2. DOKUMEN DATA

4.2K 296 0
                                    

Liputan pagi hari sudah selesai, Karin melihat arloji yang terpakai di pergelangan tangannya. Sudah menunjukkan pukul 12.50 siang, Karin harus bersiap untuk pertemuan pentingnya.

Jari - jari Karin mengetik di benda pipih yang tak pernah ketinggalan ketika beraktivitas, maupun saat lenggang.

TEAM EKSKLUSIF

Karin
Gengs jam 1 udah nih, ayo otw lokasi pertemuan. Telat kita gagal nanti loh

Dika
Siip gue otw lobi

Rangga
Iya otw dari parkiran

Mba Angel
Iya otw lobi sabar ya, repot nih
Tungguin di lobi ya.

Karin
Iya..


Dengan sabar Karin menunggu kru yang akan ikut bersamanya untuk menyerahkan data izin masuk Istana negara.

Semoga saja gak macet dijalan. Gumam Karin yang terus melihat jam di layar ponselnya.

"Mana nih mba Angel, udah 5 menit nunggu kita " gerutu Dika

"Coba - coba telpon dong mba Angel" Karin sudah khawatir akan keterlambatan.

"Ntar.. " Rangga yang mulai mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

Mencoba menelpon sang Producer program.

"Mba dimana.. "

"..........."

"Iya mba.. Udah pada nunggu, udah jam 1 pas soalnya"

"..................."

"Oke mba.. " memutuskan sambungan telpon.

"Gimana - gimana? " tanya Dika

"Tuh mba Angel " menunjuk ke arah belakang Karin dan Dika.

"Guys!! " teriak mba Angel sambil berlari dari dalam gedung.

"Aduuh sorry ya gue telat, tadi rapat bentar sama script writer buat wawancara kita nanti. Sorry ya" yang masih terengah - engah karna berlari.

"I-iya mba gak papa" jawab Karin dan Dika bersamaan.

"Udah yuk berangkat"

"Siap.. "

Mobil melaju meninggalkan lobi gedung kantor, untung saja arus kendaraan di siang hari tidak terlalu padat. Hingga membuat mobil mereka sedikit lebih cepat sampai di lokasi pertemuan.

Pukul 13.45 WIB mereka sampai di lokasi yang ternyata adalah sebuah cafe kopi dekat Istana Negara.

Karin dan krunya duduk dengan santai meminum segelas kopi dingin yang telah dipesan oleh Dika.

"Pensaran gue, staff kepresidenan nya udah tua ? apa muda ya? " mba Angel membuka obrolan.

"Lihat dari pesan Wa nya, formal banget mba. Udah bapak - bapak sepertinya sih mba " ucap Dika yang sudah melihat isi pesan WA di ponsel Karin.

"Setahu gue sih rata - rata emang udah bapak - bapak " sahut Rangga dengan santainya.

"Lihat aja nanti, apakah bapak - bapak atau enggak " sambung Karin.

"Hem.. Bener.. "

Tepat pukul 14:00, seorang pria muda masuk dari pintu cafe dengan sepatu eksekutif berwarna hitam mengkilap, postur tubuh yang tinggi, bahu yang kokoh dengan jas hitam yang pas ditubuhnya, wajah tampan serta rambut yang rapih membuatnya sempurna bak pangeran muda di kerajaan.

In Your Heart [TERBIT]Where stories live. Discover now