Jealousy

1.4K 218 75
                                    

Setelah empat hari berdiam diri di rumah karena tubuh yang melemah, akhirnya Tea bisa kembali lagi ke sekolah. Senyuman nya cerah saat Javas menghentikan mobil yang dikendarai tepat di depan gerbang Bumi Nusantara. Ah, mulai pagi ini hingga satu minggu ke depan, Javas akan menjadi pengganti Papi yang tadi pagi sudah flight ke Bali.

"Thank you Abang ku!" Seru Tea menatap pada Javas setelah melepas seatbelt nya.

"Kesambet apa lo manggil gue Abang?"

"Nggak dong. Kan seminggu ke depan gue harus baik sama lo biar lo supirin gue terus."

"Nggak mau memanfaatkan kesempatan?"

"Maksudnya?"

"Ck. Papi lo nggak dirumah cukup lama loh, Te. Lo yakin nggak mau diantar-jemput cowok lo?"

"Belum resmi, nggak berhak."

"Dia belum nembak juga?"

"Udah. Tapi gue belum jawab."

"Lo suka nggak sih?"

"Ya suka lah!" Tea ngegas.

"Terus masalahnya apa kalo sama-sama suka?"

"Restu Papi. Gue ngeri banget kalo misalkan backstreet, terus ketahuan Papi pas lagi mesra-mesra berduaan."

"Nggak belajar dari pengalaman?"

"Maksudnya?"

"Nggak usah pura-pura gitu. Gue masih inget banget lo pernah telepon gue sambil nangis-nangis gara-gara nolak cowok padahal lo juga suka sama dia."

Benar, Javas dan Tea memang sedekat itu walau mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Javas adalah pelarian kedua Tea---setelah Gaby, kalau dia lagi galau soal cowok gara-gara Papi nggak pernah mengizinkan nya untuk pacaran.

"Ck. Itukan dulu."

"Maksud gue, kalo lo nggak nurutin kata hati, bisa aja lo bakal kehilangan si Sean kaya lo kehilangan.... siapa sih nama cowok yang hampir jadi pacar lo? Lupa gue."

"Jeno."

"Iya tuh si Jeno. Emang lo mau kisah lo sama si Sean bakal berulang kaya kisah lo sama Jeno?"

Tea cuma bisa diam. Tidak bisa berkutik walau hanya sedetik. Sampai pada akhirnya dia menghela napas panjang.

"Tau ah." Lalu Tea turun dari mobil dengan bibir yang tertekuk, mengabaikan Javas yang hanya diam di dalam mobil.

Tea berjalan lesu sambil terus-terusan memikirkan kalimat Abang sepupunya sampai-sampai dia tidak menyadari kalau sejak tadi ada yang menemani nya berjalan disamping nya.

"Lo kalo belum sehat nggak usah maksain diri." Maka langsung saja Tea menoleh.

"Rendy?"

"Rendy?"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Me vs Papiحيث تعيش القصص. اكتشف الآن