Althan chapter 5

784 94 3
                                    

Jangan lupa untuk Vote & Comment😊!

Althan meneguk segelas vodka yang tadi di pesannya dari sang bartender. Ia bersama ketiga temannya, memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan mengunjungi kelab malam, tak peduli kalau besok mereka harus sekolah.

Ia meringis tatkala sensasi panas terasa membakar tenggorokannya.

"Al--" Althan menoleh.
"Lo pernah gak sih, kepikiran punya sepupu kayak gue? Angkat gue jadi sepupu lo dong." Ujar Aldo mulai ngelantur. Alkohol sudah merenggut setengah kesadarannya.

"Sepupu pala bapak kau kotak! Ogah banget gue punya sepupu modelan kayak lo!"

"Kalau mau, jadi babu di rumah gue." Balas Althan.

Althan menerawang ke arah orang-orang yang sedang meliukkan badannya di bawah sana. Pandangannya menajam saat melihat siluet seseorang yang tidak asing di matanya. Ia meneguk vodka sekali lagi sebelum pergi memastikan apa yang dilihatnya.

"Lo mau ke mana?" Tanya Yuda sedikit berteriak karena suara musik yang sangat keras. Tapi tidak ada jawaban dari Althan. Cowok itu terus berjalan membelah kerumunan orang yang ada di dance floor.

"Jangan sampai teler! Gue gak bisa ngangkut dua pendosa ini sendiri!" Ia masih tetap berteriak meskipun tahu kalau Althan tidak mendengarnya. Ia berjanji akan meninggalkan mereka bertiga kalau-kalau Althan ikut teler.

Yura menghempaskan Tangan Alex yang bertengger di pundaknya yang terbuka, kemeja yang tadi dipakainya sudah ia lepas dan disampirkan di sofa yang tak jauh dari tempatnya saat ini. Ia sudah tidak bisa berkonsentrasi dengan music yaang diputarnya.

"Jangan sentuh gue!" Sentak Yura. Tapi Alex tidak menggubrisnya, tangannya kembali bertengger di pundak telanjang Yura, semakin meremas pundak itu.

Alex mendekatkan bibirnya di telinga Yura, "Berapa sih, harga lo? Sampai berani nolak gue?"

"Gue yakin, sekali nyoba sama gue. Lo bakal ketagihan." Sambungnya diiringi kekehannya yang terdengar memuakkan di telinga Yura.

Ia mendorong tubuh Alex supaya menjauh dari tubuhnya. Bukan pertama kalinya Alex berkata seperti itu padanya, cowok itu sering sekali memperlakukannya seperti ini meskipun tak pernah ditanggapi olehnya.

"Ayolah Ra, cuma lo cewek yang gue tawarin. Cewek lainnya malah nawarin diri ke gue."

"Gue penasaran, gimana sensasinya kalau sama lo." Alex membasahi bibirnya saat matanya terpaku pada gundukan yang tercetak jelas itu.

Ia melarikan matanya ke mata Yura, "Gimana? Gue kasih full service buat lo." Tanyanya dengan nada yang merendahkan Yura.

Mulut Yura hendak membalas perkataan Alex sebelum seseorang merangkul pundaknya. Ia menoleh ke arah orang itu. Menajamkan penglihatannya, ia mencoba melihat siapa laki-laki yang saat ini merangkulnya itu.

Matanya melotot tajam, "Lo?!"

"Sorry, tapi gue duluan yang udah pesen dia." Althan menunjuk Yura dengan dagunya. Matanya menatap lurus-lurus pada Alex.

Alex yang tadinya menatap tak suka pada cowok yang sudah mengganggunya kini terkekeh, "Berapa yang lo kasih? Gue kasih tiga kali lipat. Dia sama gue malam ini."

Althan tertawa, tawa meremehkan lebih tepatnya. Ia melepaskan tangannya dari pundak Yura lalu berjalan memangkas jaraknya dengan Alex. Ia mendekatkan bibirnya di telinga cowok itu.

"Harga 1 jantung, 2 paru-paru, 1 hati, sama 2 ginjal lo, bahkan harga diri lo gak ada satu per-empat dari harga yang gue kasih. Jadi tidur dulu gih, selamat bermimpi buat sama dia." Bisiknya. Ia menjauhkan kepalanya setelah mengatakan itu. Bisa ia lihat, wajah Alex yang mengeras. Ia menampilkan senyum smirk nya pada Alex, tak lupa mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Sial!" Umpat Alex. Sepertinya laki-laki ini tidak bisa diremehkan. Karena tidak ingin dipermalukan lagi, ia memilih angkat kaki dari tempat Dj itu.

Althan memperhatikan kepergian Alex dengan senyum miring yang menghiasi wajahnya. Lalu ia beralih menatap Yura di belakangnya.

Wajahnya berubah datar, "Pulang!" Titahnya. Ia meneliti penampilan Yura dari atas sampai bawah.

"Nggak ada pakaian yang lebih tertutup lagi?" Tanyanya. Baju yang dikenakan Yura saat ini, dengan mudah mengundang anjing yang kelaparan kapan saja. Tanktop yang ia kenakan, tak cukup untuk menutupi perut mulusnya. Ditambah celana pendek yang cewek itu kenakan. Althan saja sudah pusing melihatnya.

"Mana ada orang ke kelab pakai gamis?" Tanya Yura sarkas. Pertanyaan yang sangat-sangat tidak bermutu.

"Pulang sekarang!" Mengabaikan perihal baju, Althan kembali menyuruh Yura untuk pulang.

Yura menggeleng keras-keras, "Enggak! Ini masih jam kerja gue." Tolaknya.

Ia hendak meraih earphone tertahan karena Althan yang menarik tangannya. Cowok itu menariknya menuruni panggung mini itu.

Yura terus meronta, ia berusaha melepaskan cengkraman Althan pada pergelangan tangannya. Bukannnya mengendur, tapi semakin mengerat. Ia pasrah saja saat Althan menariknya melewati orang-orang yang tengah meliukkan badannya.

"Gue bawa dia!" Ujarnya pada Bams--pemilik kelab malam itu. Bams melihat siapa yang dimaksud Althan. Pasalnya Althan tidak pernah bermain dengan wanita. Ia sedikit terkejut mengetahui Yura lah orangnya. Mau menghentikan pun, ia tak berani. Ia tak mau kelabnya ditutup karena hal sepele. Siapa yang tidak mengetahui keluarga Abrisam? Keluarga yang sangat berpengaruh di Indonesia. Bukan hanya di Indonesia, tapi di berbagai belahan dunia pun, keluarga Abrisam lah yang mendominasi.

Tanpa menunggu balasan dari Bams, Althan menarik Yura untuk keluar dari sana.

Ia mendorong Yura untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Pelan-pelan bisa nggak?!" Protes Yura saat merasakan tangannya terbentur dashboard mobil Althan.

"Lo suka yang mainnya pelan? Kalau gitu lo perlu hati-hati. Gue mainnya kasar." Desis Althan sebelum menutup pintu mobilnya. Ia mengitari mobil itu dan menghidupkan mesin mobil setelah duduk di kursi kemudi. Tak lupa, ia mengunci mobilnya. Siapa tahu kan, Yura bercita-cita untuk mati muda dengan cara melompat keluar dari mobil yang tengah melaju.












TBC.



TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yang belum follow Sun_qiz yuk buruan di follow biar gak ketinggalan info update!






Bye-bye....

ALTHANWhere stories live. Discover now