Kado Buat Rasi yang Cantik

59 22 19
                                    

Suasana dingin malam memenuhi hening tempat yang dipersiapkan Alta. Dia membawa kain tebal pada atas kursi ke belakang tubuh Aila, memeluk dari belakang, tetapi tidak menyentuh sama sekali. Pemuda itu tersenyum ketika bertemu dengan netra hitam yang menengadah ke arahnya.

Setelah mengalihkan pandangan, si pemilik lesung pipi memperhatikan sekitar, meja yang telah tertata rapi dengan kue ulang tahun bertuliskan angka sesuai umurnya. Dia menatap orang yang sudah duduk di depan sana, melengkungkan bibir ke atas sedikit, kemudian berujar, "Terima kasih, Alta."

Sang empu nama menumpang dagu dengan terus melihat wajah Aila. Dia mengangguk lalu mengusap surai si lawan bicara pelan. "Ini masih belum kado buat kamu," ujar Alta sambil merogoh saku.

Aila membetulkan kain yang menutupi tubuh, mata si cantik terlihat sedikit membola. "Masih ada kado?" tanyanya.

Ucapan itu dijawab gumaman penuh keyakinan Alta. Dia meletakkan kedua tangan yang telah dibuka ke bawah dagu lalu tersenyum lebar sampai gingsul terlihat. "Saya hadiah buat kamu," ucapnya girang, berhasil melunturkan pandangan antusias Aila.

"Enggak, saya becanda. Coba kasi saya tangan kamu." Alta tertawa pelan sebentar, mengulurkan tangan untuk meminta jemari lentik si lawan bicara.

Aila menuruti si pemilik gingsul, meletakkan pergelangan ke telapak tangan di sana. Terlihat Alta merogoh saku lagi, mengeluarkan sebuah gelang rantai kecil berhiaskan satu bintang sedikit besar pada bagian tengah. Kemudian, dia melihat Aila, mengulas senyum dan melepas genggaman usai memakai hadiah untuk gadis ber-dimple.

"Kamu suka?" tanya Alta sambil mendaratkan tangan si lawan bicara pelan ke meja.

Sambil memandang pemberian Alta, Aila mengangguk senang. Dia pikir, kado yang tengah dikenakan sekarang sangat cantik dengan warna putih, sedikit berkilau karena semacam ada batu-batu kecil terang yang membentuk menjadi bintang.

 Dia pikir, kado yang tengah dikenakan sekarang sangat cantik dengan warna putih, sedikit berkilau karena semacam ada batu-batu kecil terang yang membentuk menjadi bintang

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Kamu tau kenapa bintangnya cuma satu?"

Mendengar perkataan itu, Aila mengangkat wajah, melihat si pengucap dengan sedikit menautkan alis. "Kenapa?" tanyanya spontan.

"Itu saya. Saya janji akan jadi bintang paling terang yang ada buat kamu, Aila. Dan saya, cuma satu," terang Alta dengan mengudarakan telunjuk.

"Gimana kalo misalnya kamu enggak bisa tepati janji itu, Alta?" tanya Aila yang langsung merubah atmosfer suasana.

Alta memegang dagu, menepuk-nepuk menggunakan jari, seakan berpikir keras mengenai hutang negara yang 'tak kunjung usai. Dia menghela napas, melihat ke kanan dengan agak ke atas.

"Kamu lihat itu, Aila!" titahnya dengan melempar jari ke langit.

Kerut di kening si pemilik dimple semakin dalam kala pandangan mengikuti jari Alta menunjuk. Dia mengerucutkan bibir, kembali menatap si pemilik gingsul sebab tidak mengerti maksud jawaban dari pertanyaannya itu.

To Be Your Starlight [Terbit✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt