Pulang

6.1K 334 88
                                    

"Bagaimana? Apa kamu sanggup menjalankan tugas sebagai sekrestaris pribadi saya?" Suara Rion terdengar mengintimidasi sosok wanita berambut sebahu di depan nya yang sedang fokus membaca sesuatu dari map yang telah diberikan Rion tadi setelah mereka selesai makan siang.

Saat ini, dia sedang menunggu keputusan sanggup atau tidak dari calon sekrestaris pribadi baru nya. Karena Adrian, sekrestaris pribadi nya yang lama mengundurkan diri. Katanya dia akan pindah kewarganegaraan ke Australia karena orang tua nya yang memaksa.

Sebenarnya tes yang Rion lakukan sangat mudah. Tapi benar-benar menguji kesabaran. Di hari pertama, Rion menguji wanita di depan nya itu di dapur, menyuruh nya memasak berbagai macam hidangan. Well, syarat utama menjadi sekrestaris pribadi Asterion Helios adalah pandai memasak. Beruntung nya, wanita itu lolos karena memang masakan nya sangat enak.

Dihari kedua, Rion melakukan tes panas-panasan dengan bermain golf disaat matahari sedang berada diatas kepala. Gila memang. Tapi wanita itu lolos lagi. Dia benar-benar tahan panas tanpa sedikit pun mengeluh.

Dihari terakhir, hari ini. Rion memberikan satu map yang berisikan daftar kegiatan yang harus dilakukan dan tidak dilakukan oleh calon sekretaris pribadi nya. Dan ini adalah penentu nya. Jika wanita itu mengatakan sanggup, maka dia lolos, mulai hari ini juga wanita itu akan menjadi sekrestaris pribadi nya.

"Saya sanggup, Pak."

"Kamu yakin sudah membaca semuanya?" Wanita itu mengangguk mantap.

"Coba sebutkan poin yang ke sepuluh."

"Baik, poin yang ke sepuluh, 'Bisa menggantikan posisi saya sebagai orang tua, jika saya sedang tidak di rumah."

"Kamu yakin sanggup?"

"Saya sanggup."

"Anak saya bandel banget."

"Saya bisa mengurus nya."

"Kamu yakin bisa mengurus seorang remaja yang berjiwa liar?"

"Saya sangat berpengalaman. Adik saya seperti itu."

"Tidak memakai kekerasan." Ucap Rion memperingati.

"Tentu. Karena mengurus anak remaja,  hanya butuh kesabaran saja sebenarnya. Bapak bisa percaya itu sama saya." Ujar wanita itu dengan lugas.

Rion diam sebentar, memandangi raut wajah wanita di depan nya. Dari sorot matanya, Rion dapat melihat kejujuran bercampur dengan ketegasan di sana. Well, sesuai kriteria yang dia cari selama ini. Maka langsung saja Rion pun menyodorkan kontrak kerja pada wanita itu.

"Kamu bisa tanda tangan sekarang." Ujar Rion yang langsung disambut senyuman kebahagiaan oleh wanita itu.

"Terima kasih, Pak. Saya akan bekerja dengan keras, dan tidak akan melanggar aturan." Kata nya, setelah menanda tangani kontrak itu.

"Baik, saya pegang janji kamu. Mulai sekarang, Noushin Lovandra, kamu adalah sekrestaris pribadi saya."

***

Setiap pulang sekolah, Adrastea sering kali dibuat kesal dengan Papi nya. Dia dilarang menggunakan kendaraan umum, tapi kadang-kadang Papi telat menjemput nya. Seperti saat ini. Lima belas menit lagi jarum pendek akan menunjuk ke angka tiga. Itu berarti sudah empat puluh lima menit dia menunggu Papi nya yang belum juga menampakkan batang hidung nya.

Adrastea mendengus sekali lagi. "Papi mana sih," Kata nya yang sudah lelah menunggu. Dia sudah spam chat dan telepom pada Papi, tapi tidak ada balasan satu pun.

Tadinya, dia sudah menunggu di halte depan sekolah, tetapi karena menunggu lama menyebabkan nya kehausan, akhirnya dia masuk lagi ke sekolah untuk membeli minuman di koperasi siswa. Lalu disinilah dia sekarang, duduk sendiran di kursi tunggu yang ada didepan koperasi siswa. Kebetulan hari ini anak basket sedang latihan, jadi sekolah tidak terlalu sepi.

Me vs PapiWhere stories live. Discover now