43. Datang-pergi.

2.5K 380 318
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Setelah menyelesaikan makan, keduanya kembali ke mobil. Tanpa ada sepatah kata, mereka saling hanyut dalam lamunannya. Zein hanya fokus menyetir sedangkan Naila menatap ke samping kaca mobil. Semakin dirasa sebenarnya ia semakin takut menghadapi hari demi hari. Takut akan ditinggalkan, takut tidak akan bisa sekuat kemarin, karena ia lelah jika harus terus menerus ditempur oleh pikirannya.

Betapa susah menyembuhkan diri yang sudah sakit. Tapi, mereka yang melihat dari luar mungkin mengira bahwa ia baik-baik saja. Tanpa berniat bertanya, "Apakah ia bahagia?"

Jika tidak berdamai, ia akan sengsara tapi sikap Zein selalu membuatnya berpikir bahwa ia layak dicintai. Zein sudah berubah, Naila tidak menyangkal akan hal itu. Naila menoleh ke arah lelaki yang sedang menyetir mobil. Tidak ada firasat buruk, Zein memperlakukannya dengan baik. Naila sudah berjanji, ia akan berubah, lagipula tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia sangat mencintai Zein.

"Kak Zein?"

Zein berdeham, mengangkat alisnya. "Apa beb?"

"Hishhh, ganti muluu dah panggilannya!" protes Naila.

"Ya kan semua panggilan sayang tuh buat kamu, jadi semua halal dipakai,"

Naila mendengus. "Kamu habis ini mau kemana?"

Zein mengerutkan dahi, tampak berpikir sebentar. "Kamu maunya kemana? Kalau ada tujuan lagi, ayo sama aku aja. Kalau lagi capek di rumah aja istirahat, aku anter."

"Nggak ada tujuan lagi sih.."

"Berarti mau pulang? atau gimana? ada kerjaan nggak kamu?" tanya Zein.

Satu minggu ini Naila memang tidak ada pekerjaan, setelah mengeluarkan buku keduanya, dan menyelesaikan beberapa urusan bertemu teman-teman pembaca karya miliknya, kini jadwal kerja Naila luang. Hanya ada satu pekerjaan mendatang yang akan dikerjakan minggu depan. "Nggak ada kerjaan juga. Gapapa, kalau mau pulang, kamu juga habis ini kerja kan,"

"Lagi mau ke Kafe aja kalau emang setelah ini kamunya nggak ada tujuan lagi." ujar Zein. "Atau kamu mau ikut aku aja? daripada di rumah pasti bosen banget apalagi sendiri. Tapi, kalau kamu mau aja si,"

SENDU (On Going)Where stories live. Discover now