3. Mawar dan angan

4.4K 527 35
                                    

Kalau hidup seperti hayalan, aku mau minta dunia jadi sepi. Boleh bicara tapi dengan perkataan yang baik, biar manusia bisa lebih menjaga mulut untuk tidak saling hina dan merendahkan.

-Naila Bilqis A-

*****

Pagi ini 2 sahabatku akan kemari. Bermurojaah bersama. Aku dan mereka sudah hafal 30 Juz, Alhamdulillah.

Kita boleh berteman dengan semua orang tapi bersahabat harus dengan orang yang selalu mengingatkan kepada Allah dan jalan kebaikan. Jangan salah memilih sahabat, karena nanti di Akhirat akan ada teman yang menyalahkan, tuduh menuduh temannya karena bermaksiat bersama.

Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

"Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan
kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali."

-Imam Syafi'i

"Assalamualaikum Nailaaaa!!"

Aku menengok lewat balkon kamar. "Waalaikumussalam, ayo masuk keatas!"

"Okee, Nai!" sahut mereka berdua.

Setelah itu kami berwudhu dan mengulang bacaan bersama.

Tok.. Tok..

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam. Umi," jawab kami serentak.

Umi membuka pintu. "Permisi ya, Syifa, Hana. Mau pinjem Nai bentar."

"Oh iya, Umi." sahut Hana.

"Ayo, Nai."

Aku ikut Umi keluar kamar. "Ada apa Umi?"

"Nai, keluarganya yang mau melamar kamu udah datang, kamu temuin dulu ya?"

Deg.

Mulutku seakan terkunci dan waktu berjalan sangat cepat. Umi memandangku dengan tatapan heran. "Kenapa Nai?"

"Oh nggak Umi, Ayo Umi,"

Diruang tamu ada 3 tamu. Aku duduk di tengah antara Umi dan Mufid.
"Eh ini Naila? Ma Syaa Allah cantik sekali kamu, Nak." ucap wanita itu.

Mereka menyambutku dengan baik sedikit ada rasa senang dihati, setidaknya berkurang rasa takut, cemas dan sedihku. "Saya Khalid Aditama Nak, ini istri saya Adawiyah Aditama dan anak saya Zein Axsa Aditama,"

SENDU (On Going)Where stories live. Discover now