S2 part 6 (illusion village)

798 109 12
                                    

Enjoy your reading.

Jaemin membulatkan matanya saat melihat pemandangan didepannya.
Ruangan yang tadinya bagus kini berubah menjadi menyeramkan.
Dia kembali berdiri dan melihat keluar jendela.

"Oh tidak" ujar Jaemin langsung menutup jendela itu.
Jaemin berbalik dan melihat sahabat sahabatnya masih tidak menyadari ini.

Jaemin dengan cepat mencari benda tajam yang menusuknya tadi.
"Mana sih, aduh pakai hilang lagi" ujar Jaemin.
"Na kamu ngapain?" Tanya Jeno.

Jaemin mengabaikan Jeno dan tetap mencari benda tajam itu, hingga dia melihat satu buah jarum.
Jaemin langsung mengambilnya dan menusuk lengan sahabatnya satu persatu.
"Mian" ujar Jaemin saat menusukan jarung itu.
"Hyung kok nusuk kits pakai jarum" ujar Jisung mengelus lengannya.
"Coba deh liat sekitaran kalian" ujar Jaemin.

Mereka langsung tersadar.
"Lah kok jadi gini?" Ucap Haechan kaget.
"Jangan bilang kita masuk ke desa ilusi" ujar Renjun tiba-tiba.
"Sepertinya begitu, kenapa gue bisa gak sadar" ucap Chenle.

"Guys kayaknya kita harus lari lagi" ujar Renjun.
Mereka langsung membereskan semua barangnya dan bergegas untuk berlari keluar dari penginapan ini.

Saat mereka sudah ada didepan.
"Mayat hidup" ujar Renjun.

"Cepat kita harus keluar dri sini sebelum pagi" ujar chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepat kita harus keluar dri sini sebelum pagi" ujar chenle.
Mereka langsung berlari ke arah yang tidak ada zombienya.

"INI KITA LARI KEMANA?" Tanya Jeno.
"ENTAH LARI AJA DLU" teriak Haechan.

Mereka terus berlari.
"Pedang, keluarkan pedang Kalian" ujar Jaemin.
Mereka semua mengeluarkan pedang mereka dan melanjutkan larinya sambil menebas nebas kepala zombie itu.

"Kabar buruk, kita dari tadi lari cuma disini disini saja" ujar chenle.
"Haduh gimana ini" ujar Jisung.
"Jangan panik" ucap Jaemin.

"Chan di samping lu" pekik Renjun saat ada zombie yang sangat dekat dengan Haechan.

Haechan reflek berbalik dan mengayunkan pedangnya hingga badan zombie itu terbelah dua.
"Iwwh" Haechan seketika ingin muntah.

"Ini kita kemana" ujar Jisung yang lagi ngelawan zombie zombie.
"Habisi mereka semua aja dlu" ujar Chenle.
Chenle sudah mengeluarkan elemnt apinya untuk membakar zombie zombie itu.

Begitu pun yang lain mengeluarkan kekuatan nya.

Tapi jumlah zombie itu terlalu banyak.
"Le Jen pakai teleportasi" ucap Mark yang mulai kewalahan.
"Teleport kemana" ujar Jeno.
"Terserah yang penting bisa di jadiin tempat sembunyi dulu" ujar Mark.
"Yaudh pegangan tangan cepat" ujar chenle.

Mereka langsung berpegangan tangan, dan langsung menghilang dari sana.

###

D

i sebuah gedung kosong yang tertutup.
Mereka ber7 duduk Untuk bersembunyi.
"Kita harus keluar dari sini sebelum pagi, kalau tidak kita bakal terjebak dan jadi kayak mereka" ujar chenle.

"Harusnya kita tidak langsung percaya tadi" ujar Haechan.
"Pakai lupa nasehat om Suho" ujar jeno.
"Ssst jangan berisik, mereka ada di luar" ujar Mark.
Mereka semua langsung diam dan menahan napas entah karna apa.

Sebuah cahaya muncul didepan mereka.
Cahaya itu lama lama membentuk badan kuda dengan sayap dan sebuah tanduk di kepalanya.

Cahaya itu lama lama membentuk badan kuda dengan sayap dan sebuah tanduk di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantiknya" gumam Jaemin.
"Ayo ikut aku, aku akan membantu kalian keluar dari sini" ujarnya.

Mereka langsung mengangguk dan berdiri.
"Saat di luar kalian harus berlari secepatnya, Karna bagaimana pun kalian melawan mereka, tubuh mereka yang terpotong akan menjadi zombie lain" ujarnya.

Mereka langsung Keluar dari sana mengendap endap agar tidak menjadi pusat perhatian, namun penciuman makhluk makhluk itu sangat kuat.
"LARI" teriak mereka bersamaan dan langsung berlari mengikuti Unicorn campur pegasus itu.

"Didepan ada jalan keluar" ujarnya.

Dan benar saja didepan ada pembatas desa.
Haechan berbalik dan langsung berhadapan dengan muka jelek zombie itu.
"HUAAAAAA EOMMMA" Haechan mempercepat larinya hingga keluar duluan dari desa itu.
Diikuti yang lain.

Mereka berbalik dan melihat zombie zombie itu tidak bisa keluar dari sana.
"Huftt selamat" mereka langsung menjatuhkan badannya ke tanah.

"Terimakasih sudah membantu kami" ujar Jaemin.
"Sudah tugas saya tuan sebagai hewan partner anda" ujar nya.
"Benarkah? Kamu hewan partner ku?" Ujar Jaemin dan dia mengangguk.

Jaemin kegirangan dan langsung memeluk leher unicorn campur pegasus itu.

Membuat Jeno sedikit cemburu karena Jaemin nya memeluk orang lain.

"Kau pasti lupa nama mu, eumm aku kasih nama Ryan" ujar Jaemin.
"Tapi saya betina tuan" ujarnya membuat Haechan terbahak-bahak sambil memukul-mukul Renjun.
"Sekali lagi lu mukul gue, gue tendang lu balik ke dalam sana" ancam Renjun.
"Sorry SORRY" ujar Haechan.

Jaemin mengerucutkan bibirnya, terlihat sangat lucu rasanya jeno pengen karungin Jaemin sekarang.
"Baiklah kalau tuan menyukainya, saya tidak akan menolak" ujar Ryan.
Jaemin kembali tersenyum.
Setelah itu mereka melakukan kontrak.
Dan Ryan menghilang.

"Huaaa cantik banget hewan partner nya Nana" ujar Jaemin bahagia.
"Wkwkwk kayak nana" ujar jeno.
"Ayo kita cari tempat buat tidur, udh mau tengah malam" ujar Jisung.

Mereka akhirnya mencari pohon yang memiliki rumput dibawahnya untuk dijadikan tempat tidur.





Sorry pendek.

Chapter kali ini emang pendek sih.

Jangan lupa untuk vote dan komen yah biar makin semangat upnya.

Tbc

Puzzle Piece [ChenJi]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang