23. Pertemuan II

2.2K 179 9
                                    

"Rin baru balik?"

"Iya mba del, sift malam biasalah"

"Iih semangat lah, jangan lupa sampe rumah tidur langsung ya"

"Siap mba adel. Karin langsung balik ya, bye mba " Melambaikan tangannya dan berjalan menuju pintu keluar lobi kantor.

Sebagian kru tv dan para staff kantor mulai masuk kantor di pagi hari ini, semua nya tampak tergesa-gesa melewati Karin yang hendak pulang menuju rumahnya.

"RIN!! " Panggil seseorang yang tengah duduk di anak tangga lobi kantor.

"Oh ya, selamat pagi" Sapa Karina dahulu, lalu duduk di anak tangga bersama seseorang yang memanggilnya tadi.

"Nih" Menyerahkan segelas kopi hangat " Diminum, biar gak ngantuk dijalan. " Ujar Dony yang juga meminum kopi miliknya.

"Makasih"

"Sama-sama"

Lalu hanya ada diam diantara mereka, Karin dan Dony menikmati kopi pagi mereka sambil melihat orang lain lalu-lalang di tangga lobi.

"Wuiih asek bener, dunia serasa milik berdua, yang lain mah ngontrak" Ucap Dika yang baru saja sampai di kantor dengan baju yang sedikit basah.

"Lah napa baju mu? Hujan? Perasaan gak ada hujan " Dony yang melihat baju Dika basah namun ketika melihat kondisi cuaca pada saat itu cerah-cerah saja.

"Gerimis tadi di daerah rumah"

Dony dan Karin hanya ber oh ria sambil mengangguk dan kembali menyeruput kopinya.

"Memanglah dua kucrut ini, dah ah gua masuk luan ya"

"Hm.. " Sahut Karin dan Dony tanpa menoleh ke arah Dika.

***

"Dri, apakabar sahabatku wah lama sekali kita gak jumpa ya"

Seorang pria sekitar umur 48 tahunan yang baru saja datang dari pintu masuk restaurant di tempat bermain golf.

Ia langsung menyapa temannya yang sudah duduk di salah satu meja restaurant.

Pria tersebut langsung duduk dan memesan segelas jus yang sama dengan temannya yang sudah menunggu sedari tadi.

"Iya, gimana bisnis, makin berkembang saya lihat " Jawab temannya. Khairal, Mochamad Khairal Tanjung.

"Biasalah Dri, sama seperti bisnis mu makin maju aja."

"Hahahaha, jadwal kosong?" Tanya Adrian, Tengku Adrian Syahputra.

Dua pria ini sedang melepas rindu, setelah lama tidak bertemu karna kesibukannya masing-masing mengurus perusahaan.

"Kosong "

"Main golf?" Tawar Adrian sesaat melihat lapangan golf yang sedang kosong sangat disayangkannya.

Wajar saja, Adrian termasuk pecinta golf sekaligus pemain golf yang cukup handal. Tingkatnya hampir menyamai dengan pemain golf profesional.

"Okay"

Mereka berjalan menuju administrasi untuk membayar biaya member golf serta mengambil peralatan untuk bermain.

"Gimana putra mu?" Tanya Adrian yang baru saja teringat pada anak sahabatnya ini.

"Ah dia sibuk sekali, tidak pernah pulang kerumah selalu tinggal di apartemen nya. Bahkan ku dengar dia gak pulang ke apartemen nya tadi malam. Ntah apa yang dikerjakan sampai gak pulang ke apartemen nya."

"Wajar saja, dia anak lelaki harus kerja keras disaat muda, agar disaat umur sudah tua dia bisa bersantai seperti kita saat ini" Ucap Adrian diikuti gelak tawanya setelah menjawab keluhan dari sahabatnya ini.

In Your Heart [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang