karena sebuah luka

404 28 3
                                    

Menjadi seorang Bianca, bagi sebagian orang mungkin memang tidak sulit. Orang melihat pasti bahagia-bahagia saja. Padahal, banyak hal yang selalu ia pendam sendiri. Terutama masalah keluarga, bahkan rasanya, dukungan dari keluarga itu tak ia dapatkan dengan baik. Materi mungkin ia dapatkan, bahkan kasih sayangpun, orang melihatnya utuh. Dibalik itu semua, ada hati yang selalu menahan sakit, dari setiap makna tersirat disetiap perkataanya.

Bianca paling benci jika ia sudah dibanding-bandingkan dengan abangnya. Benci juga ketika kata seharusnya. Seakan-akan, apa yang sudah dilakukannya selama ini hanyalah salah dan sia-sia. Bukan yang orangtuanya itu harapkan.

Bianca juga benci kalimat di bolehkan melakukan sesuatu, tapi bicaranya sperti tidak ikhlas. Dengan kata lain, seharusnya bisa melakukan hal lain saja. Lagi-lagi, ada kata seharusnya. Apa yang dilakukannya itu tidak pernah dianggap baik. Tak pernah juga benar-benar di hargai. Bianca sangat benci, sangat benci jika dirinya hanya dianggap sebagai beban keluarga saja.

Menjadi anak perempuan satu-satunya dalam keluarga, nyatanya tak seindah yang orang-orang bayangkan.

Jika harapan tetaplah harapan. Seringkali Bianca menjelaskan, jika kadar sukses seseorang itu tak bisa di ukur dengan hal yang sama. Namun selalu saja, ujung-ujung bicaranya selalu saja ke arah seperti itu. Setiap pembahasan, berakhirnya selalu saja pada hal yang sama. Bianca capek, capek dengan hal itu.

Bianca bukanlah tipe anak yang manja, ia ingin dibebaskan, diberi kepercayaan dari setiap yang ingin ia lakukan. Tentu saja tidak dibiarkan begitu saja. Biar bagaimanapun, Bianca tetap anak perempuan manja yang masih butuh perhatian.

Namun intinya, ia hanya butuh dipercaya dan di dukung. Karena support keluarga itu yang paling penting. Meski nyatanya, selama ini tak pernah terjadi. Mereka memang perduli dengan Bianca, namun tak pernah perduli dengan apa yang wanita itu lakukan. Bagaimana cara wanita itu untuk membuktikan, tentang kadar kesuksesan bukan dari hal yang setiap saat mereka selalu katakan.

Sejatinya, setiap anak itu punya kelebihannya masing-masing. Tak bisa semuanya dipatok dan di samakan harus menjadi seperti yang diinginkan. Bianca salah satunya, salah satu anak yang seharusnya bisa melakukan hal yang lebih dari apa yang ia lakukan sekarang, jika saja support yang ia butuhkan itu benar-benar bisa ia dapatkan.

...

Satu mata kuliah telah berlalu. Bianca memilih pergi ke mall seorang diri daripada menunggu di kampus. Karena ada jeda cukup lama sebelum ia masuk kembali pada mata kuliah selanjutnya. Namun jika pulang kerumah, itu bukanlah ide bagus karena rumahnya cukup jauh dari kampus.

Bianca memasuki Gramedia, mulai berkeliling dari jejeran buku terpopuler di depan, hingga buku-buku di rak paling belakang. Hanya berkeliling, karena biasanya, begitulah cara untuk membahagian diri sendiri.

Bianca paling sering menghabiskan waktu sendiri, karena memang tak ada yang mau dan ingin menemaninya. Bianca memiliki banyak teman, namun tak ada yang bisa selalu bersamanya, pergi kemanapun, saling menghabiskan waktu bersama seperti kebanyakan orang.

Kadang Bianca juga iri, kenapa ia tak memiliki teman yang seperti itu. Ketika ia mengajak temannya, selalu saja ada alasan untuk mereka tak bisa menemaninya. Padahal, jika mereka semua butuh, Bianca selalu menyempatkan waktu, apapun kesibukanya.

Tuhan mungkin adil, Bianca mampu melewatinya makanya hidupnya juga seperti ini. Sedangkan orang lain belum tentu bisa sepertinya. Melakukan apapun sendiri, itulah ciri khas Bianca. Sedangkan orang lain, selalu bergantung pada orang lainnya.

"Ca? ngapin disini sendiri? Lagi gak kuliah?" Seseorang datang menyapanya. Karena kali ini Bianca sedang makan di KFC. Sebelum kembali ke kampus, ia harus mengisi perutnya terlebih dahulu. Lagipula, ia selalu berusaha menyenangkan dirinya dengan apapun. Ia sudah bekeja keras untuk dirinya sendiri, maka ia juga harus melakukan apapun untuk membahagiakan dirinya sendiri juga.

DIBALIK LUKA (END)✅Where stories live. Discover now