Crying Sobbing

466 77 14
                                    

Playlist:

1. Beautiful People Beautiful Problems - Lana Del Rey, Stevie Nicks
2. Runtuh - Feby Putri ft Fiersa Besari
3. I love you but I'm letting Go - Pamungkas
4. You're Gonna Live Forever - John Mayer

"Cause I save your name, but deep inside, I still save my late wife's name

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Cause I save your name, but deep inside, I still save my late wife's name." - Asterion Helios.

***

Rasanya baru kemarin, Rion memberikan suapan pertama untuk Adrastea. Namun ternyata... Belasan tahun sudah dia lewati tanpa terasa. Adrastea, putri semata wayang nya sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang menawan. Dia bahkan sudah bisa merawat dirinya yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Kecelakaan motor yang Rion alami kemaren, ternyata membuat tangan kirinya mengalami sedikit keretakan, hingga membuatnya harus di rawat intensif. Dokter bahkan memakaikan nya gips untuk mempercepat proses penyembuhan. Sehingga kini, Rion hanya beraktivitas menggunakan satu tangan.

"Jadi, jelasin ke Mama kemaren kenapa sampai-sampai kamu kaya gini?" Hardik Melanie yang kini duduk di kursi yang ada disamping ranjang rumah sakit.

Adanya Melanie disini, tentu saja sepaket dengan suaminya. Namun, pria bayah itu sedang menjemput cucu kesayangan nya di sekolah, sekalian mengambil keperluan di rumah.

Kemaren Tea panik bukan main. Dan alhasil dia hanya membawa dirinya sendiri saja, beserta Papi nya yang terluka. Oma dan Opa nya pun baru dia hubungi setelah Papi selesai melakukan berbagai macam pemeriksaan. Hingga mereka baru bisa datang pada malam nya. Tea juga menghubungi Noushin, dan wanita itu langsung datang, namun sayang saat itu Rion sudah terlelap karena pengaruh obat.

Rion berdeham seraya menatap takut pada manik Ibunya. Galak dan garang gini, Rion tetaplah seorang anak dimata Ibunya. Jadi, sangat wajar kalau dia ketakutan. Terlebih saat dia telah melakukan kesalahan besar. Hanya Antonie yang tahu keributan besar kemaren yang menyebabkan masalah demi masalah berdatangan tanpa permisi.

"Asterion."

"Anu, Ma... Kemaren Rion... Melakukan kesalahan. Besar."

Melanie mengesah. "Sama Tea?"

Rion pun mengangguk.

"Tea kepergok jalan sama cowok tanpa sepengetahuan Rion. Mereka pacaran. Backstreet. Terus---"

"Kamu marah dan lost control?" Tebak Melanie tepat sasaran hingga Rion mengangguk takut.

"Kamu apain cucu Mama?"

"Hng... Tea nggak ngadu?" Tanya Rion balik.

"Nggak. Dia bahkan nggak kasih kabar ke Mama atau pun Papa sejak minggu lalu. Dan semalam, saat Mama sama Papa tanyain kenapa, dia cuma diam." Demi Tuhan, Rion menyesal telah melukai anak perempuannya, sampai dia menjadi setertutup itu. Bahkan saat Rion bertanya pada Gaby pun, jawabannya sama.

Me vs PapiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon