Althan Chapter 33

541 97 11
                                    

Typo harap maklum💅

Ini hanya cerita fiktif belaka.

Emot untuk chapter ini?










Yura tidak pernah mengharapkan keberadaan Althan sebelum-sebelumnya. Tapi kali ini keberadaan cowok itu sangat ia butuhkan. Laki-laki yang hanya darinya ia mendapat keamanan sekaligus kenyamanan.

"Althan lo dateng, kan? Seriusan, gue pitakin kepala lo kalau sampai lo enggak dateng."

Bisik dewi batin Yura. Semata-mata hanya untuk menekan ketakutanya saat ini. Alex duduk di meja menghadap padanya yang sedang duduk.

Yura menepis tangan Alex yang menyentuh pipinya lancang. Mengundang kekehan dari cowok yang memakai anting hitam di telinga kirinya itu.

"Udah lama banget... gue suka sama lo."

Yura melirik sinis ke arahnya.

"Tapi apa, gue enggak bisa dapetin lo, Ra. Malah si brengsek itu! Althan brengsek yang tiba-tiba dateng bisa deket banget sama lo!"

"Lo enggak bisa maksa gue buat suka sama lo, Lex!" Cetus Yura cepat setelah Alex menutup mulutnya.

Tangan Alex mengapit kedua pipi Yura. Mendongakkan kepala cewek itu. "Iya gue enggak bisa! Tapi, setidaknya lihat si brengsek itu sekarat seru, kan? Apalagi lihatnya secara langsung." Seringai Alex muncul.

Ditengah pipinya yang diapit Alex, dia menggeleng. Tidak, jangan lagi. Sudah cukup! Ia tidak mau menyaksikan hal itu untuk yang kedua kalinya.

"Lo brengsek! Cuih!"

Plakkk!

Yura menoleh ke samping. Telinga kananya berdengung. Pipi sebelah kananya memanas. Ia bisa merasakan rasa asin bercambur rasa tembaga dari sudut bibirnya. Tangan Yura terangkat meraba pipinya. Sudah dipastikan pipinya pasti memerah. Sesaat setelah itu pula rambutnya ditarik paksa ke belakang. Tentu saja Alex pelakunya.

"Ini salah satu alasan yang paling gue suka sama lo. Lo tuh berani, berani banget!" Raut wajah Alex sangat kontras dengan nada bicaranya yang masih biasa saja. Sebaliknya, raut wajah Alex dipenuhi oleh amarah.

"Kita lihat, seberani apa lo kalau gue telanjangin di sini." Seringaian Alex bertambah lebar melihat mimik ketakutan Yura. Mata Yura membesar, tanpa bisa dicegah air matanya merembas melewati pipi. Kali ini ia benar-benar terjebak bersama Alex. Althan, Althan lah yang ia perlukan kehadirannya saat ini.

Tangan Yura berusaha menghentikan tangan Alex yang menarik-narik dressnya dibagian pundak.

"Lo gila! Gila lex! Brengsek!" Teriak Yura disela-sela tangisnya.

"Althan... lo di mana...." batin Yura menjerit. Ya Tuhan, Yura tahu kalau dia tidak bisa disebut hamba yang taat. Tapi, apa sampai seperti ini dia harus diperlakukan. Apa masih belum cukup? Kevin, Mama, Papanya, dan Alex. Siapa, coba sebutkan siapa lagi ya g akan menorehkan luka diatas lukanya yang belum mengering?

-o0o-

Tidak memerlukan waktu yang lama bagi Arjuna menemukan lokasi si pemilik nomor ponsel yang di kirim Althan. Bersamaan dengan itu, ia juga mengirim beberapa anak buahnya ke tempat itu. Untuk berjaga-jaga.

Yuda mengikuti Althan dari belakang. Cowok itu sudah mengetahui di mana Alex membawa Yura, tapi tidak memberitahunya.

Sampai mereka berdua melihat sekelompok anak Merah Putih di warung pinggir jalan yang sepertinya sudah tidak digunakan lagi. Althan yakin, itu adalah tempatnya.

ALTHANWhere stories live. Discover now