Note: kalau lupa ceritanya, baca sebelum part ini ya. Jangan lupa baca sampe akhir:)
aku akan berusaha merajut sifat baik padamu. jika kekakuanku membuatmu tidak merasa nyaman, ajari aku tentang bagaimana meyakinkan diriku atas benar sikapmu, maka akan ku lunasi di sisimu. lukai aku dengan bait puisimu yang memupuk makna keindahan, agar aku tidak mudah menyudahi.
—SENDU.
Tiada lagi pilihan yang tepat untuk suatu jiwa dengan sifat melekat—keraguan. Entah terlalu banyak rasa sakit, terbiasa sendiri atau memang sudah berdamai dengan kesepian. Pagi hari disambut dengan banyak ekspresi, mulai dari senang karena rencana hari ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Ada juga yang bangun tidur dengan mata sembab sebab kemarin ia melepaskan beban yang dipendam. Atau ada lagi dengan ekspresi biasa saja namun penuh harap semoga hari ini ia tetap merasa cukup.
Terik matahari mulai menyentuh kulit kuning langsat milik Naila.
Dengan memakai dress berwarna putih kekuning-kuningan bagai ibu peri yang sedang menyirami bunga mawar di belakang halaman. Kondisi mentalnya sudah mulai stabil bersamaan dengan perjalanan hidupnya yang satu per satu membaik.
Setelah lulus kuliah, ia hanya mempunyai kesibukan mengurus pekerjaannya sebagai penulis dan juga mengurus rumah. Tidak ada yang salah dengan keputusannya, ridho Zein yang menjadi tujuan utama sekarang. Zein tidak mengizinkan Naila bekerja dibawah tuntunan orang lain. Naila memutuskan bekerja menjadi penulis memang tidak mendapat banyak uang namun dengan menulis, ia bisa berbagi sesuatu yang menarik dan bercerita dengan leluasa. Karena tulisan akan abadi.
Tangan kanannya memegang gunting dan yang kiri memegang bunga mawar merah. Rencananya memang dipotong 7 batang untuk direndam air dalam wadah. Sebagai hiasan di meja makan rumahnya. Naila memotong mawar merah dengan penuh hati-hati. Sesudah mendapatkan 7 batang mawar merah meskipun sempat tidak rela memotong bunga mawar tapi ia tetap melakukan. Bunga mawar yang sudah dipotong lalu dibawa masuk ke dalam rumah.
Menyiapkan vas bunga dari kaca putih yang diisi air setengah vas guna untuk tetap menghidupkan mawar. Mungkin hidup dalam rendaman air tidak membuat mawar tetap tumbuh, namun setidaknya memperlambat mawar menjadi layu. Bertahan 7 hari jika direndam dalam air.
YOU ARE READING
SENDU (On Going)
Spiritual[Spin off Senja Assyifa] "Lo cantik dan lo juga baik. Tapi tetep gue nggak bisa terima lo apalagi suka. Gue nggak ada niatan. Kita nikah cuma sebatas status." Naila Bilqis Al-Madinah. Gadis bermata sendu yang mengidap penyakit mental illnes. Begitu...
