36. Asa Renjana

4K 579 298
                                    

Mata yang baik akan selalu tertuju kepada sisi baik seseorang dan itulah yang menjadikan hati terasa damai.
-Buya yahya.

Zein memasukki Kafe di pagi hari, hari ini ia lebih awal daripada Dito

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zein memasukki Kafe di pagi hari, hari ini ia lebih awal daripada Dito. Beberapa karyawan Kafe menyambutnya ramah, bahkan mereka sudah seperti teman sendiri. Karyawannya terdiri dari mereka para pemuda yang mencari nafkah part-time, untuk tambahan biaya kuliah dan terbuka bagi fresh graduate.

Memang, pemikiran Zein dan Dito untuk membantu membuka lowongan kerja bagi mereka yang ingin mencari pengalaman baru untuk bekerja tetapi dengan catatan tetap serius. Karyawan khusus lelaki adalah usulan dari Adawiyah agar mereka berdua terhindar perlibatan dengan yang bukan mahramnya dalam satu dapur.

"Kak Ze, jadi buat pakai rooftop nanti malam?" tanya seorang lelaki berumur 20 tahun dengan kumis tipis dan pakaian rapi.

Zein yang tadinya menurunkan kursi terbalik dari meja, menoleh lalu mengangguk. "Iya jadi, gue pakai ya sekitar jam 8 malam."

Lelaki berumur 20 tahun tadi mengangguk sambil mengacungkan jempolnya. "Siapp, rooftop in booking gaiss jangan ada yang pengunjung yang ke sana jam 8 malam ya!" ujarnya keras memberitahu teman-temannya.

"Ihii ada apa nih sampai mau pakai rooftop," seru Dito yang baru datang dengan tangan membawa kresek plastik berwarna putih. "Eh bentar deh, kalian udah pada sarapan belum? Nih gue bawain nasi uduk ada lauknya juga, dimakan yee! Gue beli pakai uang jangan pada mubazir, sayang buang-buang duit banyak yang masih belum bisa makan. Gue taruh di belakang meja kasir nanti ambil satu-satu ya bray!" suara Dito membuat semua pekerja memperhatikannya.

"Aduhh enaknya punya 2 bos pada bae-bae, enjoy begini dah kerja santai tapi serius, gapelit terus juga asik coy! Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan!" ucap anak lelaki karyawan paling muda di sini berumur 18 tahun.

Dito tertawa sambil menaruh bungkusan putih di kursi kecil belakang kasir. "Sa ae lo cil! Udah berhenti kerja dulu woy ayo sarapan, masih jam 8 ini kita bisa makan dulu lagian bukanya juga jam 10!"

7 orang dari pekerja Neid Caffe duduk berjejer dan ditambah 2 orang-yaitu Zein dan Dito yang ikut makan satu meja dengan mereka. Tanpa membeda-bedakan satu sama lain, mereka duduk bersamaan. Canda tawa disela-sela makan seakan mengalir tanpa paksaan, tanpa rasa canggung antara satu sama lain tapi tetap menghargai. Lelucon yang dilontarkan tidak diada-ada agar ada bahan tertawa. Seperti yang sudah dijelaskan oleh agama.

Adab-adab bercanda:
1. Meluruskan tujuan atau sebagai penyemangat.

2. Tidak melewati batasan.

3. Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda.

4. Jangan bercanda akan suatu hal yang serius.

5.Tidak menakut - nakuti orang lain.

6. Tidak berdusta.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :
وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
Celakalah seseorang yang
berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ini.

SENDU (On Going)Where stories live. Discover now