut Jisung karna kesal.

09.30

Mereka (nct Dream) sudah berada di taman, disana juga Guanlin datang bersama Renjun.
"Sebenarnya gue Kenapa?" Tanya Chenle, yg hadir ditempat itu langsung saling memandang.
"Lu gak inget sama sekali?" Tanya Renjun, dan yg ditanya langsung menggelengkan kepalanya.

"Okay karna lu gk Inget, mari kita flashback"

Flashback on

"Jung Sungchan"

Terlihat anak nct Dream sedikit kaget, nama itu agak familiar di telinga mereka namun mereka tidak tau dimana nama itu pernah disebut.

"Kalian Kenapa?" Tanya Sungchan saat melihat mereka terdiam.
"Tidak apa apa, ouh iya kenalin nama gue Kim Chenle, ini park Jisung, Seo Haechan,Huang Renjun, Mark Jung dan Jung Jeno" ucap Chenle memperkenalkan dirinya dan teman temannya.

"Salam kenal semuanya, ada apa kalian datang ke sini?" Tanya Sungchan lagi.
"Kami datang mencari berlian yg pernah kami sembunyikan di kehidupan sebelumnya" ucap Jaemin.

"Berlian? Maksud kalian berlian yg terus beterbangan dengan angin tidur selama beribu-ribu tahun itu?" Ujarnya.
"Benarkah? Berlian itu Terus terbang?" Tanya Haechan.
"Iya sudah banyak orng yg mencoba mengambilnya tapi malah dibuat tertidur, bahkn ada yg sampai kehilangan'nyawanya" jelas Sungchan.

"Bisa tunjukkan dimana berlian itu sekarang?" Tanya Renjun, Sungchan mengangguk dan berkata " mari ikut saya".

Mereka mengikuti Sungchan kearah kaki gunung yg terlihat banyak gumpalan-gumpalan angin, salah satu gumpalan itu membawa sebuah berlian.
"Itu anginnya" ucap Jisung.
"Hati-hati dengan anginnya" ujar Sungchan.

Mereka mengangguk dan mendekati angin itu dengan hati-hati.
"Bagaimana cara kita mengambilnya?" Mark menatap ke 6 temannya.
Mereka tampak berfikir cara mengambil berlian itu tapi tidak membuat salah satu dari mereka terkena anginnya.
"Bagaimana kalau pake kekuatan kita buat anginnya hancur?" Saran Jeno.
"Tidak bisa, angin ini angin abadi" ujar chenle.
Mereka kembali berfikir.

"Kalian tau, berlian ini bisa disentuh oleh pemilik nya" ucap Chenle, semua pandangan fokus kearahnya.
"Mungkin kalau orang lain yg ingin mengambilnya berlian itu akan terus bergerak, hanya ada jalan satu satunya" jelas Chenle.
"Apa?" Tanya mereka bersamaan.
"Salah satu dari kita harus ngorbanin diri" ucap Chenle lagi.

"Tidak, aku tidak setuju dengan cara itu" ujar Jisung.
"Tidak ada cara lain jisung-ah, aku yg akan mengambilnya" ucap Chenle.
"Yg dikatakan Jisung benar lele-yaa" cegah Jaemin yng tak ingin chenle kenapa-kenapa.
"Percaya pada ku, aku tidak akan kenapa-kenapa Hyung" ujarnya lagi, Chenle mengeluarkan kekuatan tanahnya dan membuat kaki ke 6 sahabatnya tidak bisa digerakkan.

Chenle mendekati gumpalan angin yg melindungi berlian yg mereka cari.
"Tidak chenle, berhenti disitu" ucap Jisung yg sedang berusaha melepaskan kakinya.

Namun Chenle tidak mendengarkan apa yg Jisung katakan, ia terus melangkah hingga tangannya menyentuh gumpalan angin itu.
Awalnya tidak ada apa apa, Chenle berhasil mengambil berlian itu namun tak lama setelah itu ia merasakan berat pada kedua matanya dan pusing di kepalanya. Perlahan-lahan pasangannya memburam dan Chenle jatuh tak sadarkan diri dengan berlian ditangannya.

Kekuatan Chenle pun terlepas, Jisung segera berlari dan memangku kepala kekasihnya.
"Chenle...jgn lagi" lirih Jisung sambil menepuk pipi Chenle.
"Le bangun le" Jaemin berusaha membangunkan chenle dengan kemampuannya, namun nihil chenle terus tertidur.

Sungchan datang dengan tergesa-gesa dan melihat salah satu dari orang yg dia temuin tadi sudah tidak sadarkan diri.
"Bagaimana ini apa dia akan bangun?" Tanya Jeno. Sungchan kemudian berjongkok di samping Mark.
"Dia hanya tertidur, berdoa saja dia tidak terjebak di dalam dunia mimpi yg mampu membuat jiwanya terkurung dan membuatnya kehilangan nyawa" ujar Sungchan.

Setelah kejadian itu, mereka melanjutkan perjalanan mereka ketempat terakhir dengan Chenle yg terus berada di punggung Jisung.

Flashback off.

"Jadi semua berliannya sudah terkumpul?" Tanya Chenle dan mereka mengangguk.
"Berapa lama gue tidur!" Tanya nya lagi.
"Sekitar dua tahun" jawab Jeno.
"What 2 tahun!?!" Kaget chenle, dia langsung menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
"Dan bagaimana dengan raja darkness?"

"Dia tidak melakukan pergerakan apapun sampai saat ini, tapi tidak menutup kemungkinan dia akan menyerang" ujar Renjun.

"Sebentar gue masih penasaran dengan sesuatu" ujar Guanlin, merek semua langsung menatap mate Renjun itu.

"Park Jimin, dia kan ayah angkatnya Jisung tapi bagaimana dia bisa jadiin Jisung anaknya?" Tanya Guanlin.
"Gue juga gk tau, ingatan gue belum balik sepenuhnya" jawab Jisung yang sedikit menunduk saat mengingat ayah angkatnya yg merawatnya dari dulu. Rasanya saat mengetahui fakta tentang Jimin membuat hatinya hancur.

"Tidak usah dipikirin Jisung-ah, itu sudah berlalu" ucap Jeno saat melihat Jisung sedikit murung, Jisung mengangguk sebagai jawaban.

"Jung Sungchan" gumam Haechan.
"Dia seperti tidak asing" timpal Renjun yg mendengar gumaman Haechan.
"Marganya mirip dengan kalian, dan setahu gue disini marga Jung cuma dipakai oleh keluarga Jeno dan Mark Hyung" ucap Jaemin.

"Betul juga, trus kenapa bisa dia memiliki marga Jung" bingung Guanlin.
"Kalian berdua yakin tidak punya saudara lagi?" Tanya Chenle.
"Kami sudah menanyakan itu, tapi papa sama Mama cuma bilang nanti juga kami bakal tau semuanya" jelas Mark.

Chenle kembali menyandarkan dan memijat pelipisnya, kenapa tidak dari salah satu mereka mendapatkan ingatan mereka yg dlu.

Chenle kembali menyandarkan dan memijat pelipisnya, kenapa tidak dari salah satu mereka mendapatkan ingatan mereka yg dlu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasihan dia tertekan

Jangan lupa vote dan komen yah.

Maaf banyak typo

TBC.

Puzzle Piece [ChenJi]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang