34. Teka-teki

3.9K 556 133
                                    

Seseorang yang pendiam mereka pandai memperhatikan segalanya, tetapi mereka tidak diperhatikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang yang pendiam mereka pandai memperhatikan segalanya, tetapi mereka tidak diperhatikan.

Meskipun di wajah mereka terlihat biasa saja, tetapi di kepalanya mereka juga menyimpan banyak tanda tanya.
-SENDU.

Kejadian setelah sholat tahajud tadi membuat Naila shock, bagaimana tidak seorang Zein yang sering melukainya dengan bentakan disetiap pembicaraan tiba-tiba menjadi imam dan memeluknya saat menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian setelah sholat tahajud tadi membuat Naila shock, bagaimana tidak seorang Zein yang sering melukainya dengan bentakan disetiap pembicaraan tiba-tiba menjadi imam dan memeluknya saat menangis. Itu salah satu hal yang tidak bisa terduga. Naila telah menyelesaikan sholat shubuh di rumahnya sembari melipat mukenah dan memikirkan topik pembicaraan saat Zein sudah pulang dari Masjid.

Pasti akan awkward, lelaki itu bisa saja berubah pikiran sewaktu-waktu. 5 menit menjadi sangat baik dan menghargai Naila, dan 5 menit ke depan akan menjadi seseorang yang bisa mengolok-olokan serta meruntuhkan kepercayaan Naila.

Ia keluar kamar hendak menyirami bunga mawar di halaman belakang tetapi bau harum dari dapur membuat Naila melangkahkan kaku ke dapur. Baju kokoh putih, sarung hitam dengan corak garis emas serta peci yang masih terpakai. Zein terlihat sedang memasak sesuatu di wajan.

"Kak Zein udah laper ya? Masih pagi gini udah masak, kenapa nggak panggil aku aja biar dimasakin?" ujar Naila mendekat.

Zein menoleh ke belakang sebentar lalu mengembalikan pandangann ke masakannya. "Lo kan lagi ngaji tadi, gue juga bisa masak asal lo tau."

Kepala Naila mengangguk dengan mimik wajah tersenyum jail-menghadapi Zein memang harus ekstra sabar. "Yaudah sih, aku kan cuma ngomong doang. Kalau ada apa-apa cari Naila di halaman belakang aja ya, kak.."

"Iya, udah sana rawat tanaman keburu mati tuh mawar."

Hati Naila benar-benar senang. Ia tersenyum mengingat-ingat kejadian sewaktu tahajud. Meskipun belum bisa melupakan masa lalu buruknya tapi ini sudah cukup menenangkan dia.

SENDU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang