14. ON DUTY BANDUNG

2.6K 199 0
                                    

"Ayo cepat-cepat,  kok pada telat semua ini..  Kesiangan bangun cepat lari masuk ke mobil " ucap Sertu Birama yang kelimpungan karna anggotanya termasuk Karin dan Dika telat bangun. 

Sedangkan sang mpunya anggota sudah duduk manis di dalam mobil sambil membaca beberapa berkas penting,  Naufal Arav Setya.  Pagi ini Ia memakai jas berwarna abu-abu rokok yang sesuai dengan ukuran tubuhnya,  pas sekali dengannya terlebih lagi jam tangan yang melekat di pergelangan tangan kirinya.

"Maaf pak terlambat "

"Yasudah nanti saja minta maafnya,  saya sudah telat ini. Cepat ke kantor walikota "

Sampai di kantor walikota, Naufal turun tanpa berbicara sepatah kata pun kepada anggotanya.  Wajahnya tampak serius, berjalan cepat masuk ke dalam kantor walikota.

"Yaudah ayo mulai" Dika yang sibuk memasang kamera untuk record laporan kegiatan paspamres.

" bentar aku make up dulu"

"Nggak usah, lu cuman tanya-tanya kr pasmpampres yang lagi tugas. Elu gak masuk inframe dah nanti "

"Oh gitu yaudah ntar,  setidaknya liptint ya Dika..  "

"Serah lu dah "

"Apakah para anggota paspampres selama bertugas mengawal, ada kesulitan dan hal lucu apa selama pengawalan ini? " tanya Karin sebagai reporter yang membuka pembicaraan.

" kesulitannya sih tidak ada,  cuma antusias masyarakat saja yang harus kami hadapi dalam pengawalan ini. Hal lucu selama pengawalan di Bandung ini, ketika bapak menghampiri seorang anak remaja SMA yang berteriak kalo bapak kok bisa ganteng banget katanya..  Terus bapak menjawab dengan datar dan secara logis atas pertanyaan remaja tersebut yang sedikit mengundang senyuman geli sekaligus lucu juga" ucap salah seorang paspampres.

"Apakah sulit mengawal seorang staff kepresidenan yang terkenal dikalangan remaja dan mahasiswi?  Terlebih lagi pak Naufal sangat famous dengan ketampanan wajahnya? " tanya ulang Karin.

"Tidak sulit, justru bapak banyak membantu kami untuk tetap di mobil selama pengawalan. Bapak orangnya sedikit tertutup, Ia fokus ke kerjaan dan tugasnya sebagai staff kepresidenan, jadwalnya padat, bahkan kemaren Ia tidak sempat beristirahat sebentar saja begitu sampai di Bandung kemarin. " jelas anggota Paspampres dengan teliti.

"Oke CUTT!! " ucap Dika menyudahi record kegiatan paspampres selama pengawalan di Bandung.

"Makasih bang " ucap Dika kepada Paspampres setelah melihat hasil rekaman di kamera.

" yo sama-sama"

Karin dan Dika berjalan menuju arah mobil, melihat sekitar kantor walikota walikota yang dijaga oleh beberapa paspampres yang mengawal Naufal.

"Bapak marah gak ya? " tanya Dika yang sudah panik deluan karna kesiangan tadi.

" iya kali, soalnya wajahnya serius kali dan gak ngomong sama sekali tadi.  Biasanya kan sebelum masuk selalu ngasih pesan atau apa ke paspampres  yang jaga diluar " ucap Karin.

" iya, habis ini mampus lah kita semua di bantai sama bapak "

"Ntah lah aku pasrah aja, lagian kesiangan karna nyenyak banget lagian tadi malam cape kan "

" iya gua kecapean mabar sama abang-abang itu "

" kalian mabar? " iya tadi malam di lobi hotel terus pindah ke kamar Prada ferza dan Serda Jamil.

"Gila kalian,  bisa - bisa nya mabar kalian.  Sampe jam berapa mabar? "

" sampe jam 8 tadi pagi,  kalah telak gua sama Ferza tu"

"Gila sih kalian "

"Namanya cowok rin, mau gimana lagi kalo udah mabar ya gak kenal waktu "

"Hh serah dah serah, ngamok lah itu Bapak gara-gara kalian "

"Jangan sampe ngamok dong, takut gue njiir "

"TAHANKAN SENDIRI"

"Ribet nanti nih, nasib kita semua "

"Los aku gak peduli "

***
3 jam sudah, matahari mulai membiasakan cahayanya.  Seluruh anggota mulai gerah dan kepanasan,  cuacanya sangat panas.

"Bang, gimana nih? " tanya Ferza pada Sertu Birama, khawatir dengan kejadian tadi pagi.

"Sampe dihotel, siap-siap kalian semua saya bantai "

"Siap salah"

Langkah kaki sepatu pentofel menuruni anak tangga kantor walikota, siapa lagi kalau bukan Naufal Arav Setya yang datang dengan jas yang sudah terbuka, tidak dikancingkan lagi, baju yang sudah dikeluarkan serta dasi yang dipegangnya di tangan kanan.

"Mampus, tamat riwayat gue " ucap Sertu Birama saat melihat style Naufal saat menuruni anak tangga.

"Ampun bang " seru Ferza yang juga sama khawatirnya dengan Birama.

"Izin pak, sudah selesai ? Apakah bapak mau makan siang ? Atau langsung ke hotel pak? " tanya Sertu Birama dengan sopan dan hati-hati.

Tak ada jawaban dari Naufal, Ia segera masuk ke mobil tanpa sepatah kata pun.  Sertu Birama langsung memberi perintah untuk seluruh anggota segera masuk ke dalam mobil, wajah-wajah penuh ketegangan tergambar diwajah seluruh anggota. 

"Cari angkringan yang enak" perintah Naufal lalu kembali menatap ke ipad yang dipegangnya.

"Siap"

Iringan mobil melaju meninggalkan kantor walikota, sekitar 1 jam dari kantor walikota akhirnya iringan mobil sampai di angkringan yang cukup bersih.  Wajahnya masih saja tegang, entah apa yang terjadi di dalam kantor walikota.

" sudah kalian makan saja duluan, Saya sedang tidak nafsu makan " perintah Naufal pada Sertu birama yang sudah khawatir sejak tadi.

" siap izin Pak, mohon maaf atas ketidaknyamanan dan perilaku anggota saya pagi ini. Sehingga membuat bapak terlambat dalam menghadiri rapat pagi ini di kantor walikota. Saya akan memberi hukuman kepada seluruh anggota saya, saya akan lebih mendisiplinkan anggota saya agar dinas luar kota ini membuat Bapak nyaman bersama kami. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanannya yang diperbuat anggota saya izin bapak " ucap Sertu Birama mohon maaf atas perilaku anggotanya dengan tulus. Birama berharap bahwa yang dilakukannya ini membuat Naufal sedikit lebih baik dari sebelumnya.

" ya.. Saya tidak apa-apa, saya sedang tidak nafsu makan saja. Kalian duluan saja makannya, saya akan menyusul jika saya lapar" jawab Naufal datar dan logikanya.

***
Setelah selesai makan siang, seluruh anggota kembali ke hotel. Naufal langsung masuk ke dalam kamarnya. Begitu juga dengan Karin sedangkan anggota lainnya tetap berada di lobi hotel.

" bapak tadi masih marah? Gue takut anjiirr, terancam kerjaan gue " pasrah Ferza duduk di sofa lobby hotel.

" nggak lah, kayaknya tadi pas di ruangan kantor walikota ada masalah sampe pak Naufal begitu" jawab Anggota lain yang baru duduk juga di sofa lobby.

"Mungkin, jangan sampe kerjaan gue terancam "

" kalian Tunggu saja sampai di Jakarta, saya akan memberi hukuman kepada kalian semua. Tidak mungkin saya memberi hukuman di sini, kalau di sini saya bisa aja sebenarnya cuman kalian nya saja yang harus tahan malu.. " ucap Sertu Birama, mengeluarkan seluruh isi sakunya diatas meja.

"Bang, jangan gitu dong" ucap seluruh anggota.

"Sampe jakarta aja lah bang" pinta Ferza

"Ok"

In Your Heart [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang