6. Pertemuan

3.3K 247 7
                                    

Masih jam 7 malam, suasana yang sudah tiga hari tidak dilihat oleh Karin setelah masuk ke asrama.

Suasana di cafe ini sangat nyaman, membuat Karin ingin berlama-lama di cafe ini.

"Gimana selama di asrama? " Doni yang sibuk dengan makanan di depannya.

"Ya bagus, tapi kalo mau keluar harus izin dulu. Ribet"

"Ya ribetlah, namanya juga asrama prajurit. Dimana semuanya harus pakai aturan, hidup aja ada aturannya apalagi yang gituan"

"Besok mau gerak liputan, tapi gak tau kemana lokasinya"

"Team paspamres yang tentuin? "

"Iya, kan 7 orang, yang tugas besok aku, Intan, Dika sama bang Hengki. " menyeruput jus dari gelasnya.

"Makan yang banyak, biar besok kuat. Kamu kurusan Rin, jangan terlalu di forsir kali kalo lagi nugas " jawab Doni yang khawatir dengan Karin.

"Iyaa"

"Habis ini, kita singgah di minimarket beli kebutuhanmu selama di asrama, baru balik masuk ke asrama lagi. "

"Siap"

------------------------------------------------------

Sinar matahari belum muncul, masih pukul 04.20 pagi. Karin dan teamnya sudah bersiap untuk liputan pagi, mereka dikumpulkan dilapangan bersama paspampres yang juga akan bertugas.

"Kita kumpul disini? " tanya Karin yang berdiri memandangi beberapa paspampres yang sudah siap dengan seragam yang rapih.

"Baris, yang mimpin hari ini ntar lagi datang buat ngapel pagi ini " jawab Dika yang sudah berdiri dengan tegak.

Sekitar 15 orang paspampres terdiri dari 4 wanita dan 11 pria, semuanya siap memulai apel pagi.

"Selamat pagi!! " pemimpin apel membuka pagi ini.

"PAGI!! PAGI!! PAGI!! " sahut paspampres dan kru Karin.

"Hari ini, saya beritahukan untuk yang bertugas hari ini. Bahwa hari ini akan mengawal RI 1 menuju Kalimantan Selatan dalam perencanaan berjumpa dengan gubernur dan wali kota kalimantan Selatan. Maka dari itu saya akan membagi posisi dimana kalian akan mengawal, untuk tim tv bisa menyesuaikan tapi jangan terlalu dekat dengan RI 1 mengerti!! "

"SIAP MENGERTI!! " jawab team liputan, Karin dan yang lainnya.

Pemimpin apel pagi menyebutkan posisi pengawalan, memang terasa tegang sekali saat seperti ini.

"RI 1 akan berangkat sekitar jam 6 pagi dari Jakarta dengan pesawat kepresidenan bersama 2 orang staff kepresidenan dan 3 menteri, kalian semua akan ikut juga bersamanya "

"SIAP!! "

"Siapa ketua tim liputan? "

"Rin lo aja ya, jadi ketua tim " bisik Dika yang berada di sebelah Karin.

"Kok aku " bisik Karin.

"SIAP IZIN KARIN !!" ujar Dika yang membuat kaget Karin terpaku.

"Karin, nanti liputannya selama pengawalan RI 1 sampai Kalimantan. Tolong untuk yang berada di dalam pesawat jangan di liput mengerti! "

"SIAP MENGERTI!! "

"Apel pagi selesai, seluruh anggota melakukan persiapan, bubar setelah saya istirahatkan. ISTIRAHAT DI TEMPAT GERAK!! "

Peserta apel pagi balik kanan dan bubar dari barisan. Karin kembali masuk ke Mes bersama Intan dan beberapa prajurit Wanita, ada yang melanjutkan rebahannya, ada juga yang menjemur pakaian.

"Nanti ikut aku aja ya dibelakang" ucap Eka yang juga bertugas pengawalan ke Kalimantan.

"Iya.. "

"Vi nanti angkatkan jemuranku ya, kayaknya aku pulang malam " ujar Eka pada Vivi.

"Iya tenang aja"

"Bawa baju 2 pasang, mana tahu butuh nanti " ucap Eka.

"Iya makasih " balas Karin.

Waktunya penerbangan menuju Kalimantan, semua anggota sudah berada di lanud untuk naik ke pesawat.

"Nanti RI 1 dulu boarding sama staff lainnya, kalian terakhir naik " ucap KASAU pada anggotanya.

RI 1 naik bersama staffnya, mata Karin tertuju pada satu orang yang tak asing, familiar baginya.

"Ah mungkin mirip aja, gak mungkin dia ada disini kan " gumam Karin

Penerbangan dari Jakarta menuju Kalimantan Selatan menempuh waktu 1 jam 40 menit, dengan ketinggian sekitar 30.000 kaki diatas permukaan laut.

Karina duduk bersama Intan mengobrol selama penerbangan, pikirannya terus berhubungan dengan orang yang tadi sewaktu sedang melakukan boarding.

Pesawat mendarat dengan sempurna, akhirnya landing dengan halus di runway bandara.

Segera Karin dan teamnya bersiap untuk bertugas melipDika.

"Rin turun luan, cepat!! " ucap Eka padanya yang sibuk dengan tas nya.

Tanpa menunggu lagi, Karin dan teamnya turun dan meliput kegiatan dari paspampres saat mulai menjalankan tugas.

"RI 1 udah lewat beberapa staf juga udah naik ke mobil " bisik Dika.

Karin melihat seseorang berjalan dengan santainya dibelakang mereka, namun masih samar dari kejauhan.

"Kenapa? " tanya Eka yang berjalan disamping Karin.

"Itu dibelakang "

"Ooh Pak Naufal " jawab Eka santai.

"Apa? "

"Pak Naufal Arav Setya, Staff kepresidenan kita "

"Serius?? "

"Iyalah, bapak biasanya kalo lagi tugas luar kota duduknya gak masuk mobil dinas, barengan sama anggota paspampres. Yaaah walau dingin banget orangnya, tegas, logis sih kayaknya Pak Naufal "

"Gabung nih sama kita? Seriusan " tanya Karin tak percaya.

"Iya, sama aja kok tujuannya ngawal presiden juga intinya "

Karin hanya terdiam mendengar jawaban dari Eka, apakah ini takdir? Terus menerus dipertemukan dengannya yang tak bisa dihindari saat ini.

Sepanjang perjalanan Karin hanya menatap ke arah depan, sesekali melihat wajah Naufal.

Naufal yang sudah tahu Karin ikut bersama rombongan dinas hanya diam, berpura - pura tak mengenalnya.

"Naufal ganteng juga kalo dilihat, manis, pasti pintar apalagi diumur yang masih muda udah jadi staff kepresidenan RI " gumam Karin yang menatap wajah Naufal.

Ting !!

Sebuah pesan WhatsApp masuk, Karin membuka aplikasi hijau itu.

Staff Kepresidenan
Jangan dipandangin wajah saya.

Wajah Karin bersemu merah setelah membaca pesan, matanya beralih ke sisi lain.

Setibanya di lokasi, team dan anggota paspampres turun bersiap untuk berjaga RI 1 selama pertemuan.

Termasuk juga Naufal yang turun dari mobil paspampres.

"Eka nanti belikan saya air mineral buat dimobil ya, sama cewek yang itu uangnya minta nanti saya ganti " menunjuk Karin, Naufal berjalan santai memasuki kantor.

"Ha?? " Karin yang masih kaget mendengar ucapan Naufal.

"Udah santai aja, bapak emang gitu orangnya. Sabar aja " sahut Eka.

"Ya tapi gak gitu juga kali "

"Nanti pakek uang aku tenang aja "

"Eh gak papa,  pakek uangku aja..  Gak enak kamu lagi nugas harus keluar uang.  Nanti kan diganti juga tenang aja "

"Yaudah deh..  "

In Your Heart [TERBIT]Where stories live. Discover now