16. Apa?

2.4K 194 1
                                    

"Za sibuk nugas ?" tanya Naufal yang berpapasan dengan Ferza.

"Siap tidak pak "

" Bisa tolong belikan saya kopi di depan? "

"Berapa pak? "

"Di pos berapa orang? Tambah punya kamu dan punya saya "

"Siap dipos 4 tambah saya jadi 5 tambah bapak jadi 6"

"Saya Espresso, sisa nya kalian sendiri pesan. Beli makanan juga buat di pos, ini uangnya " Naufal mengeluarkan uang 400 ribu dari dompetnya.

" kebanyakan pak"

"Beli aja, nanti kopinya + makanan juga buat saya tolong antarkan ke ruangan. Maaf merepotkan "

"Siap tidak pak, bapak mau makanan apa? "

"Yang biasa aja, roti bakar biar pas sama kopinya nanti"

"Siap pak"

"Saya tinggal masuk ke kantor ya"

"Siap "

Naufal berjalan masuk ke kantor dengan memegang beberapa berkas di tangan kanannya, Hari ini Ia siap memberikan laporan selama berdinas di luar kota kemarin kepada pak Presiden.

"Permisi pak "

"Ya, Naufal silahkan masuk"

"Terimakasih pak, ini pak hasil rapat dan tinjauan kemarin di kantor walikota Bandung. Maaf sedikit terlambat karna ada beberapa pekerjaan yang harus saya urus dulu"

"Tidak papa, bagaimana tinjauan nya? Apakah berjalan lancar? "

"Sedikit kendala karna ada beberapa pejabat yang kurang setuju dengan rencana pemerintah pak, tapi saya bilang ke mereka kalau saya akan lebih koordinasi kan dengan bapak setelah pulang dari Bandung. Terlebih lagi saya harus memantau perkembangan pendidikan untuk membantu kemendikbud "

"Baiklah saya akan pikirkan kembali rencana ini, terimakasih telah menggantikan saya. "

"Baik pak, sama-sama, Maaf pak saya untuk beberapa hari kedepan saya tidak akan berada di kantor karna saya akan terbang menuju kota Medan untuk undangan dari sebuah sekolah di kota Medan. "

"Baiklah, saya paham"

"kalau begitu saya kembali ke ruangan saya ya pak, mohon izin"

"Iya ya silahkan"

Naufal kembali keluar dari ruang kepresidenan dan kembali ke ruangannya. Membaca berkas-berkas yang sudah menumpuk di mejanya selama beberapa hari ini, Ia mengendurkan dasi yang melekat di kemejanya.

Tok tok tok

"Izin permisi pak"

"Ya silahkan masuk"

"Ini pak kopinya dan rotinya "

"Terimakasih za, untuk besok siapa yang bertugas mengawal? "

"Siap kemungkinan saya, sertu Birama dan beberapa anggota lainnya yang saat ini masih off dinas pak"

"Kita ke Medan besok, persiapkan perlengkapan untuk seminggu. Sekalian liburan, bilang ke anggota lainnya "

"Siap pak, untuk tiket saya akan handle, nanti malam saya kirim ke kamu agar besok siang kita bisa langsung ke bandara dari kantor"

"Siap pak"

"Yasudah"

"Izin pak"

"Ya"

Karin baru saja menerima paket yang dikirim oleh Doni, Ia sudah tak sabar membuka paket nya. Ia berjalan menuju mess, sambil memegang paket di kedua tangannya. Wajahnya sangat gembira ketika membaca keterangan yang tertera di atas paket, sebuah paket masker dan beberapa skincare.

"Memang ter daebak Doni ini mah, nanti kalo udah balik ke kantor aku mau beliin apa ya buat hadiah dia.. Nanti belanja online aja deh,biar enak bisa milih mana yang bagusnya" lalu Karin terpikirkan oleh mama dan papanya yang masih berada di luar negeri "Oh iya, nitip sama mama aja kali ya? Atau sama papa nanti ah" ujar Karin di depan pintu masuk Mess.

"Apa tuuu " tanya Eka yang berlari kecil dari dalam mess ketika melihat sebuah paket ditangan Karin.

"Paket dari Doni, masker wajah sama skincare hehehe"

"Kayaknya Doni suka sama lu deh Karin, lu gak sadar apa? Soalnya hampir tiap 2 minggu sekali dia ngirim paket kesini, gimana lu netap disini mungkin seminggu sekali dia ngirim. Apalagi Karin, toh dia ganteng juga kok bisalah dibawa ke pelaminan "

"Apaan sih, nih aku kasih tau ya sama mu Ka, Aku sama Doni tu cuman sahabatan aja udah gak lebih. Gak ada itu suka-suka satu sama lain"

"Gue ngerasa Doni enggak, ya walaupun gue cuman sekali aja jumpa dia meskipun gak pernah ngobrol "

"Dah ah mau buka paket dulu"

"Dasar, nanti seperti biasa tolong angkat jemuran dibelakang ya, gue mau ke lapangan dulu"

"Siap"

Krek (membuka pembungkus paket)

"Waaah gilaa idamanku, kesayanganku, untung kamu cepat datang, lihat temenmu udah hampir habis tuh.." menunjuk ke beberapa botol yang isinya hampir habis sedang tertata rapih di rak lemari

"Kamu juga makasih ya udah datang cepat, jadi bisa perawatan langsung. Lihat kulit wajah ku udah kering karna baru pulang dinas kemariiiin" ucap Karin berbicara sendiri pada masker dan skincare yang masih berada di kotaknya"

***

"Za sudah siap? "

"Siap pak"

"udah pegang tiketnya kan? Jangan sampe ketinggalan atau apa pun yang menghambat perjalanan ini, saya tidak suka telat"

"Siap semua sudah siap pak "

"Baiklah ayo jalan "

"Siap"

Mobil berjalan menuju bandara, Naufal sudah memakai kacamata hitamnya terus memainkan ponselnya .

"Hallo Assalamualaikum "

"........."

"Iya, saya sedang menuju bandara saat ini, besok saya akan datang ke sekolah. "

"..........."

"Tidak, tidak perlu penyambutan istimewa. Biasa saja.. Bilang ke pihak sekolah"

"..............."

"iya, sudah cukup itu saja"

"..............."

"Yasudah sampai jumpa di Medan, Assalamualaikum "

Naufal segera memakai airpods ditelinganya, lalu memutar netflix untuk menemani perjalanan nya menuju bandara.

Sesampainya di bandara Naufal merasa ada yang tertinggal atau sesuatu yang ia lupakan, Ia berhenti sejenak sebelum masuk ke area check in.

"ada apa pak? " tanya Ferza memastikan.

"sepertinya ada yang saya lupakan, tapi apa ya? "

"tidak ada pak, apa barang bapak ada yang tertinggal ? "

"tidak, saya sudah yakin lengkap barang-barang saya. Saya sudah check sebelum berangkat tadi. Yasudah ayo jalan lagi" Naufal menyudahi perdebatan dengan pikiran nya sendiri tentang apa yang dilupakan nya.

Sebelum nya tak pernah naufal bersikap seperti ini, baru pertama kali ini dia bisa lupa akan suatu hal.

In Your Heart [TERBIT]Where stories live. Discover now