part 19(Damn succubus)

1.1K 140 26
                                    

Enjoy your reading

Skip 1 bulan kemudian.
Hari ini mereka kembali masuk sekolah dengan member baru, Huang Renjun.
Mereka tidak langsung ke kelas masing-masing tapi mampir di taman dulu.
"Le butuh berapa kebaikan lagi?" Tanya Jisung.
"Mybe 5 lagi" jawab chenle.
"Abis itu, Selesai urusan lu disini?" Tanya Renjun.
"Molla, gue belum tau gimana cinta sejati dan persahabatan yang tulus itu tapi semalam sih gue dapat telepati dari bundanya Jisung katanya seiiring berjalannya waktu gue bakal tau, mau itu di dunia manusia ataupun di dunia lain" jawab Chenle.
"Setelah selesai kita akan ke Exo planet dulu trus ke dunia laut buat selametin orang tua Haechan Hyung" lanjut chenle.

Saat asik mengobrol.
"Jeno-yaa" panggil seorang gadis yang menghampiri Jeno dan memeluk lehernya.
tatapan Jaemin seketika mendatar begitupun yang lain.
"Apaan sih lu" Jeno langsung melepaskan pelukan gadis itu.
"Kok kamu gitu sih no, kemarin aja aku peluk kamu gak marah" ujarnya sambil menunduk.
"Le balik ke kelas yuk" ajak Jaemin.
"Hm, gue cabut duluan yah" ujar chenle berdiri dan meninggalkan taman bersama Jaemin, Haechan dan Renjun.

Jisung dan Mark menatap datar ke arah jeno dan gadis bernama Lia itu, masih ingat kan? Teman Yuna.
Mereka berdua langsung meninggalkan Jeno tanpa mengeluarkan satu kata pun.

"Lu apa apaan sih" kesal Jeno.
"Kamu yang apa apaan, Jeno aku ini pacar kamu loh" ucap lia .

Loh? Bukannya Jaemin?hm si jenong selingkuh.
"Yaa gak di depan Jaemin juga" Jeno langsung meninggalkan gadis itu dengan kekesalannya.

Sedangkan di kelas.
Haechan langsung memeluk Jaemin
"Nana jangan nangis dong" ucap Renjun sambil mengelus punggung Jaemin yang bergetar.
Mereka menenangkan Jaemin yang menangis karena perbuatan Jeno.

Skip jam istirahat.
"Jung jeno sialan" umpat chenle sebelum meninggalkan kelasnya.

Dia baru saja mendapat laporan dari mata mata yang dia suruh untuk mengikuti Jeno 2 Minggu ini, karna sifatnya berubah.

Chenle tiba-tiba di kelas Jeno, amarahnya yang sedari tadi semakin bertambah saat melihat Jeno mesra mesraan dengan Lia di tempat duduk Jeno.
Jisung dan Mark menyadari kedatangan chenle, mereka meneguk ludah saat melihat chenle begitu marah.
"Jung Jeno" suara chenle terdengar sangat dingin dan datar.

"Habis sudah, chenle ngamuk Hyung" bisik Jisung.

Jeno yang mendengar suara chenle memanggilnya langsung melihat kearah pintu, dia langsung kaget karna melihat Chenle yang begitu menyeramkan, mata hitam pekat raut wajah yang tidak bisa terbaca dan aura yang begitu kelam.

Jeno dan yang lain sudah bisa menggunakan kekuatannya tapi kekuatan Chenle jauh lebih kuat.

Chenle ingin menghampiri Jeno dan Lia, Jisung berniat mencegahnya tapi Chenle mengetahuinya.
"Melangkah satu senti, jangan harap lu bisa jalan bsk" ancam Chenle.

Kini chenle sudah berdiri didepan Jeno.
Sungguh bola mata chenle sekarang hitam pekat tanpa ada warna lain.

PLAKKK!!

Chenle menampar jeno hingga jeno jatuh tersungkur didepannya.
"APAA APAAN LU NAMPAR PACAR GUE SIALAN" bentak Lia.

"DIAM LU GADIS MURAHAN" bentak Chenle.
"LU GAK ADA HAK BICARA DISINI SIALAN, JALANG KAYAK LU GAK PERNAH PUNYA HAK NGELUARIN SUARA DIDEPAN GUE" lanjut chenle.
"CUKUP CHENLE" bentak Jeno.
"Ouh udh berani Ngebentak gue?" Chenle menatap remeh kearah Jeno.
"Kenapa Hyung gue mau sama orang tolol kayak lu" sinis chenle.

Jeno kehilangan kata kata, dia tidak bisa berbicara.
Kuku tajam berwarna hitam pekat muncul di jari jari mungil chenle.
"TSK, lu nyelingkuhin Hyung gue hanya karna Hyung gue gak pernah mau tidur bareng lu, dan jalang ini datang menawarkan tubuhnya yang sudah berulang kali di coba oleh orang buat ngegoda lu, cih selera lu murahan Jung Jeno, lu bodoh lu udh punya berlian tapi lu buang demi batu kerikil yang tidak berharga" ucap Chenle.

Jeno terlihat tersulut emosi, dan pelan pelan mata coklat hazelnya berubah menjadi hitam.
"Benar tebakan gue, Yuna bodoh" chenle tersenyum miring melihat Jeno tersulut emosi.

"Diam lu, ini hidup gue bukan hidup lu" ujar Jeno.
"Tapi gue yang megang kendali hidup lu, gue bisa kapan aja buat lu mati" gotcha jeno makin marah.

Jeno langsung menyerang chenle dengan element apinya.
Tapi bagi chenle itu tidak ada apa apanya, dia berdiri dengan santai sambil menangkis bola api itu dengan tangannya.
"cepat kesekolah" chenle mengirim telepati ke seseorang.

Chenle mengeluarkan elements anginya dan langsung menyerang jeno hingga Jeno terpental keluar dari gedung lantai dua sekolah.
Chenle melirik Lia yang bersiap kabur.
"Mau kemana lu makhluk sialan" ujar chenle kemudian menatap Lia, seketika rasanya darah Lia berhenti.

Chenle menggunakan blood control nya.
Chenle membuat darah Lia berkumpul semua di otak, bisa dipastikan dia akan mati karna gumpalan darah di otaknya, belum puas dengan apa yang dia lakuin, Chenle langsung menghempaskan tubuh Lia sampai menabrak tembok.
"Ini akibat kalau berani bermain main dengan gue maupun sahabat gue"
Chenle kembali melempar tubuh Lia ke arah pecahan kaca hingga tubuh gadis itu menancap di pecahan kaca itu, orang orang yang melihatnya meringis.

Setelah urusan dengan Lia Selesai
Chenle melompat kebawah dimana Jeno terjatuh dan tak sadar kan diri.
"Chenle, apa yang terjadi dengan Jeno" taeyong tiba dengan cepat karna menggunakan teleportasi nya.
"Jeno terkena Mantra gelap milik succubus ma, tapi tenang aku udh bunuh salah satu dari mereka, bisakan sembuhin Jeno dari mantra itu?" Tanya Chenle dan taeyong mengangguk.

Chenle kehilangan sedikit kefokusannya saat berbicara dengan Taeyong.
"CHENLE AWAS" Teriak Jisung yang langsung memeluk chenle dari belakang.

Chenle kaget saat tubuh Jisung kehilangan keseimbangannya, Jisung jatuh ke tanah dengan dua buah belati menancap di punggung dan leher belakangnya.
"JISUNG" teriak Chenle dan langsung memangku kepala Jisung.
Dia mencabut pelan pelan belati yang menancap di tubuh Jisung.
"Ji bangun" chenle menepuk nepuk pipi hidung agar tetap sadar.
Tapi mata Jisung perlahan-lahan tertutup.
"No no no Jisung jangan tutup mata mu" ucap Chenle.
Anak dream lainnya datang dan melihat keadaan Jisung dan jeno.
"Apa yang terjadi?" Tanya Haechan.
"Cepat bawa Jisung dan jeno ke rumah sakit, gue bakal bunuh makhluk makhluk menjijikan itu" ucap Chenle.

Jaehyun datang bersamaan dengan terbangnya chenle meninggalkan area itu.
"Mark angkat Jisung cepat, kita bawa mereka ke rumah sakit" ujar Jaehyun yang sudah mengangkat tubuh Jeno.

Sedangkan Chenle terbang kearah satu rumah.
Other side

"Gue salah sasaran, sorry Yun gue malah ngenain Jisung" ucap chaeryong.
"Sans, gue udh gak ada rasa sama namja sialan itu gue cuma mau mereka semua mati ditangan gue" Ucap Yuna.

"Tapi kayaknya kalian deh yang bakal mati di tangan gue" mereka ber4 langsung melihat kearah pintu yang menampilkan chenle dengan sayap hitam bergaris merahnya.
"Serius? Tapi sepertinya terbalik, lu sendirian dan kita ber4" ucap Ryujin sambil tersenyum remeh.
"Sungguh bodoh, beginilah Kalau berhadapan dengan makhluk menjijikan seperti Kalian" ejek Chenle.

"Serang dia" perintah Yuna.
Mereka ber4 langsung menyerang chenle dengan membabi buta, tapi tidak satupun dari mereka yang berhasil mengenai chenle.
"Cih lemah, sekarang giliran gue" ujar chenle sambil tersenyum.

Chenle menutup matanya dan mengangkat kedua tangan nya keatas hingga mengahasilkan sebuah api biru yang sangat besar.
Api terpanas tahap kedua.
"Say goodbye bitch" ucap Chenle sebelum menyerang mereka.

Hanya satu, catat hanya satu serangan mereka sudah menjadi abu.
"Ck lemah" Chenle keluar dari rumah itu, kemudian membakarnya sampai abu.

Sorry kalau gaje ehehehe

Jangan lupa untuk vote dan komen yah

Puzzle Piece [ChenJi]✅Where stories live. Discover now