menetapkan keputusan

86 4 0
                                    

Dengan berbagai pertimbangan yang ada, tentang hal yang sudah Bianca jalani dan geluti selama dua tahun terakhir. Tentang banyaknya kegagalan yang ia jalani dan banyaknya usaha yang sudah ia tempuh sekarang, Bianca memutuskan untuk mengubah keputusannya.

Bianca memilih untuk tidak jadi daftar, mengembalikan semuanya pada apa yang sudah ia jalani saat ini. Sesuai apa yang sudah ia ceritakan pada sahabatnya beberapa waktu lalu, maka Bianca memutuskan untuk tidak lagi daftar.

Kali ini, bukan definisi gagal sebelum berjuang seperti yang dulu ia katakan. Hanya saja, ia berusaha mengikhlaskan dan berhenti memperjuangkan apa yang mungkin tidak menjadi takdirnya. Fokus dengan apa yang menjadi kesenangan dan apa yang sudah ia jalani sekarang. Katanya, menjalani apa yang merupakan kesukaan kita itu menyenangkan. Karena kita melakukanya tanpa paksaan.

Maka sekarang Bianca akan melakukan itu. Terus berjuang hingga saat dimana tuhan mengabulkan segala doa-doanya. Menjadikan setiap usahnya yang sekarang di jalani, sebagai ladang untuk pundi-pundi rupiahnya di masa depan. Membuat setiap mulut orang itu bungkam, tanpa perlu Bianca menutupnya satu persatu.

"Ma, mama bilang gak akan maksa aku kan kemarin buat daftar. Mama nyerahin ke aku kan semuanya? Sekarang aku berubah pikiran ma, sekarang aku mutusin untuk gak jadi daftar. Aku pengen fokus dengan apa yang udah aku jalani sekarang aja." Itulah kata-kata pertama yang Bianca katakan setelah mengucapkan salam.

Sedangkan mamanya masih terdiam di seberang sana. "Kenapa tiba-tiba gini? Kemarin katanya mau coba daftar lagi?"

"Setelah aku pikir-pikir lagi, aku putusin untuk gak jadi. Banyak banget pertimbangan aku untuk semua ini. Udah dua tahun sejak kelulusan SMA aku, aku juga punya target di setiap tahunnya. Aku juga punya apa yang aku suka, jadi aku pengen ngejalani itu.

Bukan berati karena dengan daftar lagi juga itu bukan apa yang aku suka, tapi memang kembali lagi dengan apa yang aku katakan tadi. Aku gak bisa meluangkan waktu lebih banyak lagi untuk hal itu."

Mama maupun papa Bianca hanya bisa mengikuti saja keputusan anaknya. Meski di setiap ada kesempatan mereka tetap menyinggung masalah pendaftaran. Menyayangkan jika Bianca tidak jadi daftar. Mengatakan jika tidak ada salahnya untuk daftar lagi, dan banyak lagi kata-kata serupa yang di ucapkan.

Namun Bianca sudah bulat dengan keputusannya yang terakhir ini. Benar-benar ingin fokus dengan apa yang sudah di jalaninya sekarang.

...

Hari-hari Bianca lalui begitu saja. Berangkat ke kampus dan pulang ketika sudah selesai dengan kuliahnya. Kadang duduk sendiri di café ILY, namun kebanyakan ia juga pasti hanya di rumah.

Entah menghabiskan waktu untuk nonton, baca cerita, atau bahkan nulis. Ia makin banyak menghabiskan waktu untuk nulis sekarang.

Panggilannya nge-MC juga sudah tidak ada sekarang, mungkin musim orang nikah udah gak ada kali ya. Lagian ini juga bukan daerahnya, jadi tidak banyak juga yang mengenalnya. EO yang dibangunnya juga masih tidak ada perkembangan sampai akhirnya Bianca memutuskan untuk berhenti dulu. Belajar lebih banyak sebelum benar-benar menjalaninya nanti.

Begitulah seterusnya rutinitas Bianca sampai tak terasa semester 4 sudah hampir berakhir beberapa hari lagi. Ujian akhirnya sudah di mulai sejak beberapa hari yang lalu.

"Gak terasa ya, ngampus pulang ngampus pulang, eh udah mau kelar aja ni semester 4." Ucapan Gali membuat Bianca tersenyum kecut.

Gali yang aktif di kampus itu saja berkata begitu. Lalu apa kabar dengan dirinya yang tidak aktif, benar-benar hanya kuliah pulang karena tidak ada aktifitas lain yang harus di jalaninya.

DIBALIK LUKA (END)✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz