; twenty ; (part one)

2.1K 323 48
                                    


aku bagi dua ya, soalnya panjang.

Enjoy !





"Seokwoo?"

Sosok tegap yang berdiri di hadapan Doyoung memperlebar senyumannya. Tanpa canggung Seokwoo mengulurkan tangan, mengajak Doyoung berjabat tangan.

"Apa kabar?"

Doyoung menelan ludah susah payah. Menahan desiran lemah di dadanya saat mendengar suara Seokwoo yang cenderung berat dan sedikit serak. Perlahan Doyoung mengambil napas. Memberanikan diri meraih tangan Seokwoo sembari menarik kedua sudut bibirnya dengan kaku.


"Baik," jawab Doyoung lirih. "Kau sendiri?" Ia balik bertanya.

"Seperti yang kau lihat," balas Seokwoo.

Doyoung hanya mengangguk lantas menarik tangannya dari genggaman Seokwoo.


"Ah, jadi kau disini untuk—"

"Urusan pekerjaan," jawab Doyoung cepat. "Kau juga?"


Seokwoo mengangguk dengan senyum yang masih terukir lebar. "Baru check in tadi."

"Oh," Doyoung menggumam lirih. Bola matanya bergerak risau. Memandang kemana pun asalkan pandangannya tidak bersibobrok dengan kedua manik gelap Seokwoo. Namun, Doyoung cukup beruntung karena getar ponsel menginterupsinya.


Ada nama Jaehyun yang tertera disana, seolah meminta Doyoung untuk segera menyusul ke mobil dan mengakhiri reuni dadakannya dengan Seokwoo.


"Woo, maaf. Aku harus pergi. Ada urusan."

"Oh, iya," Seokwoo mempersilahkan Doyoung untuk pergi. Akan tetapi, baru dua langkah gadis itu menjauh, Seokwoo memanggil namanya. Memaksa Doyoung berbalik ke arah lelaki itu.


"Lain kali kita mengobrol lagi ya, Young." Ujar lelaki itu sebelum menerima panggilan dari ponselnya.


Doyoung masih terpaku, sedangkan Seokwoo sudah berbalik terlebih dulu. Lelaki itu menjejalkan sebelah telapak tangannya ke dalam saku celana, sembari berjalan mendekati lift. Sesekali tawa Seokwoo terdengar. Membuat rasa hangat sekaligus nyeri menyelinap di relung terdalam Doyoung.



"Iya, istriku sayang."

Ucapan Seokwoo kepada seseorang di seberang teleponnya, menciptakan senyum masam di wajah Doyoung. Gadis itu mendesah pelan. Mulai menata hatinya kembali, sekaligus mengakui kenyataan bahwa lelaki yang pernah dicintainya itu sudah menjadi milik orang lain.






•••






Jaehyun menyadari ada yang tidak beres dengan Doyoung sejak mereka berangkat menuju tempat proyek. Gadis itu memang lebih banyak diam seperti biasanya, tetapi juga tidak fokus menanggapi obrolan yang sengaja Jaehyun bangun. Ia akan menoleh dan tersenyum dalam panggilan ketiga, lantas kembali memandangi jalanan melalui kaca jendela dengan tatapan kosong.


Kening Jaehyun mengerut. Mengingat keseharian mereka, dari meeting yang ditunda Minhyuk, hingga perjalanan makan siang ke Jalgachi. Tidak ada yang salah. Meski Doyoung sempat protes karena pilihan tempat makan yang terlalu jauh, gadis itu cukup menikmati waktunya bersama Jaehyun.

Memang Doyoung tidak secara gamblang mengakuinya, tetapi Jaehyun cukup tahu lewat binar di kedua mata serta senyum merekah Doyoung selama perjalanan pulang perginya ke Jalgachi.

pretend ¦ jaedo ✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon