Part 16

37.3K 4.7K 1.1K
                                    

Pagi ini Taeyong sudah siap dengan setelan jasnya, ya setelah kemarin ia kembali mengambil libur karena bos cabulnya itu hari ini ia akan kembali bekerja. Taeyong masih memikirkan beberapa alasan untuk ia katakan pada Wonwoo nantinya, pasti temannya itu akan bertanya panjang lebar kenapa ia tidak ke kantor. 

Setelah siap dengan penampilannya, lelaki cantik itu pun berjalan keluar dari kamarnya, tak lupa ia mengambil tas kerjanya terlebih dahulu. Taeyong berjalan ke arah meja makan, ia akan sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke kantor. 

Ya hanya sarapan biasa seperti roti, susu dan semangkuk sereal saja. Bahan makanan yang Jaehyun belikan kemarin masih ada dan kemungkinan akan habis dua sampai tiga hari lagi. 

Sepuluh menit berlalu, kini Taeyong telah menghabiskan sarapannya. Ia pun bangkit dan langsung saja berjalan keluar dari apartemennya. Saat membuka pintu apartemennya lelaki Lee itu di kejutkan dengan Jaehyun yang berdiri di sana. 

"Astaga." Ia sampai memundurkan langkahnya. 

"Morning baby." Sapa Jaehyun dengan senyum di wajah tampannya. 


Menghela napas pelan Taeyong pun menatap wajah Jaehyun malas. "Ada apa bos kesini?" 


Lelai Jung itu meraih tangan Taeyong lalu menariknya pelan, setelahnya ia menutup pintu apartemen Taeyong. "Ayo berangkat ke kantor bersamaku." Ajaknya. 

Tanpa menunggu persetujuan Taeyong, lelaki berdimple itu merangkul bahu si cantik lalu membawanya berjalan bersamanya. Bibir Taeyong mengerucut lalu ia menoleh ke arah Jaehyun yang berjalan tepat di sampingnya. 


"Dasar pemaksa, lagipula untuk apa pula kau menjemputku? Aku bisa berangkat ke kantor sendiri." Sungut Taeyong, benar bukan? Untuk apa Jaehyun sibuk-sibuk menjemputnya.

Lelaki Jung itu hanya terkekeh pelan lalu menoleh ke arah Taeyong, ia mencuri kecupan ringan pada ujung hidung Taeyong. "Dari pada kau susah-susah naik bus lebih baik bersamaku bukan? Pagi hari seperti ini bus akan penuh. Dari pada kau lelah berdiri nanti, lebih baik duduk manis di samping kursi kemudi ku." 


Taeyong mendengus pelan, namun perkataan Jaehyun memang ada benarnya. Biasanya pagi hari bus akan ramai karena banyak orang yang akan pergi bekerja juga. Namun tetap saja Taeyong sangat malas bersama bos nya ini. 

Jaehyun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Taeyong untuk masuk ke mobilnya, setelahnya ia memutar dan ikut memasuki mobilnya. Dengan begitu lelaki tampan itu pun menjalankan mobilnya keluar dari area apartemen Taeyong. 


Keduanya saling terdiam, sama-sama menfokuskan diri ke arah jalanan. Sampai akhirnya Taeyong pun membuka suara. "Bos aku ingin bertanya." 

"Bos?" 

Taeyong mengulum bibirnya. "Eum, Jaehyun aku ingin bertanya." Ulangnya. 

"Tanyakan saja, aku akan jawab." 


Lelaki cantik itu memiringkan tubuhnya untuk menghadap ke arah Jaehyun. "Kenapa kau selalu menggangguku? Kenapa kau tidak sibuk mencari istri saja dari pada menggangguku terus-menerus?" 


Sungguh Taeyong tak habis pikir, umur bos nya itu sudah cukup matang untuk menikah namun kenapa bos nya ini malah mengganggu Taeyong bukannya mencari istri? 


Tawa Jaehyun mengalun indah setelah mendengar pertanyaan Taeyong. "Karena aku menyukaimu baby, bagaimana bisa aku mencari istri jika seseorang yang aku ajak menikah saja menolakku terus menerus?" 


Kan sudah Jaehyun katakan dari awal, ia tertarik pada Taeyong dari awal pertemuan mereka. Mau mencari seseorang yang lain pun susah karena di pikiran Jaehyun saat ini hanya ada Taeyong, Taeyong dan Taeyong. 

Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang