; eight ;

2.5K 400 45
                                    


Enjoy !


"Noona, ini apa?" tanya Jaehyun selepas menerima sebuah kotak bekal dari Doyoung.


Diliriknya perempuan yang saat ini tengah menghela napas panjang. Di pangkuannya terdapat sebuah kotak bekal serupa dengan miliknya, tetapi berbeda warna. Kotak bekal yang ada di tangan Jaehyun saat ini berwarna tosca, sedangkan yang ada di pangkuan Doyoung berwarna merah muda.

Bukannya kelewat percaya diri atau bagaimana, tetapi Jaehyun rasa kedua kotak bekal ini berpasangan. Ditujukan untuk couple, seperti dirinya dengan Doyoung.


Tanpa sadar, senyum Jaehyun mengembang. Setelah pesan manis yang dikirimkan Doyoung semalam, sekarang dia mendapatkan bekal. Jangan salahkan Jaehyun kalau berharap hubungan mereka berlanjut tanpa ada lagi surat perjanjian yang mengikat.


"Aww!" Doyoung meringis ketika sebelah pipinya ditarik oleh Jaehyun.


Gadis itu melotot sebal lantas menepis tangan Jaehyun untuk menjauhi pipinya. "Kenapa lagi sih, Jae?!" geramnya kesal.


"Noona membuatku gemas," aku Jaehyun sembari menunjukkan cengiran lebarnya. "Semakin lama, noona-ku ini semakin manis saja," tambahnya. Kemudian kembali mencubit pipi Doyoung seraya menggoyangkan kepala gadis itu pelan.


"Manis apanya?!" Lagi-lagi Doyoung menepis tangan Jaehyun.


Lama-lama Jaehyun jadi tidak sopan kepadanya. Kemarin tanpa izin mengusap puncak kepala Doyoung, dan sekarang mencubit pipinya. Mungkin sebaiknya Doyoung menambahkan satu peraturan dalam perjanjian mereka.


Dilarang melakukan kontak fisik. Ingatkan Doyoung untuk menambahkannya.


Senyum Jaehyun melebar melihat Doyoung yang sibuk mengusap pipinya yang memerah. "Terimakasih untuk bekalnya, ya." kata Jaehyun sembari mengusap puncak kepala Doyoung.


"Jangan berterimakasih padaku," ketus Doyoung sembari memutar bola matanya malas. "Itu titipan dari Ibu untukmu. Terimakasih saja sana pada Ibuku," terang Doyoung tanpa menyadari bahwa tarikan di kedua sudut bibir Jaehyun mengendur.


"Jadi, ini bukan dari Doyoung noona?"


Doyoung menggeleng dengan tegas. Ia tidak berbohong kok, memang sang Ibu yang sudah membuatkan bekal untuknya dan Jaehyun. Padahal seingat Doyoung, ibunya itu tidak pernah membuatkan bekal untuknya lagi selepas lulus sekolah menengah. Bahkan, sang Ayah pun sempat protes ketika sarapan. Bagaimana tidak protes, Jaehyun yang baru ditemuinya kemarin langsung saja dibuatkan bekal makan siang, sedangkan suami yang hampir 30 tahun hidup bersamanya sama sekali tidak dibuatkan bekal serupa.


"Ini untuk calon menantu Ibu," perkataan Yejin –sang Ibu kembali terngiang. Doyoung dan Hyunbin sampai mengerutkan hidung, tidak habis pikir dengan Yejin yang begitu santainya menyebut Jaehyun adalah calon menantu.


"Pokoknya, katakan pada Jaehyun kalau ini buatanmu ya," pesan Yejin sembari menyerahkan dua kotak bekal pada Doyoung.


Namun, Doyoung tidak melakukan sesuai pesan Yejin. Alasannya sederhana, Doyoung hanya tidak mau mengakui sesuatu yang memang bukan hasil karyanya. Selain itu, Doyoung ingin menjaga perjanjiannya dengan Jaehyun. Sudah cukup dia menyesal karena mengirimi pesan yang mengandung konten penuh perhatian kepada Jaehyun atas perintah Yejin juga. Dan yang kali ini, Doyoung tidak mau terjebak lagi.


pretend ¦ jaedo ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz