Althan Chapter 21

598 90 6
                                    

MAYAN PANJANG NIH, VOTE SAMA KOMENNYA DONG😌











Sebuah mobil yang diisi oleh Althan sebagai pengemudi, Saka yang duduk disebelahnya, dan Aldo yang duduk di kursi penumpang dipenuhi spekulasi. Entah dari Saka ataupun Aldo. Sedangkan Althan, dia sibuk dengan pikirannya sendiri sembari membagi fokus ke arah jalanan.

"Memang udah curiga dari awal gue." Ujar Saka yang tanganya disenderkan pada kaca mobil. Jari telunjuknya digosok-gosokan di dagu.

"Gue lebih nggak nyangka ternyata Yuda. Kok, dia nggak ada bilang ya." Sahut Aldo yang mencondongkan tubuhnya ke depan.

Althan tidak mengatakan apa-apa, pikirannya malah dipenuhi dengan berbagai pertanyaan mengenai apa hubungan Yura dan Yuda. Yang setahunya Yuda yang sangat jarang membahas sesuatu mengenai Yura, atau Yuda yang tidak terlalu peduli saat mereka bertiga membahas Yura malam ini tiba-tiba cowok itu langsung melesat pergi begitu mendapat telepon dari seseorang yang mengatakan kalau Yura sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Mereka berkumpul di rumah Althan untuk menonton bola bersama. Tapi, saat pergi ke dapur ia tidak sengaja mendengar percakapan Yuda dengan orang yang meneleponnya. Tapi, saat nama Yura disebutkan, ia memutuskan untuk menguping.

Langsung saja setelah menutup teleponnya Yuda berpamitan pada mereka untuk pulang dengan alasan sang Mama yang menyuruhnya pulang.

Karena curiga itu bukan alasan sebenarnya yang membuat Yuda pamit undur diri, Althan memutuskan untuk mengikutinya.

"Malu kali. Kelihatannya aja gak peduli sama Yura, tapi diem-diem dideketin juga." Sinis Saka. Buaknnya cemburu atau apa. Hanya saja menurutnya Yura bukanlah perempuan yang tepat. Apalagi ini dekat dengan teman-temannya. Kalau Althan, mungkin dia hanya bermain-main saja dengan Yura, pikirnya.

Aldo melirik Althan yang sejak tadi tidak membuka suara. Wajah cowok itu lebih serius daripada biasanya. "Al--"

"Anjing!" Belum selesai Aldo berbicara, Althan menghentikan mobilnya tiba-tiba. Untungnya tidak ada kendaraan lain dibelakang mereka memgingat ini sudah hampir pukul dini hari. Kalau tidak, sudah dipastikan akan ada kecelakaan.

Saka menunjukkan wajah protesnya. "Si dodol! Bibir gue hampir monyong kejedot dashboard!" Untung saja ia memakai saetbelt, jadi bibirnya tidak sampai mencium dashboard yang keras.

Tidak ada tanggapan dari cowok itu. Althan hanya menatap lurus-lurus ke depan dengan kedua mata tajamnya. Rahangnya mengeras.

Karena penasaran apa yang dilihat oleh Althan sampai cowok itu sebegitunya. Saka mengikuti arah pandangnya. "Awsu!" Umpatnya seketika.

Aldo pun ikut melihatnya. "Lo yakin Sak, Yuda nggak suka sama Yura? Orang sampai pelukan kayak gitu." Cetus Aldo yang makin membuat Althan panas. Genggaman tangannya pada setir menguat. Tanpa berkata apa-apa lagi. Althan menginjak gasnya. Membuat mobil yang ia tumpangi melaju cepat. Mengarah pada Yuda.

"Al-Al! Jangan gila anjing! Lo bisa nabrak mereka!" Ujar Saka panik. Dia tidak siap kalau harus dikurung dipenjara karena kebodohan Althan. Sudah bodoh, merugikan!

"Ampuni dosa-dosa Aldo ya Tuhan.... Mama, Aldo minta maaf Ma...." Aldo dibelakang mengatupkan kedua tangannya seraya menutup mata. Berdoa semoga Althan tidak sebodoh itu untuk menabrakan diri. Dan membawanya bersama Saka ke neraka. Aldo masih belum kawin ini!

Melihat sorot lampu mobil yang mengenainya, Yuda reflek menarik Yura menyadari mobil itu melaju cepat ke arah mereka. Beruntung karena refleks cepatnya itu ia dan Yura tidak apa-apa. Dia menunduk untuk memastikan kondisi Yura yang terlindungi oleh badan kekarnya. "Lo nggak papa kan?" Tangannya meraih kedua pipi Yura lalu menyelinapkan anak rambut Yura ke belakang telinga. Yura mengangguk. "Ketabrak pun gue nggak papa."

ALTHANWhere stories live. Discover now