3. VVIP

3.9K 266 0
                                    

Sabtu pagi,  Hari ini jadwal Karina menuju Istana Negara.  Karina sudah bersiap ingin memesan ojek online.

Drrrt drrt 
Tertera di layar ponsel adalah nama Doni.

"Halo Don,  ada apa ? Tumben pagi udah nelpon ? "

"Gue lagi jalan dekat rumahmu habis ngantar mama ke rumah saudara,  mau sekalian gak ?  "

"Mau dong,  jemput ya. "

"Tunggu 5 menitan "

"Sip,  ditunggu " memutuskan sambungan telpon.

Karina berdiri didepan pagar, sambil memandang ponselnya.  Jarinya tak henti mengetuk atau pun menscroll layar ponselnya.

TIINN TINNN

"Gak lama kan?  Pas waktunya " Doni membuka jendela mobilnya.

"Enggak,  pas abang Doni mah"

"Masuk,  biar langsung berangkat"

Doni Syahputra,  seorang reporter ganteng yang masih single dengan sifatnya yang ramah.  Katanya itu adalah prinsip untuk menjadi single, sahabat Karina di kantor. Dia paling tahu apa saja yang disukai oleh  Karin. 

Karina masuk kedalam, mobil melaju meninggalkan halaman rumah Karina dihari weekand ini.

Melalui kemacetan di pagi hari adalah hal yang biasa di kota Jakarta, dengan jumlah kendaraan yang banyak serta masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum.

Masyarakat lebih mudah menggunakan kendaraan pribadi karna praktis, efisien, dan lebih cepat, hingga menimbulkan kemacetan dijalanan terutama juga lebih banyak meningkatkan polusi udara.

"Thanks ya tumpangannya, selamat beraktivitas Doni " Karin yang turun dari mobil setelah sampai di parkiran kantor.

"Sama - sama, lancar wawancara VVIP ya. Tetap ceria Karin"

"Makasih Doni " Karin yang berlari masuk ke gedung kantor.

Melihat Karin bahagia saja setiap hari bagi Doni juga membuatnya bahagia, Ia tahu ketika Sahabatnya itu sudah murung, patah hati, atau hal lain yang membuat mood nya buruk sangat sulit membuatnya tersenyum.

Doni mengikuti Karin dari belakang, terus memperhatikan Sahabatnya itu berlari sambil meloncat seperti anak kecil yang senang mendapatkan hadiah istimewa.

"Woii !! " Egi seorang FD dari program sebelah mengagetkan Doni dari arah belakang.

"Kok gak kaget ?" Egi yang melihat Doni biasa - biasa saja.

"Udah biasa gue, napa? "

" napa senyum - senyum lihat Karin ? Udah gue bilangin dari kemaren - kemaren, tembak Karin Don.. Tembak Karin kalau lo suka"

"Dasar GILAA ! Berapa kali gue bilangin kalau gue sama Karin itu cuman sahabatan "

"Sahabat tapi cinta? "

"Enggak.. "

"Bener?? "

"Aelah bambank, udah gue mau ngeliput " Doni yang meninggalkan Egi di lobi kantor.

"Nama gue Egi, bukan Bambank woii Doni !! "

***
Karin sampai di Istana Negara untuk bertemu dengan bapak Presiden, Karin dan kru nya masuk untuk mengisi daftar nama.

"Gimana siap? " tanya Angel yang melihat wajah krunya.

" Siap dong, tapi kita keruang mana ya buat wawancaranya? " Karin yang bingung karna pertama kalinya selama menjadi seorang penyiar sekaligus reporter, Ia akan berbincang dengan presiden.

In Your Heart [TERBIT]Where stories live. Discover now