part 20 (Chenle's love feelings)

1.2K 167 20
                                    

Enjoy your reading.

Setelah menyelesaikan urusannya dia langsung ke rumah sakit tempat Jisung dan Jeno di rawat.
Chenle langsung masuk ke ruangan Jisung, disana sudah ada orang tua Jisung dan orang tuanya.

Lay lngsung menghampiri putranya saat melihat chenle muncul dengan penampilan yang sangat berantakan.
"Lele kamu gpp nak?" Tanya lay.
"Aku gpp mom, keadaan Jisung bagaimana?" Tanya Chenle saat melihat Baekhyun menangis sambil menggenggam tangan Jisung yang terbaring lemah dengan wajah yang pucat.

"Belati yang mengenai Jisung itu sudah diberikan racun mematikan yang langka, kami tidak tau bagaimana cara menangkal nya, kata dokter racun itu sudah menyebar hampir keseluruh tubuh Jisung, dan karna racun itu jisung hanya bisa bertahan sampai tengah malam nanti" ujar Suho.

"Chenle-yaa tolong Jisung, bunda tidak mau kehilangan dia lagi" ucap Baekhyun sambil menatap wajah pucat putranya.
"Bunda tenang lah, aku akan menyelamatkan Jisung apapun caranya, kalian tunggu lah diluar, dan jangan ada yang masuk" ujar chenle dan mendekati ranjang Jisung.

Mereka semua keluar dari ruangan itu.
Chenle duduk di kursi tempat Baekhyun duduk tadi dan meraih tangan Jisung.
"Kau bodoh Jisung, seharusnya kau tidak menyelamatkan ku tadi, toh kalau aku yang kena, aku juga gak akan kenapa-kenapa" celoteh chenle.

"Aku gak punya Kekuatan penyembuh" ujar chenle, dia sebenarnya punya tapi belum keluar (dan ku lupa tulis di chapter pengenalannya)
"Gak gak gak, gue dewa kehidupan gue pasti bisa nyelametin lu" ujar chenle.

Chenle langsung berdiri dan mencoba untuk mengeluarkan racun itu dengan kekuatannya.
Dia terus mencoba, semua cara yang dia ketahui, semua Mantra penangkal racun  tapi tidak ada yang berhasil.

"Jisung please lawan racunnya" ucap Chenle dan kembali berusaha.

Tak terasa sudah jam 11 malam.
Chenle sudah Sangat lelah karna mengeluarkan kemampuannya semaksimal mungkin tapi tidak berhasil.
"Gue harus ngapain lagi Jisung" ujar chenle frustasi.

Dia mendekatkan dirinya dengan wajah Jisung.
Chenle menatap lekat wajah pucat Jisung yang masih terlihat sangat tampan.
"Jisung-ah ku mohon bangun lah, jangan seperti ini" bisik Chenle.
"Jangan pergi ku mohon, aku gak akan pernah bisa hidup tenang jika kamu pergi jisung-ah, mungkin emang selama ini kamu gangguin lele terus, buat lele kesel, tapi lele gak mau kehilangan Jisung, entah kapan perasaan ini muncul jisung-ah, tapi saat lele didekat Jisung lele selalu ngerasa nyaman, ngerasa aman jantung lele juga sering berdetak kencang kalau Jisung natap lele" ucap Chenle sambil mengelus-elus rambut Jisung.

Entah karna apa, chenle mendekatkan wajahnya dan mencium Jisung.
Dia mendiamkan bibirnya sebentar sebelum melumat pelan bibir pucat milik Jisung.
Hanya sebentar, dia menjauhkan bibirnya, tapi menempelkan dahinya ke dahi Jisung.
"Ku mohon bangun Jisung" bisik Chenle tanpa sadar dia menangis.
Hatinya seakan remuk saat melihat Jisung terbaring lemah seperti ini.

"Jebal, Don't go, don't go Jisung" Isak tangisnya chenle mulai terdengar.
"Jisung bangun" tapi tak ada respon dari Jisung.
Chenle mendongakkan kepalanya dan melihat jam dinding sebentar lagi tengah malam.

"Tidak jisung-ah kau harus bangun, ini perintah" Chenle sudah menangis histeris sambil menggoyangkan badann Jisung.

"JISUNG BANGUN" teriak Chenle sebelum memeluk Jisung.

Kdua orang tua mereka berpelukan diluar sana tak sanggup mendengar rintihan pilu chenle.
Teman temannya pun begitu, Jeno sudah sadar dan terbebas dari Mantra hitam itu, Jaemin sudah mengetahuinya dan memaafkan Jeno.

"Mark Hyung apa Jisung akan baik baik saja?" Tanya Haechan.
Mereka ada di ruangan sebelah ruangan Jisung jadi bisa mendengar suara chenle, btw itu ruang VVIP jadi tidak banyak pasiennyA.
"Pasti Haechanie, chenle gak bakal biarin Jisung kenapa-kenapa" ujar Mark.
"Betul kata Mark Hyung Chan" timpal Renjun yang duduk di sofa.

"Sorry ini semua karna gue" ujar Jeno.
"Tidak ada yang salah disini Jeno, yang salah makhluk makhluk itu" ucap Jaemin.
"Kita harus yakin kalau chenle akan menyelamatkan orang yang dia cintai" ucap Jaemin lagi.

Kembali ke Chenle.
5 menit lagi
Dia akan datang menjemput ku
Eh malah nyanyi.

Back to story.
Chenle masih menangis histeris sambil memeluk Jisung.
"Jisung BANGUN KAU PERNAH BILANG gak bakal ninggalin lele" ucap Chenle sambil terisak-isak.
"Jisung tidak Bangun? Lele bakal marah dan Jisung, gak bakal ngomong sama Jisung" tapi sia sia saja Jisung tidak merespon.

Chenle kembali melihat Jam 2 menit lagi, dia langsung menggeleng kan kepalanya.
"Tidak tidak Jisung kamu tidak akan pergi" ucap Chenle.

Satu menit lagi

"JISUNG AKU MENCINTAIMU" yaa chenle mengungkapkan perasaannya yang dia simpan baik baik.
Tapi tepat setelah itu jam menunjukkan pukul 12.
Chenle langsung jatuh terduduk dilantai dengan pandangan kosongnya.

Apa sekarang setelah dia merasakan cinta untuk pertama kalian, apa dia harus kehilangan cintanya? Apa itu karma atas perbuatannya selama ini?

Rasanya Separuh jiwanya lepas dari tubuhnya.
Sepi, sunyi itulah yang terasa sekarang chenle tidak mampu lagi mengeluarkan satu kata pun bahkan dia tidak menangis lagi.

Sudah lewat 10 menit setelah jam 12.
"Aku juga mencintaimu chenle-yaa" suara itu terdengar pelan di tengah kesunyian yang melanda.
"Aku juga mencintaimu" sekali lagi suara itu terdengar, chenle berdiri perlahan-lahan.

Saat berdiri dia melihat Jisung duduk sambil menatapnya.
"Aku juga mencintaimu" Jisung mengulang kalimat itu lagi.
Tanpa berkata apa apa lagi Chenle langsung memeluk Jisung, Jisung membalas pelukan chenle.
"Shutt le jangan nangis dong" ucap Jisung saat mendengar chenle terisak pelan.
"Jangan seperti ini lagi Jisung, gue gak sanggup ngeliat lu kayak gini" ucap Chenle sambil mengeratkan pelukannya.
"Iya, gue usahain, gue janji gak akan ninggal lu sendirian disini" ucap Jisung.

Kedua orang tua mereka menangis bahagia saat melihat keduanya berpelukan, chenle berhasil menyelamatkan Jisung.

Mereka melihat kalung hati chenle bersinar terang.
"Tujuan chenle telah selesai" gumam Baekhyun.
"Benarkah? Jadi putraku sudah terlepas dari kutukan itu?" Dan Baekhyun mengangguk.
Rasanya lay sangat senang.

Kembali ke Jisung.
Nafas chenle mulai Terdengar beraturan, itu tandanya chenle sudah tidur.
"Tidur rupanya, Pasti kamu lelah banget yah buat nolongin aku" gumam Jisung.
Kedua orang tau mereka masuk ke ruang rawat Jisung.

"Jisung bagiamana keadaan mu nak?" Tabya Baekhyun yang menghampiri Jisung.
"Shutt Bun chenle tidur, aku sudah tidak apa apa, hanya lemes sedikit" ujar Jisung dengan suara pelannya.
"Jisung biar papa bawa chenle ke kamar sebelah untuk tidur, kau butuh istirahat" ucap Suho.
"Tidak usah pa, biarin chenle tidur disini, tempat ini masih muat untuk chenle" ujar Jisung.

Suho tersenyum.
"Baik lah, sebentar papa perbaiki posisi chenle" ucap Suho kemudian memperbaiki posisi tidur chenle.
"Nah Jisung kau juga tidur, badan mu masih lemes kan?" Ucap Chanyeol.
"Nee yah" Jisung membaringkan tubuh nya disamping chenle

Baekhyun mendekat dan mencium kening Jisung.
"Selamat malam, bsk kami datang lagi" ucap Baekhyun dan Jisung mengangguk.
Setelah berpamitan kedua pasangan itu menghilang dari kamar rawatnya.

"Good night chenle, semoga bsk lu gak nendang gue pas bangun" Jisung terkekeh saat mengingat kejadian di hutan dimana chenle terkejut saat bangun di pelukannya.

Jisung langsung memeluk tubuh kecil chenle dan ikut menyusul namja imut itu ke dunia mimpi.

Huhuhu makin gak seru hikss, makin gaje jugaJangan lupa untuk vote dan komen yah hikssBiar makin semangat upnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Huhuhu makin gak seru hikss, makin gaje juga
Jangan lupa untuk vote dan komen yah hikss
Biar makin semangat upnya.

Tbc.

Puzzle Piece [ChenJi]✅Where stories live. Discover now