part 7(dinner with the chenle family)

1.2K 158 20
                                    

Enjoy your reading.

Setelah hari itu.
Jisung jadi dekat dengan kedua Namja manis itu, bahkan sering mengajak mereka makan bersama.
Tapi kebiasaan membuat chenle darah tinggi belum hilang.
Seperti sekarang, chenle sedang menikmati ramyeonnya.
"Le tuh ada yang ngejek lu" ucap Jisung yang duduk di dekat chenle.
Chenle langsung berbalik ke arah yang Jisung tunjukkan.
"Mana gak ada tu- yakk park Jisung sialan" umpat Chenle saat melihat ramyeonnya di comot Jisung.
"Ehehehe" si bambank malah cengengesan.
"Bisa gak kalian berdua sehari aja gak berantem" ucap Jaemin yang sudah tidak tahan dengan kelakuan dua human jadi jadian itu.

"Jaemin kalau tidak kuat bisa melambaikan tangan ke kamera" -author.

"Berantem mulu, nanti saling suka mampus entar kita yang ketawa paling depan" ucap Mark.
"Hoo gue ejek kalian sampai kita lulus" timpal Jeno.

"Amit amit" ucap Chenle dan Jisung bersamaan.
"Fix kalian jodoh" kini Jaemin yang mengatai mereka jodoh.

Mark dan Jeno seketika tertawa melihat raut wajah kedua human itu.
Tapi pandangan Jeno sekali kali menatap Jaemin yang menurutnya sangat manis saat tertawa.
"Bibit bobot bucin" -author.
Semua orang memandang mereka dengan iri, bagaimana tidak iri jika 3J bisa dekat dengan dua namja manis dan imut itu.

Saat asik bercanda, ada dua orang yang menghampiri meja mereka.
"Haii kita boleh gabung?" Tanyanya.
Seketika ke 5 orang yang tertawa itu menjadi datar.
"Lu gak liat meja disini udh penuh?" Ucap Chenle.
"Gue gak nanya sama lu, gue nanya nya sama jeno" kata gadis itu.
"Cih" chenle berdecih mendengar itu.
"Jen bisa kan kita duduk disini, dua orang itu kalian suruh pergi aja" lihatlah betapa kurang ajarnya mereka.

(Fyi; Mereka murid baru)

"Siapa lu bisa ngatur gue? Dengar ini baik baik, cuma mereka uke yang ada dalam circle kami, tidak lebih dan tidak kurang paham?kalau nanti ada tambahan yang jelas bukan makhluk kek kalian Dan masih ada tuh meja yang kosong" ujar Jeno tidak suka.
"Centil banget jadi cewek dasar, pergi lu ganggu aja udh denger kan kata Jeno, princess kami cuma dua uke uke imut ini dan denger kata jeno" Mark rasanya ingin muntah melihat mereka.

Kedua yeoja itu menunduk karna di permalukan oleh dua namja tampan itu.
"Pergi lu, muak gue liat wajah sok cantik kalian" timpal Jisung.
"Kasihan sekali kalian" ujar Jaemin
Jaemin menahan tawanya, murid bernama tag lami itu tersulut emosi melihat Jaemin menertawai mereka.

"Diam lu bitch" pix dia udh buat chenle marah besar.
"Bilang apa lu tadi? Bitch?" Chenle langsung berdiri.
"Iya emang kenapa, lu mau marah?" Ujar lami seperti menantang Chenle.

"Ouh lu nantangin gue yah" aura dikantin mendadak terasa mencekik.
Jisung yang merasakan perubahan Chenle, langsung menatap Chenle.
Mata namja manis itu mulai berubah.
"Gawat, bisa lepas kendali si chenle" Gumam Jisung dalam hatinya.

Jisung langsung berdiri dan merangkul pundak Chenle, Jaemin juga melakukan yang sama.
"Kontrol diri lu le" bisik Jisung.
Sentuhan dari kedua orang itu dan bisikan Jisung membuat Chenle sedikit tenang, dan kembali menatap 2 yeoja itu.
"Huftt" Chenle menghela nafas.

Dia mengambil mangkuk ramyeonnya yang masih tersisa air dari kuah pedas itu, dan menyiramkan ke Lami dan Siyeon.
"hear and remember this, jaga mulut lu jika menyangkut mereka terlebih ke Hyung gue, kalau kalian masih sayang dengan wajah kalian, kali ini gue Lepasin kalian tapi lain kali, wajah kalian tidak akan utuh lagi" ancam Chenle.
"Udh udh le, guys kita mending pergi dari sini aja, aku takut chenle kelepasan lagi dan buat mereka jadi orang ketiga yang masuk rumah sakit karna chenle"
Akhirnya Jisung langsung membawa Chenle pergi.

Sedangkan Jaemin dan Jaemin Mark.
"Saya diem bukan berarti saya takut dengan kalian, sebenarnya saya mau peringati kalian tapi sudah terlanjur kalian mencari masalah dengan orang yang salah, so enjoy the consequences" setelah itu Jaemin, Mark,dan Jeno langsung meninggalkan kantin.

Sedangkan Jisung membawa Chenle ketaman untuk menenangkan emosi nya.
"Sampai kapan lu mau ngerangkul gue, lepasin" ucap Chenle dan menyingkirkan tangan Jisung.

"Yee dasar" ujar Jisung.
"Entar lu kerumah, kata dad gue nanti malam datang ke rumah bareng yang lain buat makan malam" iya Suho dan lay datang kemarin.

"Hm, entar gue kasih tau mereka, eh btw gue makin kepo lu makhluk apa" ucap Jisung.
Chenle menabok kepala Jisung.
"Lu kira gue makhluk apa hah?" Gerutu Chenle.
"Siapa taukan lu makhluk jadi-jadian" cerocos Jisung dan mendapatkan hadiah cubitan dari chenle.
"Awwhh" pekik Jisung.
"Makanya kalau ngomong di jaga" pengen banget rasanya ngubur tuh namja tinggi.

Skip malam.
Seperti kata chenle.
Jisung mengajak Jung sibling ke rumah Chenle, ini pertama kali mereka kesana.
"Sung lu udh sering ke sini?" Tanya Mark.
"Emm belakangan ini sih" jawab Jisung seadanya.
"Wah parah lu sung, gak ngajak ngajak" ujar Jeno.
"Udh Diem kalean" ucap Jisung dan turun dari mobil yang langsung disambut hangat oleh para maid dan juga taeyong.
"Selamat datang tuan Jisung" ucap taeyong dengan sopan.
"Nde, ouh iya taeyong-ssi ini teman teman ku" ucap Jisung sambil memperkenalkan temannya.
"Annyeonghaseyo taeyong-ssi, saya Jung Jeno dan ini Hyung saya Mark Jung" ujar Jeno.
Taeyong tampak terkejut saat mendengar perkataan Jeno.
"Jangan bilang....."

"Silahkan masuk, tuan muda dan tuan besar sudah menunggu di meja makan" ujar taeyong dan menuntun mereka ke ruang makan.
Sepanjang jalan Jeno dan Mark takjub dengan ukiran ukiran rumah itu.

Saat sampai di meja makan, mereka melihat 4 orang tengah duduk di meja makan sambil berbincang-bincang.
"Maaf membuat kalian menunggu lama" ucap Jisung Sambil tersenyum kearah kedua orang tua Chenle.
Ini pertama kali mereka bertemu langsung dengan orang tua Chenle.
"Tidak apa apa, ayo duduk kita makan malm bersama" ucap Lay dengan suara lembutnya sambil tersenyum.

"Terimakasih, eumm" Jisung bingung harus memanggil lay apa.
"Panggil mom saja seperti mereka berdua, kalian sahabat anak kami jadi jangan sungkan" ujar lay.
"Ah iya mom" ujar Jeno sedikit Canggung.

Setelah pembicaraan singkat tadi mereka akhirnya memulai makan malam dengan tenang.

Skip Selesai makan malam.
Suho dan lay mengajak mereka ke ruang keluarga untuk mengobrol ngobrol ringan.
"Jadi sudah berapa lama kalian jadi temannya chenle?" Tanya Suho.
"Baru belakangan ini kami dekat dengan Chenle dan Jaemin" jawab Mark sambil tersenyum.
"Ku harap kalian bisa menjadi teman yang baik buat chenle, dan mohon dimaklumi yah sifat bar bar ank yang satu ini" ujar lay dengan suara lembutnya.
"Gue heran emak bapaknya lembut, anggun gak kasar tapi anaknya..." Belum Sampai perkataan dalam pikirannya dia sudah mendengar suara chenle di otaknya.
"Gue denger loh, lupa gue bisa baca pikiran kalian" Jisung langsung terlihat kaget dan menatap chenle.

Malam itu mereka lalui sambil mengobrol dan bermain, bahkan kedua orang tua Chenle juga ikut.

Tbc.

Puzzle Piece [ChenJi]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang