; twenty nine ;

2K 302 85
                                    


hi, enjoy! 💚



Sudah lima kali jatuh cinta, empat kali patah hati, empat kali move on, nyatanya berpisah dengan Doyoung sementara waktu adalah hal tersulit yang pernah Jaehyun alami. Terlalu terbiasa bersama serta memandang paras bak kelinci itu membuat Jaehyun begitu rindu. Baru satu hari saja dirinya menginjakkan kaki di Gwangju, Jaehyun sudah merindukan Doyoung.

Bagaimana jika memendam rindu selama tiga bulan nanti? Jaehyun hanya berharap dia sanggup bertahan untuk tidak menghubungi Doyoung lebih dulu, setidaknya sampai hari pernikahan Jeno dan Renjun nanti.

Jaehyun memang sudah memutuskan dan menetapkan hati untuk tidak menghubungi Doyoung selama bertugas di Gwangju. Ia benar-benar melakukan saran dari Ibu Doyoung, memberi Doyoung waktu untuk berpikir dan merenungi bagaimana perasaan Doyoung pada dirinya. Lain halnya jika Doyoung menghubunginya lebih dulu, Jaehyun akan dengan senang hati membalas.

Apalagi jika Doyoung mengatakan tiga kata keramat : aku rindu padamu, Jaehyun pastikan dirinya akan mengambil penerbangan pertama ke Seoul hari itu juga.

Tentu saja atas seijin Minhyuk dan Woojin. Kalau mereka tidak mengijinkan, Jaehyun akan mengupayakan sampai mereka memberi izin. Kecuali, jika ancaman dipecat dilayangkan, Jaehyun tidak berani. Ia masih membutuhkan pekerjaannya untuk menghidupi Doyoung dan anak-anak mereka nanti.

Duh, mimpi Jaehyun sepertinya terlalu jauh.

Namun, sudah hampir sebulan ini menunggu, Doyoung tidak juga menghubunginya. Mengirim pesan singkat saja tidak pernah. Yang Jaehyun dengar terakhir kali adalah kabar dari Mingyu. Rekan kerja Jaehyun itu mengatakan kalau Doyoung kedapatan melamun di depan mesin fotokopi. Belum lagi ekspresi salah tingkah Doyoung ketika Mingyu memanggilnya Mantan pacar Jaehyun. Mingyu bilang, wajah Doyoung memerah karena malu.

Duh, Jaehyun semakin ingin pulang ketika membayangkan bagaimana ekspresi Doyoung. Gemas. Jaehyun ingin mencubit pipinya. Memeluk. Menciumnya kalau perlu.

"Kak Jaehyun!"

Jaehyun berjengit kaget ketika merasa lengannya diapit erat oleh seseorang. Lelaki itu menghela napas berat begitu menyadari siapa pelakunya. Jisu, salah seorang perwakilan klien yang bekerja dengan Jaehyun selama di Gwangju. Kebetulan, gadis itu adalah sepupu dari istri kakaknya Jeno yang pernah dikenal Jaehyun di acara pernikahan sepupunya itu. Dia pun sempat menjodohkan Jaehyun dengan Jisu, tetapi perempuan itu segera menolak karena sudah memiliki kekasih.

"Le—pas!" merasa risih, Jaehyun menyingkirkan kepala Jisu yang hendak bersandar di bahunya dengan jari telunjuk.

"Ih, kak Jaehyun kenapa sih." Gadis itu terkekeh. Bukannya melepaskan, Jisu justru mengeratkan apitannya pada lengan Jaehyun. "Dilarang menolak keberuntungan dari gadis cantik sepertiku." Katanya sambil tertawa puas, berbanding terbalik dengan Jaehyun yang mendengus kesal.

"Kau masih bisa bicara seperti itu setelah kekasihmu marah-marah padaku seperti kemarin?"

Tawa Jisu semakin keras. Terlalu keras, hingga perempuan itu melepas apitannya dari lengan Jaehyun, berganti memukuli bahu lelaki itu.

"Kekasihku itu sangat manis, kan?" goda perempuan itu yang hanya dibalas dengan cebikan dari Jaehyun.

Bagi Jisu yang kekasihnya, Lino mungkin terlihat manis dengan sifat cemburuannya. Namun, tidak bagi Jaehyun yang nyaris saja menerima pukulan Lino yang bersabuk hitam karate. Semua berkat Jisu yang memanfaatkan Jaehyun. Pantas saja perempuan itu terus saja mengupload fotonya di instagram, juga diam-diam mengupload foto dirinya sendiri di akun instagram Jaehyun. Ternyata Jisu hanya ingin membuat kekasihnya cemburu. Alhasil, kekasih Jisu segera terbang ke Gwangju hanya untuk membuat perhitungan dengan Jaehyun.

pretend ¦ jaedo ✔️Where stories live. Discover now