Bitter - Sweet

703 131 19
                                    

*Warning!!!*

"Buka baju nya."

Rion menganga lebar-lebar saat Noushin berucap seperti itu. Lantas dia segera menyilangkan tangan nya didada.

"No-Noushin, kamu... Serius?" Tanya Rion sambil terbata.

"Iya, serius Pak."

"Secepat ini?"

"Kalau nanti-nanti, Pak Rion bisa masuk angin."

"Masuk angin?"

"Iya. Baju Pak Rion kan basah." Dan Rion langsung mengangguk paham. Rupanya itu alasan kenapa Noushin menyuruh nya membuka baju.

Jadi, di pesta Bryan tadi, tepatnya setelah Rion dan dan Noushin meresmikan hubungan, dua orang itu sengaja memisahkan diri dari keramaian lalu menuju ke sebuah gazebo yang dihiasi lampu-lampu warna kuning. Sembari berjalan menuju kesana, dua manusia yang sedang berbahagia itu saling berbincang sambil sedikit bergurau, layaknya remaja yang baru mengenal cinta.

"Jadi, kamu ingin saya panggil apa, Noushin?"

"Maksudnya?"

"Katanya... Kamu ingin punya panggilan khusus dari saya, seperti saya memanggil Brigyta dengan sebutan Igy."

Gezzz!!

Noushin langsung dibuat malu seketika. Bisa-bisa nya pria itu ingat dengan racauan nya tadi. Padahal Noushin mengucapkan kalimat pengakuan cemburu karena nama panggilan itu, setengah tidak sadar.

"Kenapa diam? Padahal tadi kamu udah kayak eminem lho." Rion meledek yang kemudian langsung mendapat cubitan dilengan nya.

"Aduh sakit. Udah berani ya kamu cubit-cubit." Noushin langsung mengerucutkan bibirnya.

"Pak Rion aja udah berani nyosor."

"Hahaha, tapi kamu juga menikmatinya kan?" Noushin hanya mengedikkan bahu.

"Gimana? Saya goodkisser kan?"

"Pak Rionnnn..."

"Sebentar," Rion mencegat Noushin hingga wanita itu jadi berhenti berjalan.

"Kenapa?"

"Harusnya saya yang bilang begitu. Kenapa. Kenapa kamu masih panggil saya Pak Rion?"

"Hm?"

"Kalau sedang berdua, jangan panggil saya Pak dong. Kurang romantis."

"Terus panggil nya apa?"

"Mas? Hng... Mas Rion?"

"Nggak Pak, saya geli."

"Belum juga saya apa-apain, udah geli aja."

"Astaga... Kalau begini cocok nya Om Rion deh, Pak."

"Om?!" Rion speechless.

Noushin nyengir seraya langsung menarik tangan nya yang dipegangi pria itu, meloloskan diri pelan-pelan, sebelum mengucapkan sesuatu yang lantas membuat dirinya dikejar Rion.

"Hehe, soalnya mirip Om-Om pedofil. Oops---huaaaa Pak Rioooonnnn..."

Meskipun susah, tapi Noushin mencoba berlari sekencang yang dia bisa supaya tidak tertangkap oleh Rion yang mengejar dibelakang. Sampai kemudian keduanya berlari menuju air mancur dry fountain---yang kebetulan saat Noushin memijak nya, air sedang tidak memancur. Sementara saat Rion memasuki kawasan itu, air langsung keluar dari bawah ke atas hingga membuat Rion basah kuyup seketika. Sedangkan Noushin, meskipun berhasil menghindar, tapi dia juga terkena cipratan nya.

Me vs PapiWhere stories live. Discover now