Althan Chapter 18

587 78 2
                                    

"Buta lo, hah?!" Yura menyentak rambut lawan bicaranya sampai sang lawan bicara harus mendongak karena jambakan Yuta dirambutnya yang kuat.

"A-aku nggak sengaja Kak. Maaf..."

"Nggak sengaja-nggak sengaja! Mata udah empat masih aja buta!" Hardik Yura pada adik kelas perempuan yang menumpahkan minuman ke seragamnya.

Perempuan berkacamata itu meringis kesakitan. Tangannya mencoba menahan tangan Yura meskipun itu sia-sia. Padahal dia sudah berhati-hati saat berjalan tadi, tapi Yura muncul tiba-tiba dan menabraknya membuat minuman yang ia pegang tumpah mengenai kakak kelasnya yang terkenal sebagai troublemaker itu.

"Wihh... ada apa nih?" Steven datang sambil bertepuk tangan. "Ooh... kok main basah-basahan nggak ngajak-ngajak gue." Matanya mencuri lirik ke arah dada Yura yang basah. Sedikit tercetak warna hitam yang membalut sesuatu yang harus disembunyikan para kaum hawa.

Steven membasahi bibirnya sekilas. Yura dan pesonanya benar-benar tidak bisa ditolak.

"Mau gue bantu, Ra?" Bukannya melerai, Steven malah dengan senang hati membantu sang pujaan hati.

Mendengar kalimat yang terucap dari mulit Steven, gadis berkacamata itu tambah ketakutan. Sudah cukup dengan Yura, jangan Steven juga ikut campur.

Yura menyadarinya. Akhirnya, dia melepaskan cekalannya dirambut gadis berkacamata itu lalu menyuruhnya pergi.

"Ck! Ganggu aja lo Ipin!" Ketus Yura pada Steven yang berhasil mengundang tawa para antek-antek Steven. Stipin, atau ipin. Begitulah panggilannya pada Steven. Kakak kelas biang onar yang sudah mengejar-ngejarnya semenjak masa MPLS.

Namun, ada untungnya juga untuk Yura. Tidak ada yang berani membullynya karena Steven pasti akan langsung ambil tindakan.

Alih-alih marah, Steven justru terkekeh. "Mau jalan sama gue nggak nanti malem?"

Ada jeda sedikit lama sebelum Yura menjawab. Nanti malam tidak ada jadwalnya le kelab. Sial! Mengingat itu, Yura menyalahkan Althan atas jarangnya panggilan yang ia dapatkan. Biasanya seminggu tiga sampai empat kali Bams akan memanggilnya. Tapi sudah empat hari berjalan Bams belum menghubunginya sama sekali.

Pemasukannya jadi berkurang. Althan sialan memang!

Steven masih setia menunggu jawaban Yura.

"Kemana?" Sampai pertanyaan dari Yura membuatnya sedikit senang. Dari pertanyaan itu, kemungkinan Yura akan mau menerima tawarannya.

"Kemana aja--"

"Katanya nanti malam mau main sama gue...."

Sial! Senyum Steven luntur seketika mendengar suara yang tiba-tiba menyahut itu. Sudah akan berhasil membaea Yura pergi, si pengacau tiba-tiba datang. Bersama Yuda, Saka, dan Aldo dengan muka tengilnya.

Althan menyunggingnya senyum miringnya untuk Steven. Tanpa permisi, tangannya ia kalungkan di leher Yura. Membawa Yura mendekat kearahnya.

"Gimana, sih, Yang? Udah nggak sabar padahal." Dia menaik turunkan alisnya menatap Yura.

Maka, Yura memutar kedua bola matanya tak lupa tanganya menyikut perut Althan hingga cowok itu mengaduh. "Jangan ngatur mulut lo!"

Merasa perannya tidak dibutuhkan, Steven akhirnya memutuskan untuk pergi. Dengan tidak mengatakan sepatah kata apapun lagi, dia pergi meninggalkan Yura dan Althan.

"Yah... doi pergi." Gumam Aldo. "Padahal mau diajak duel MMA."

"Lo yang ngajakin Do?" Tanya Saka agak tidak percaya. Dia tidak pernah mengetahui kalau Aldo belajar bela diri.

ALTHANWhere stories live. Discover now