Part 1

86.1K 8.4K 4.7K
                                    

Jaehyun membuka ruangan kerjanya, sudah satu hampir satu tahun ia meninggalkan kantor ini karena suruhan ayahnya, padahal Jaehyun sangat senang berada di kantor ini namun semuanya terbayar karena mulai hari ini ia akan kembali bekerja disini.

Ia melihat kesekeliling ruang kerjanya, tidak banyak yang berubah. Jaehyun duduk di kursi kebesarannya lalu ia mengambil telpon gagang yang berada di meja kerjanya untuk menghubungi sekretarisnya.

Pintu ruangan Jaehyun terbuka lalu ia melihat wanita cantik yang sudah bekerja di kantor ini sekitar tiga tahun itu berjalan mendekat ke arahnya, itu Kwon Eunbi, sekretaris Jaehyun.

Eunbi membawa beberapa berkas yang Jaehyun minta. "Ini berkas yang kau minta Sajangnim." Ucapnya sopan seraya meletakkan berkas-berkas tersebut di atas meja kerja Jaehyun.

Jaehyun mengangguk lalu mengambilnya. "Ini sudah termasuk data tiga orang yang saya minta tadi?" Tanyanya.

Eunbi mengangguk pelan. "Sudah Sajangnim, sesuai semua yang kau minta termasuk data diri tiga karyawan baru yang kau minta."

Jaehyun tersenyum puas, Eunbi memang selalu bekerja dengan sangat baik pantas saja ayahnya sangat mempercayai wanita bermarga Kwon itu. 

"Terimakasih, jadwalku hari ini kau bisa kirim ke emailku ya." Titah Jaehyun.

Sekretaris cantik itu mengangguk lalu membungkuk pelan. "Baik Sajangnim, saya permisi." Setelahnya Eunbi keluar dari ruangan Jaehyun dan kembali untuk melanjutkan pekerjaannya.

Lelaki bermarga Jung itu membuka satu persatu berkas yang tadi di berikan oleh sekretarisnya. Setelah membaca berkas-berkas yang menurutnya penting lelaki itu mengambil data diri ketiga karyawan yang baru ia kenal karena mungkin mereka bertiga baru masuk ke perusahaan setelah Jaehyun di pindahkan ke luar negeri.

Ada Choi Miyeon, Kim Doyoung dan Lee Taeyong. Dengan teliti Jaehyun membaca data diri mereka bertiga sampai matanya membaca status lelaki bermarga Lee tersebut, belum menikah.

Sudut bibir Jaehyun sedikit terangkat, seringai pun terpasang di wajah tampan bak dewa itu. 

Dari awal melihat lelaki bernama Lee Taeyong itu mata Jaehyun tidak bisa beralih dari mata besar dan bulat milik lelaki bermarga Lee tersebut. 

Berdehem pelan Jaehyun pun berbisik. "Ini akan sangat menarik." Seringai kembali terlihat di wajahnya.

Meletakkan berkas tersebut Jaehyun menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Lee Taeyong ya? Hm, aku tertarik." Serunya pelan.

~~

Taeyong menegakkan tubuhnya, pekerjaannya hari ini sedikit melelahkan. Melirik ke arah jam dinding ternyata sudah waktunya makan siang, ia bisa mengisi perutnya dan bersantai sebentar sebelum kembali bekerja.

"Taeyong, ayo makan siang." Ajak Wonwoo.

Taeyong menatap temannya malas, "Aku tidak mau ya makan siang denganmu jika hanya di jadikan obat nyamuk saja." Dengusnya, tentu saja sudah sering kali ia hanya menjadi pajangan ketika makan siang dengan Wonwoo karena lelaki manis itu selalu bersama kekasihnya.

Wonwoo terkekeh pelan lalu menggeleng. "Tidak akan, hari ini Mingyu sedang meeting di luar kantor jadi kita bisa makan siang berdua saja."

Setelah mendengar ucapan Wonwoo dengan cepat Taeyong berdiri lalu tersenyum. "Syukur sekali, setidaknya hari ini aku tidak akan mendengar gombalan kekasihmu yang sangat membuatku merinding itu." Taeyong bergedik pelan.

"Taeyong-ah." 

Mendengar namanya di panggil Taeyong menoleh dan ternyata manajer Choi yang memanggilnya. "Ya Hyung ada apa?"

Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang