kejutan palsu

89 7 0
                                    

Rasannya memang menyenangkan bisa melihat orang yang bisa akrab sama ayahnya, akrab sama keluarganya. Hangat sekali interaksi mereka. apa kabar Bianca? Yang bahkan canggung jika hanya berdua saja dengan papanya. Apa kabar Bianca? Yang untuk minta maaf, minta restu, apapun itu dengan serius, rasannya kelu dan susah sekali untuk di ucapkan. Bahkan berkata sayangpun rasannya susah.

Bukan tidak sayang, lebih ke susah dan canggung. Bingung bagaimana cara mengespreskiannya. Bianca tipe orang yang susah berkata sayang, bahkan dengan keluarganya sendiri. Ia selalu melakukan semuanya dengan gurauan. Dalam hati ingin, tapi ketika sudah dekat, mundur kembali dan akhirnya tidak jadi.

Terkadang, Bianca bisa banyak sekali bicara jika di rumah dan bersama keluarganya. Bisa sangat cerewet. Terkadang juga, ia bisa menjadi sangat cuek, dingin dan tak tersentuh. Mudah sekali mengenali wanita yang satu ini. Ketika ia banyak bicara, itu artinya semua baik-baik saja. Ketika bicaranya sangat bersemangat, begitu juga dengan dirinya yang sedang dalam keadaan baik. Namun ketika dia sudah diam, itulah saat dimana semuanya tidak baik-baik saja.

Pasti sudah ada yang salah, pasti sudah ada yang terjadi. Sudah ada sesuatu yang merusak mood baiknya. Bianca mungkin memang anak yang sedikit egois. Bianca mudah sekali tersinggung hanya dengan kata-kata yang menurut orang itu adalah kata atau kalimat yang sederhana tapi tidak dengan Bianca. Banyak hal-hal sensitive yang tak ingin Bianca dengar ketika bersama keluarganya, tapi sayangnya keluaranya itu tak pernah peka.

Sering sekali Bianca kesal. Lebih tepatnya kesal pada dirinya sendiri. Banyak yang tidak bisa di terima dari omongan keluarganya sendiri. Apalagai setiap keluarga besarnya berkumpul. Terlebih Bianca tidak mudah mengembalikan mood buruknya itu. Apapun yang terjadi saat ini pada dirinya, terlebih itu suatu hal yang menyakitkan, rasannya akan memiliki memori tersendiri di ingatannya.

Ya Allah, sesulit itukah? Kau buat hatiku begitu keras dimata orang lain. Meski sebenarnya aku begitu lembut.

...

Bianca sudah di rumah sejak beberapa hari yang lalu. Libur semester membutanya sudah kembali. Terlebih, pernikahan abangnya sebentar lagi akan di gelar, membuat semua orang disibukan dengan hal itu.

Disisi lain, sikap Bianca sama sekali belum berubah. Ia masih menghindari Daren. Bahkan momen libur ini adalah momen yang tepat juga untuknya menghilang sejenak. Entah, sebenarnya tidak ada yang berarti, hanya rasa malunya saja dengan Daren. Tak di sangka, kenapa harus Daren yang datang waktu itu.

Sebagai laki-laki hanya tinggal datang ketika menikah, karena kebanyakan budaya, pasti pihak perempuan yang membuat pestanya. Tak berbeda jauh juga dengan abang Bianca kali ini. Mereka hanya mempersiapkan beberapa hal untuk itu semua. Meski sebenarnya Bianca juga tidak terlalu tau dengan hal itu, karena ia sama sekali tak mau ambil andil. Lagipula, rasannya ia tak di butuhkan juga.

Beberapa hari sebelum proses demi proses pernikahan itu berlangsung, semuanya berjalan seperti biasa. Bianca juga masih bahagia seperti biasa. Di hotel bersama beberepa keluarganya, hanya tinggal menunggu intruksi selanjutnya dari abangnya itu. Semuanya mungkin sudah di urusnya, Arkan memang keren, benar-benar kebanggaan keluarga.

Malam itu, mood Bianca seketika buruk karena satu kalimat saja yang di ucapkan papanya. Berimbas pada hari-hari setelahnya, senyum itu tidak ada lagi. Bianca benar-bnar berubah menjadi sangat dingin.

"Pokoknya harus kasih aku kejutan, aku ulangtahun sebentar lagi. Tepat sebelum acara akad bang Arkan." Bianca selalu mengatakan hal itu. Selalu ia ingatkan semua orang. Ia hanya senang dan bersemangat, entah kenapa, ia hanya ingin selalu mengatakan itu. Bahkan juah sebelum mereka berada di hotel seperti saat ini, Bianca sudah mengatakannya.

DIBALIK LUKA (END)✅Where stories live. Discover now