15. Meja makan pertama

3.8K 421 95
                                    

“Seorang perempuan dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

“Seorang perempuan dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaklah kamu pilih perempuan yang taat agamanya (keislamnnya), niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

*****

Naila dan Zein turun ketika sudah berada di parkiran mobil. Jika selayaknya suami istri maka, Zein akan berlari kecil menghampiri pintu samping mobil dan membukakan pintu untuk perempuan yang duduk disampingnya, tapi tidak. Ia membiarkan Naila membuka pintunya sendiri. Dan begitu juga jika hendak berjalan seharusnya mereka saling menggandeng Namun, justru Zein meninggalkan Naila dibelakangnya.

"Kak Zein jalannya cepet amat ya." Batin Naila.

Sadar diri. Yang harus dilakukan Naila tidak mungkin seorang Zein Axsa Aditama yang sangat terkesan gagah, ganteng dan juga tatapan dinginnya mau berjalan dengan seorang perempuan seperti Naila—itu tidak mungkin.

Naila hanya menunduk memandang kukunya yang terdapat henna cantik merah disana dan tissu yang menutup tangan kiri telunjuknya.

Bruk..

Zein berhenti mendadak membuat Naila menatap punggung kekar lelaki ini. Perlahan mendongkak menatap wajah Zein yang tampak sangat tidak bersahabat. "Ke-kenapa berhenti kak?"

"Lo lemot kalau jalan."

"Kak Zein mau jalan sebelahan sama Naila emang?" tanya Naila polos.

Zein menatapnya heran "Siapa? Gue? Kaga! Ogah banget. Bener si lo jalan dibelakang gue aja!" ucap Zein lalu berjalan lumayan cepat membuat Naila mempercepat jalannya.

Seperti majikan dan pembantu.

Ketika menemukan sebuah toko baju ternama di dunia, Mata Zein berbinar melihat kaos casual bermerek kesukaannya yang baru saja keluar model baru. Naila memandang heran bukannya tujuan ke Mall untuk membeli baju formal?

Naila menunggu dikursi depan toko baju yang dimana Zein mampir. Di toko ini tidak ada baju jas yang cocok untuk acara formal hanya kebanyakan baju yang fashionable jaman now. Naila berdecak setengah jam Zein masih sibuk memilah baju dan berbincang dengan lelaki berparas tampan dan berbaju rapi kalau di lihat-lihat seperti pimpinan Toko.

Justru ketika Zein sudah menenteng 2 bungkus baju, Ia menemukan Naila yang memandangnya keluar dari toko terkenal ini. Tanpa sepatah kata apapun ia meninggalkan Naila. Naila melongo kaget dengan perlakuan Zein padahal ia sudah menunggu Dirinya. Dengan cepat menyusul langkah Zein.

"Kak Zein! Jangan cepet-cepet kalau jalan! Nai capek." keluh Naila ngos-ngosan.

Membuat Zein berhenti dan menoleh ke arah Naila yang dibelakangnya terpaut jarak 5 langkah mungkin dengan gadis yang berstatus istrinya. Wajah Naila terlihat merah karena sedari tadi berjalan cepat, kulit putihnya memang sering menampilkan kemerah-merahan tidak heran Dzaki memanggil Naila adalah Hummairah.

SENDU (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora