XV

32 18 101
                                    

Selamat membaca fren

◐◒◓◑

Setiap orang adalah pemeran utama di ceritanya sendiri.

◐◒◓◑

Miss Yukie hadir setelah Pak Julius keluar, dosen perempuan berambut coklat sebahu itu tersenyum cerah. Ia membenahi letak vas bunga di meja sebelum menyapa,

"Good morning, class!"

"Good morning, miss!" Kami menjawab tidak kalah semangat. Kami semua selalu suka dengan kelas Miss Yukie karena pembawaannya yang fresh dan menyenangkan.

"Siapa disini yang merasa sudah keliling Kota Bandung?" Miss Yukie bertanya, mengetuk mejanya pelan.

Semua menatap antusias, tapi tidak bisa menjawab karena merasa belum keliling kota Bandung sebelumnya. Harsa hanya sesekali pergi ke kafe di dekat rumahnya, atau pergi ke Hutan Pinus Lembang bersama sekumpulan teman-temannya.

"Saya ulang pertanyaannya, ada yang pernah merasa sudah keliling Kota Bandung?" ia sedikit meninggikan nada suaranya. Masih tidak ada yang menjawab, bahkan Abby dan circle-nya yang terkenal suka sunmori-an.

Keliling Kota Bandung bukan pekerjaan mudah yang hanya menghabiskan waktu semalaman. Kalau kita mau meluangkan waktu untuk melihat dan meresapi tempat-tempat yang bukan tempat wisata sekali, pun. Tempat itu bisa jadi tempat terindah dengan nilai emosional di dalamnya.

"What a waste, rugi kalian kalau belum," tambahnya.

"Well, jika tidak ada, saya ganti pertanyaannya, kalau yang sudah berkunjung ke lima tempat wisata di Bandung, ada yang merasa?"

Kali ini banyak yang mengacungkan tangan, Abby, Aguswara, Dodo, Elang, Tama, Danne, dan yang lain.

Miss Yukie tersenyum puas, "Gitu, dong! Nggak rugi kalian, tempat wisata di Bandung tentunya bagus-bagus, kan?"

Mereka serempak menjawab iya.

"Tempat wisata di Bandung memang indah, tapi pernahkan kalian meluangkan waktu untuk melihat keseluruhan Bandung, bahkan yang bukan tempat wisata? Boleh jadi terminal atau alun-alun, atau mall, atau tempat-tempat yang lainnya? Pernahkah kalian menyempatkan untuk merekam keindahannya?"

"Tentu saja ada yang pernah. Maka dari itu, saya ingin memberi kalian project tugas grup. Membuat video dokumentasi tentang Bandung bertema perjalanan. Seberapa berartinya Bandung bagi kalian, dan merangkum semuanya dalam sebuah video. Minimal durasi dua puluh lima menit, maksimal lima puluh menit. For more information, grupnya dua anak dua anak ya."

"Permisi, miss," Danne tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, "Maaf menyela, kelompoknya pilih sendiri, atau dipilih, ya?"

Pertanyaan Danne seolah mewakilkan pertanyaan sekelas, ingin tahu juga. Walaupun mereka tahu Danne pasti mengajukan pertanyaannya karena ingin sekelompok project dengan Tama. Sudah hafal mereka.

Miss Yukie tersenyum tanggung,
" Unfortunately, grupnya sudah dipilih acak dari jauh-jauh hari, bukan milih sendiri."

"Yahhh..," desah mereka kecewa.

Miss Yukie terkekeh, " Udah-udah... saya akan mengumumkan pembagian grupnya. Tidak ada pengulangan, jadi dengarkan baik-baik, class."

"Abby with Eito."

"Aguswara with Kei."

"Bayu with Runa."

"Danne with Kenna."

"Elang with Anca ."

◐◒◓◑

Beberapa menit kemudian..

"Kinan with Yoga."

"Tama with Kenta."

Harsa tidak sabar menunggu namanya disebut, ia harap-harap cemas dengan partnernya nanti.

"Pharsaphina with Laut."

"Miss," Harsa mengangkat tangan hendak bertanya.

"Sst, tanyanya nanti saja kalau udah selesai," Miss Yukie menyahut, sedang tidak ingin disela karena membaca pengumuman yang penting.

Harsa menurunkan tangannya maklum. Sebelumnya, ia ingin berkata kalau Laut 'kan sedang sakit.

"Zee with Bagas."

Akhirnya Miss Yukie selesai bicara. Ia mengedarkan pandangannya ke seisi kelas sebelum kemudian bertanya, "Ada yang belum disebut?"

Ada satu orang yang mengacungkan tangan. Si anak baru, Kastara.

"Saya belum disebut, miss."

"Kamu.."

Miss Yukie merasa tidak familiar dengan mukanya "anak baru?"

"Iya, miss. Saya baru pertama kali masuk."

Miss Yukie mengangguk mengerti, "pembagiannya dibagi pas kamu belum datang," Miss Yukie menginformasi.

"Tapi, no worry. Kamu bisa gabung di kelompoknya Zee sama Bagas aja. Boleh, kan Zee, Bagas?" tanya Miss Yukie memastikan.

"Boleh banget, miss," jawab Zee sambil tersenyum ramah.

"Tambah anggota juga makin bagus," celetuk Bagas, mengangguk.

Miss Yukie mengangguk-angguk, kemudian mengalihkan atensinya ke seisi kelas, ia teringat Pharsaphina yang hendak bertanya tadi.

"Oh, iya, tadi ada yang mau bertanya. Pharsaphina, ya?"

Harsa mengangkat tangannya mengonfirmasi, "Itu miss... Laut lagi sakit demam berdarah, jadi kemungkinan tidak bisa ikut kelas sebulan, juga ikut proyek dengan saya, miss."

Miss Yukie menepuk dahi, "Aduh, baru ingat saya, Pak Julius tadi juga udah ngasih tahu, maaf ya saya lupa," ia melirik kertas pembagian kelompok.

"Kalau begitu, kamu sama grup... hmm.. Loh, pas genap kan ya, dua-dua. Kastara sama Pharsaphina."

"Jadi gini aja. Kastara tidak jadi ke grupnya Zee sama Bagas, ya. Toh, genap dua-dua, partner proyeknya diganti sama Pharsaphina saja, ya?"

Zee, Bagas, Harsa maupun Kastara mengangguk setuju.

Ya udah lah, ya.. benak Harsa menggumam pasrah. Sejujurnya dia tidak ingin berpartner dengan Kastara dalam proyeknya. Itu artinya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama untuk menggarap proyek. Tapi, dewi fortuna sedang pensiun kerja rupanya.

Ia heran, seolah Kastara tidak hanya masuk ke mimpinya, tapi juga merajai dan mengatur jalan cerita dalam mimpinya dari awal-awal.

Mimpinya memang berganti-ganti seperti channel televisi, tapi Kastara selalu hadir di setiap mimpinya, seperti host tetap di setiap channel televisi.

"Oh, iya tambahan lagi. Waktunya mulai dari sekarang sampai lima hari sebelum ulang tahun universitas. Sekitaran dua minggu lima hari, cukup, kan? Cukuup, ngelilingi Bandung yang dimaksud bukan setiap inci tempat harus dikunjungi, tapi mengunjungi setiap tempat yang menurut kalian adalah pilar-pilar Kota Bandung, dan meringkasnya di sebuah video. Mudah bukan? Mudahhh, jadi semangat, ya, untuk proyeknya! Yang paling bagus dapat reward, loh, nanti di ulang tahun universitas, untuk ketentuan penilaian bisa kalian baca ya, ini pengumumannya saya tempel di sini, okay? Well, kelas selesai, let's the battle begin and good bye class!"

"Good bye, Miss!"

Miss Yukie menenteng mapnya dan pergi meninggalkan kelas.

◐◒◓◑

Halo, gimana ceritanya?
Silahkan comment
Jangan lupa vote ૮₍˶ᵔ ᵕ ᵔ˶₎ა
thank you.

#exproject

Amigdala,  COMPLETEDWhere stories live. Discover now